D : Monsters

2.7K 412 183
                                    

WIND FLOWER
ALTERNATIVE ENDING
MATURE CONTENT

I WARN YOU FROM THE BEGINNING!!!

______________________________

Aku memantaunya dari belakang. Ia berjalan begitu cepat tanpa memperhatikan orang disekitar. Sering kali ia tak sengaja menabrak orang-orang pejalan kaki. Mengapa kau terlihat begitu ketakutan?

Aku bukan hantu yang akan menakutimu. Aku hanya ingin kehadiranku dihargai olehmu itu saja. Sesimple itu. Namun, mengapa kamu sangat ketakutan akan kehadiranku?

"Mianhae.." ujarnya lemah. Pria mungilku terlihat ketakutan saat orang yang ditabraknya terlihat marah.

"Lain kali hati-hati kalau berjalan, dasar idiot!" tegur pejalan kaki yang tak sengaja ditabrak oleh Kyungsoo.

Pejalan kaki tersebut hendak menyebrang jalan. Namun seketika ia terjatuh kemudian mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Aku tidak melakukan apapun kecuali menyuntikkan cairan sianida ke lengannya saat aku melewatinya. Pria itu harus diberi pelajaran bukan?

Dan tak ada saksi mata disana. Semuanya sibuk dengan teknologi canggih yang berada digenggaman mereka.

Dan satu persatu orang mulai mendatangi mayat Pria itu. Dan Kyungsoo semakin jauh dari penglihatanku. Sebisa mungkin aku mengejarnya tanpa ketahuan olehnya. Dia berhenti saat melihat kue ulang tahun dengan hiasan yang apik dan dua buah lilin yang berbentuk seventeen. Dia melamun.

Aku harap dia menyukai hadiahku saat dia sampai dirumah. Dia terus berjalan beberapa kali berhenti karena menyebrang ke seberang jalan. Lihatlah cara berjalannya yang menggemaskan. Bagaimana aku tidak sejatuh cinta ini padanya, dia begitu sempurna untukku.

Dan semua orang tau bahwa kamu adalah milikku. Hanya milikku.

Sebentar lagi ia akan sampai dirumahnya namun sekali ada penganggu. Aku melihatnya kejauhan, mereka tampak berbincang-bincang. Cukup lama mungkin sekitar limabelas menit. Kemudian Kyungsoo masuk bersama orang itu. Aku mendekati rumah itu. Aku memperhatikan keduanya lewat jendela. Kyungsoo sedang mengemas beberapa bajunya ke dalam koper namun Pria itu menghalanginya. Bahkan memeluk Kyungsoo dari belakang. Aku marah dan aku mempunyai sebuah ide. Aku akan memberikan hadiah itu kepada Pria yang telah lancang memeluk Kyungsoo.

Dan akhirnya Pria itu pergi keluar dari kamar Kyungsoo. Aku hanya tinggal menunggunya keluar dari rumah. Aku sempat tak memperhatikan Kyungsoo. Dan saat aku melihatnya dia sedang menangis disisi kasur.

Aku ingin berada disana. Aku ingin membawanya ke dalam dekapanku. Aku ingin menghapus dukanya. Aku ingin menjadi satu-satunya alasan ia untuk bahagia.

"Apa yang harus kulakukan?" lirih Kyungsoo. Tangisannya membuatku sakit seolah-olah aku dihujani ribuan pedang yang tajam.

"Aku takut."

Ia terus menangis dan menangis. Aku masih memperhatikannya dari jendela kamarnya. Air conditionernya mulai menyala sesuai dengan timer yang ia pasang. Karena lelah, ia pun segera tertidur pulas. Kutatap dirinya yang sedang tertidur pulas dengan dengkuran halus dari bibirnya.

"Maafkan aku sayang.. aku berjanji setelah ini kita akan hidup bersama."

Kemudian aku beranjak menuju mobil yang dikendarai Pria itu. Aku menusukkan ban mobil itu dengan pisau yang selalu aku bawa. Aku sudah mengempeskan ban mobil itu. Aku hanya perlu bersembunyi kemudian mengintainya. Tak lama kemudian Pria menyebalkan itu keluar dari kediaman Kyungsoo. Dia mengumpat saat mengetahui bannya kempes.

Wind Flower | Chansoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang