Dengan memberikan isyarat, aku yang berada di depan pintu memberikan perintah untuk segera menggrebek kamar milik Tugev.
Brukk..
Mereka langsung memasuki kamar tugev
"Cepat bawa dia keluar dari istana" Ucap Pangeran Zurgaan
Ke-4 pengawal pribadi pangeran Zurgaan dengan sigap langsung menuju kasur pangeran Tugev
Mereka membuka selimut yang tertata rapih di atas kasur
"Tidak ada" Sebut salah satu Pengawal
Cih.
Zurgaan mendecak lidahnya, ia terlihat kesal karena pangeran yang tidak ada di kamarnya
"Kemana perginya si tikus kecil itu?" Ucap Zurgaan dengan panik
'bahaya, bahaya. Mati aku mati!'
***
Di tempat lain.
'Aku harus membawanya sejauh mungkin!'
[Kalo ada ' ' itu berarti dalam hati yaaa hehe]
Daze dengan sihir anginnya terbang dengan kecepatan tinggi menjauhi istana, tidak ada satu orang istana pun yang mengetahuinya.
'Cepat sejauh mungkin'
Argh..
Daze terjatuh, dia yang kehilangan kendali sihirnya, dia mencari tahu apa yang terjadi dengan dirinya.
'Apakah mereka sudah tau?'
Creack-
"Daze kau sudah melanggarnya!"
Sekelompok orang datang menghampiri Raja Daze yang terjatuh, mereka muncul dari hutan yang lebat disekelilinginya, pakaian yang tertutupi oleh jubah hitam, dengan tudung yang menutupi bagian kepala dilengkapi dengan sebuah topeng putih dengan corak mata serta mulut hitam yang terlihat sedih.
"I-ini s-sebuah k-kecelakaan, aku tidak bermaksud melakukannya, t-tidak. Bukan aku yang melakukannya, bahkan aku tidak tahu jika akan separah in-"
"BERISIK"
slash
Salah satu dari mereka memotong tangan Raja Daze yang terkenal sebagai Daze yang perkasa.
Argh..
Tangan yang terjatuh membuat daze tidak bisa berbuat apa-apa, darah yang terus mengocor dari pangkal tangannya memenuhi tanah.
"Inilah balasanmu terhadap Tuan Muda Tugev"
Tugev yang terjatuh dari pegangan raja Daze, langsung diraih oleh salah satu orang dari kelompok itu, mereka langsung memberi yang terlihat seperti ramuan ke mulut Tugev.
"Ingat ini Daze! Kau sudah kehilangan Mata kami, manfaatkan satu kesempatan yang tersisa!"
Mereka langsung pergi membawa tugev meninggalkan Raja Daze.
Arghhhhh huahhhhh!!!
[itu teriak ya!]
***
Di Gerbang Istana
"Buka gerbangnya! Yang mulia datang!" Ucap salah satu penjaga
Krek krek krek
'tunggu dulu emang yang mulia tadi keluar? Sabodo ah'
"Selamat data-"
'darahhh????'
"PANGGIL DOKTER SEKARANG!! YANG MULIA TERLUKA"
"Tidak perlu! Ini hnya luka ringan, Tolong panggilkan Rudic! Suruh ia bergegas datang ke ruanganku sekarang!
"Baik Yang Mulia"
'ndas lu luka ringan, tangan Ilang!! Ilang!!'
***
Sret sret sret
Dari pohon ke pohon seperti se ekor bajing yang dengan mudahnya melompati pohon, se-kelompok orang yang dengan cepat keluar dari Lebatnya hutan.
Mereka tiba di pinggiran hutan, mereka semua langsung berhenti!!
Srettt..
"Tinggalkan Tuan Muda disini"
"Beri beberapa perlengkapan ringan serta beberapa koin untuk memenuhi hidup"
Mereka semua langsung memenuhi perintah pemimpin mereka
"Maafkan aku Tuan Muda, aku hanya bisa melakukan segini, aku diperintahkan oleh Tuan Besar hanya untuk Membantumu, 'biarkan dia mencari tau sendiri!' itu yang Tuan Besar ucapkan, aku harap kau bisa dengan cepat menemukan jawabannya dan menemukan kami!"
"Selamat tinggal Tuan Muda"
Mereka langsung meninggalkan Tugev.
***
Pak pak pak
Suara langkah kaki yang terdengar dengan terburu buru, dia langsung memasuki Ruang Tahta tanpa mengetuk atau apapun.
"Ada apa kau memang-" Ucap Rudic
"Yang Mulia tangan mu" Lanjut Rudic
"Lakukan saja tugasmu!"
Dengan sigap Rudic langsung membaca mantra dan mengeluarkan Sihir Penyembuhnya.
Air yang terlihat melayang layang disekitar Rudic langsung mendatangi tangan Yang Mulia.
Sihir penyembuh tidak bisa mendatangkan kembali sesuatu yang telah hilang, mereka hanya bisa memperbaiki dan menutup luka saja
Hanya memerlukan beberapa menit saja luka Yang Mulia sudah sepenuhnya pulih
"Maafkan aku saja sebatas ini saja yang bisa kulakukan"
"Tidak! Segini saja sudah cukup!"
Daze langsung melihat keadaan tangannya yang sudah hilang itu, ia terlihat puas karena sihir penyembuh bekerja sangat baik, luka sudah tertutupi, bahkan tidak ada bekas luka, semuanya seperti kulit yang sedang merayap menutupi lukanya.
"Rudic, kau sebagai kawan lamaku, sekaligus Penasihat pribadiku mungkin tau apa yang ku janjikan dengan Keluarga Saikhan"
"Jangan bilang?"
"Ya"
"Lalu apa perjanjian itu hancur?"
"Tidak! Masih ada satu, dan itu harus kita jaga baik-baik, oleh sebab itu aku ingin kau panggil para pemimpin Korps Ksatria, Pasukan Naga Terbang dan Legiun Pendekar sihir, kita akan mengadakan rapat darurat"
"Baik Yang Mulia, tapi apa memang perlu kita memanggil mereka semua? Apakah ini tidak berlebihan?"
"Tentu saja tidak, ini hal yang wajar jika ingin melindungi permata, kita sudah kehilangan mata, aku tidak ingin kita juga kehilangan Pedang Mereka,, kau tidak perlu khawatir, lagipula ini semua akan mudah, tidak sesulit melindungi Pangeran Lemah itu!"
"Baik Yang Mulia!"
***
Ughh..
Dimana aku?
Ini bukan di kamarku, Pohon? Padang rumput? Dan apa itu yang ada di depan? Sebuah kota?
-----------------------------------------------------------
Yosh kelar, mon map lama 🙏🙏
Nantiin ya chap selanjutnya!
Ohh ya ini ada bonus, sedikit penjelasan keluarga kerajaan
RAJA EMENRI
1. ??
2. ??
3. ??
4. Daze Frugtbar (Raja Emenri)RATU EMENRI (ISTRI DAZE)
1. ??SELIR
1. ??
2. ??
3. Silen ??
4. ??Pangeran :
1. ??
2. ??
3. ??
4. ??
5. ??
6. Zurgaan Frugtbar daze x ??
7. ??
8. Tugev Frugtbar (MC) Daze x SilenPutri
1. ??
2. ??
3. Fiore Frugtbar Daze x Silen
4. ??
5. ??
6. ??Semoga Suka 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation as a Weak Prince
Fantasy[Original Story] [Cover Source by Mbah Gugel] Apakah ini akhir perjalananku? Ataukah Awal dari perjalananku? Jadi hanya sampai disini saja? Buronan seharga 100 triliun yang dihidupkan kembali ke dunia lain dengan tubuh seorang bocah kecil tanpa ke...