N : Miss

1.4K 285 12
                                    

WIND FLOWER

Terdapat kata-kata kasar dan konten dewasa. Tolong jangan di tiru, tidak baik.

Happy reading Chingudeul.

_________________________________

Aku berlari mengejar seseorang yang berlari dalam kegelapan. Aku terus memacu kedua kakiku, namun tiba-tiba dia berhenti dan menghilang begitu saja ditelan kegelapan. Aku mulai frustasi mencari keberadaannya. Hingga aku menemukam sebuah jalan yang tampak terang. Aku ragu untuk melangkah lebih dalam, namun rasa penasaranku memaksaku untuk tetap berjalan. Aku tetap waspada, aku melihat ke arah kanan dan ke arah kiri secara bergantian. Jantungku berdegup cepat, saat aku melihat seseorang membelakangi diriku. Aku berhenti.

"Kyungsoo.. maafkan aku." wajah Pria itu terlihat jelas. Dan aku menghampirinya, dia terlihat berantakan dan mengenaskan.

Tanganku menyelusuri setiap luka yang ada di tubuhnya, bajunya terkena darahnya dan wajahnya tampak penuh dengan memar dan darah segar. Hatiku bergemuruh hebat, kedua kakiku terasa lemas saat itu juga saat melihat kondisinya yang mengenaskan. Dan aku langsung memeluknya sangat erat. Aku begitu ketakutan saat melihatnya dengan kondisi seperti ini, aku takut ia pergi dariku.

"Apa yang terjadi padamu? Siapa yang menyiksamu Sehun? Tolong katakan padaku!" aku menitikkan airmata saat melihat kondisi Sehun yang terlihat mengenaskan dengan luka yang ada ditubuhnya.

"Ini semua salahku, aku memang pantas menerima semua ini. Kyungsoo aku ingin memberitahumu sesuatu."

Aku menggenggam kedua tangan Sehun yang terasa dingin. Izinkan ia tetap bersamaku, aku akan merubahnya menjadi orang baik. Nafasku tersekat saat dia mencium kedua pipiku yang lengket karena airmataku.

"Sehun.. jangan tinggalkan aku. Kumohon, aku hanya mempunyai dirimu. Tolong jangan pergi dari sisiku, aku bisa hancur tanpamu."

Sehun mengusap kedua mataku dengan ibu jarinya. Tatapannya memancarkan aura kesedihan yang amat mendalam. Jika dirimu terluka, begitu juga denganku Sehun.

"Aku telah melakukan banyak hal yang akhirnya membuatmu terluka untuk kesekian kalinya. Kenapa kamu tetap memintaku di sini? Aku ini tak pantas berada di sisimu Kyungsoo, aku pantas pergi dari sisimu."

"Tidak Sehun! Kamu boleh melakukan pembalasan dendam kepadaku. Tapi kumohon jangan pergi dari sisiku, aku sangat menyayangimu.. tolong hiks.. jangan tinggalkan aku Sehun hiks.. aku hancur tanpamu hiks.."

"Hyung." dia memanggilku dengan sebutan Hyung. Apakah ini untuk yang terakhir kalinya?

Mengapa rasanya benar-benar menyakitkan?

Aku tidak ingin sebutan itu menjadi sebuah akhir untuknya. Kehidupannya.

Deg.

Tubuh Sehun terlihat mengeluarkan cahaya putih yang menyilaukan mataku. Aku semakin terisak saat melihat tubuhnya menjadi transparan. Aku mencoba menggenggamnya, memeluknya, mendekapnya namun aku tidak bisa.

Semua luka di tubuhnya pun lenyap. Aku jatuh bersimpuh di hadapannya. Aku tidak ingin ini terjadi, hanya Sehun yang aku punya. Hanya dia satu-satunya keluarga yang aku punya. Aku sangat menyayanginya.

Aku memaafkan semua perbuatannya kepadaku. Tuhan, izinkan dia agar tetap di sisiku.

"Sehun hiks.. Sehun hiks.. jangan pergi hiks.. jika kau pergi aku akan membencimu hiks.."

"Lakukan jika Hyung menginginkannya."

"Tetaplah di sisiku. Sehun, aku tak mau hidup tanpamu."

"Jika kamu ingin aku berada di sisimu, kamu harus mau untuk menjalani terapi dan perawatan di rumah sakit ini, demi kebaikanmu dan juga baby." ujar Sehun tulus yang semakin membuatku terisak. Aku tidak bisa melepaskannya, ia satu-satunya keluarga yang aku punya.

"Sehun stay with me, okay?"

"Sorry Hyung.."

