*Cekrek
Dokter berjalan keluar bersama Perawat-perawatnya.
"Bagaimana keadaan pangeran dok?" Tanya Sonia
"Dia akan baik-baik saja untuk kali ini, tetapi organ tubuhnya hampir mencapai batasnya, sepertinya belakangan ini ia salah mengkonsumsi makanan, apakah ia memakan makanan yang benar?"
"O-oh, t-tentu saja, d-dia makan d-dengan bb-benar" jawab Sonia
"Hohh"
"Ini sebuah obat, yang akan menyembuhkannya, beri ia 2x sehari pagi dan malam, setiap hari beri ia dengan satu buah sup hangat saat pagi sebelum ia meminum obat ini, dan biarkan ia memakan sesuatu saat akan meminum obat ini di malam hari"
"Baik dok"
"Aku akan kemari dalam dua hari, setidaknya obat itu cukup untuk menahan rasa sakitnya, aku harus segera berbicara dengan Raja mengenai anak ini, aku tidak bisa menjamin kehidupannya"
"Aku serahkan perawatannya kepadamu" lanjut dokter itu membalikkan badannya dan pergi menjauh dengan melambaikan tangannya
"Terima kasih Dok"
**Sonia POV
Gawat! Gawat! Gawat!
Aku bisa mati, ku kira hanya sebuah racun ringan yang pangeran Zurgaan berikan, tak kusangka akan seburuk ini.
Aku harus bagaimana? Dokter itu bilang akan berbicara dengan Raja, apakah aku akan mati? di gantung? Tidak! Tidak!.
T-tunggu dulu, seluruh anggota Istana tidak ada yang peduli dengan Pangeran bodoh itu, aku pikir itu akan aman, mungkin saja akan menjadi suatu kegembiraan membiarkan Pangeran itu mati.
Aku harus segera melaporkan ini kepada Pangeran Zurgaan.
**Author POV
Sonia yang sedang menuju Pangeran Zurgaan.
Dan Dokter Awan yang sedang berjalan menuju ruang tahta tempat Raja berada.
Ini adalah suatu Awal perjalanan seorang Pangeran lemah yang akan mengguncang dunia si lain hari.
**Dokter Awan
Akhirnya aku sampai, aku harus segera bertemu dengan Raja.
"Disini Dokter Awan ingin Bertemu Yang Mulia Raja" Teriakku
Sesaat setelah aku berteriak, pintu yang tepat di depanku terbuka.
Terlihat Yang Mulia yang sedang duduk di singgasana kebanggaannya yang terletak di puncak anak tangga, di temani oleh Penasihatnya tepat berdiri di sampingnya, lalu ada beberapa Mentri yang sedang ber-shaf di bawah anak tangga.
Aku berjalan menuju Yang Mulia, aku tidak peduli menjadi pusat perhatian para Mentri itu, sepertinya mereka sedang membahas sesuatu yang genting.
Aku sampai di depan anak tangga, kemudian aku tunduk pada Raja ku untuk memberikan salam.
"Salam Yang Mulia, hamba kemari ingin memberikan kabar buruk"
Sesaat saat aku berbicara, ku tengok wajah-wajah mentri memucat, aku tidak tahu apa yang membuat wajah mereka menjadi pucat.
"Kabar apa wahai dokterku" Balas Raja
"Sebuah kabar mengenai Pangeran ke-8 yang posisinya sedang kritis, bahkan aku tidak tahu harus berbuat apa untuk mengobatinya, sihir penyembuh tidak berguna, menurutku ia terkena luka dalam, ia mungkin saja diracuni" Ucapku
Kutengok kembali muka Para Mentri itu, Mukanya kembali seperti sedia kala, seperti dugaanku tidak ada seorang pun yang peduli.
"PENJAGA!! Bawa dokter Awan ini keluar" Titah Raja
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation as a Weak Prince
Fantasy[Original Story] [Cover Source by Mbah Gugel] Apakah ini akhir perjalananku? Ataukah Awal dari perjalananku? Jadi hanya sampai disini saja? Buronan seharga 100 triliun yang dihidupkan kembali ke dunia lain dengan tubuh seorang bocah kecil tanpa ke...