Seperti yang sudah di rencanakan, beberapa anggota osis yang bersedia ikut baksos sudah berkumpul di depan lokasi yang sudah di tentukan.
Panti asuhan.
Dengar dengar dari Kun, panti asuhan ini bukan termasuk yatim piatu saja.
Panti asuhan yang akan mereka datangi adalah panti dengan anak anak berkebutuhan khusus. Seperti tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna daksa, tuna ganda, dan tuna laras.
Dilihatnya gedung yang sederhana namun indah dilihat, cantik. Serempak mereka mulai melangkahkan kakinya kedalam.
Diba memisahkan diri, ia berjalan sendiri ke tempat yang menurutnya terlihat menarik.
Taman.
Disana juga ada lelaki yang sedang duduk di kursi roda sedang asik melukis.
"Misi,"
Lelaki itu tetap melukis, menganggap Diba angin lewat.
Namun Diba tetap Diba, si kekeh.
"Dia tunarungu apa tunawicara ya?"
Nah. Baru lelaki itu menolehkan kepalanya ke arah Diba.
"Gue bisa denger."
Diba tersentak. Ia juga baru sadar. Lelaki ini kan duduk di kursi roda, sepertinya ia tunadaksa.
"Kayaknya kita seumuran deh. Nama lo siapa?"
"Yudha Tanuja. Panggil aja Yuta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfectus
FanfictionYuta memang ga sempurna, maka dari itu aku lahir untuk menyempurnakannya.