"Gomawo.. mianhae.. saranghae Kyungsoo." ujar Sehun yang tersenyum tulus. Wajahnya terlihat bersinar dan ada pancaran kebahagiaan dari kedua matanya. Aku terus menangis memanggil namanya.

Hingga akhirnya dia benar-benar pergi dan kini aku sendiri. Hatiku hancur menjadi berkeping-keping, rasanya benar-benar menyakitkan. Tuhan, izinkan ia tetap berada di sisiku. Aku menyayanginya.

Tolong jangan ambil dia dariku. Kumohon!

















"SEHUN!" aku berteriak dan tak lama kemudian seseorang datang kemudian membuka pintu kamarku. Dia dokter yang menangani diriku.

Aku menangis saat itu juga dan dia mendekapku dengan erat seraya mengelus punggungku yang sedikit bergetar karena isakan tangisku.

Semuanya terlihat nyata, kepergian Sehun adalah patah hatiku yang sebenarnya. Aku merindukan sosoknya yang selalu membuatku kesal dan tertawa karena tingkah lucunya. Aku memejamkan mataku dan menghitung sampai tiga. Aku berharap semua yang ku alami saat ini adalah halusinasiku. Namun saat aku membuka mataku semuanya terpampang jelas di depan mataku.

"Sehun.. tidak akan pergi dari sisiku bukan?"

"Kenapa kamu tidak menjawabnya?"

Dokter Chanyeol terdiam saat itu juga. Dia larut dalam pemikirannya sendiri, aku mendorong tubuhnya agar menjauh dariku. Aku memeluk boneka Pororo kesayanganku. Boneka Pororo ini mengingatkan aku dengan sosok Sehun. Aku sangat menyayanginya.

Walaupun dia melakukan sesuatu yang kejam kepadaku tapi aku tetap memaafkannya. Dia satu-satunya keluarga yang aku punya, jika aku benar-benar kehilangannya. Aku tak tau apa yang akan terjadi pada diriku selanjutnya.

"Kyungsoo. Sehun baik-baik saja." ujar Dokter Chanyeol menatapku dengan tatapan bersalah. Aku tidak membutuhkan kata-kata itu saat ini, aku hanya ingin melihat Sehun.

"Dimana Sehun? A-aku ingin bertemu dengannya."

"Dia berada di penjara. Dia ditahan karena telah menyakitimu dan membunuh penguntitmu yang bernama Kris. Kamu bisa menjenguknya tapi setelah kamu benar-benar sembuh."

Deg.

Aku mengingat kata-kata Sehun untukku. Dia ingin aku sembuh, maka dari itu aku harus sembuh. Aku ingin bertemu dengannya setelah aku sembuh. Walaupun prosesnya lama aku akan tetap menjalaninya. Ini semua demi Sehun. Adikku.

"Dokter Chan. Aku ingin sembuh, tolong aku."

Dokter Chanyeol menyunggingkan senyuman termanisnya untukku, kemudian dia menggenggam kedua tanganku. Tatapannya membuatku merasa nyaman. Tatapannya mirip dengan tatapan Sehun untukku.

"Aku akan membantumu. Kita akan memulainya besok, sekarang tidurlah." ujar Dokter Chanyeol membaringkan aku di atas kasur. Kemudian dia memberiku selimut agar aku tidak kedinginan. Aku memeluk boneka Pororoku dengan erat. Karena boneka ini mengingatkan aku dengan sosok Sehun yang manis, jahil, periang dan juga ceria.

Sehun, Hyung merindukanmu.

"Selamat malam Kyungsoo."

"Selamat malam Dokter. Tolong jangan pergi dari sisiku, saat ini aku membutuhkan seseorang untuk berada di sisiku."

Dokter Chanyeol membawa kursi kemudian menaruhnya disamping ranjangku. Dia duduk disana, kemudian memegang salah satu tanganku dengan lembut. Dia tersenyum saat aku melayangkan senyuman untuknya.

"Aku tidak akan pergi dari sisimu."
























Hallo, mian aku telat up. Baru nulis tadi, dadakan...

Aku semakin merasa aneh dengan cerita ini... semoga saja endingnya tidak mengecewakan ya.

Tak terasa sebentar lagi Xiumin Hyung akan melaksanakan tugasnya. Jujur, saya akan merindukan sosoknya yang selalu mewarnai hari saya. Delapan belas bulan bukanlah waktu yang singkat untuk di lalui, semuanya memang berat dan butuh perjuangan tapi kita sebagai fansnya harus mendukungnya apapun yang terjadi. Mari kita bersama-sama menjaga Exo hingga seratus, seribu, bahkan ribuan tahun kemudian. Because we are one.

See you!

Wind Flower | Chansoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang