tukang bohong

75 23 26
                                    

Panggil saja Jaehyun si tukang bohong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panggil saja Jaehyun si tukang bohong. Kalian tau sebelumnya Jaehyun membawa Diba tiba tiba karena minta ditemani ke ulang tahun keponakannya.

Bohong.

Karena kini motor yang dikendarai Jaehyun itu tak punya arah. Ya, sudah dua jam ia duduk di jok belakang, sementara Jaehyun yang mengendarainya santai.

Satu jam pertama ia pikir karena memang acaranya jauhm Namun ini sudah dua jam dan tidak nyampe nyampe.

Keliling Bandung itu seru, tapi kalo kelamaan duduk di motor ya pegel juga.

“Jae! Mau kemana sih?”

“HAHHH?” teriak Jaehyun.

“MAU KEMANA?!” Diba balas teriak.

“HAHHH?? LO NGOMONG APA SIH??”

Ini Jaehyun yang budek atau gimana deh, padahal jalan lagi sepi.

Diba mencubit pinggang Jaehyun, tapi ga ngaruh karena perutnya keras. Mencoba mencubit lengannya, ga ngaruh juga karena berotot.

Ujungnya ia memilih menoyor helm dikepala lelaki itu beberapa kali.

“LO KENAPA SIIIHHH??!!”

“KEPINGGIRIN DULU MOTORNYA!”

“HAHH?!!”

“KEPINGGIRIN DULU MOTORNYA BUDEEEEKKKKKKK!!” teriak Diba gemas.

“OHIYA SABAR!!”

Jaehyun menepikan motornya, memberhentikannya juga.

“Apaan tadi lo bilang apa?” tanya Jaehyun sambil menoleh kebelakang.

“Kita mau kemana si? udah dua jam muter muterin Bandung!”

Jaehyun nyengir. “Gatau gue juga mau kemana, hehehe.”

Bugh!

Diba memukul bahu Jaehyun sekuat tenaga. “Gila lo ah! Ayo balikin gue ke panti!”

“Gamau.” tegas Jaehyun.

“Iihhhh Jaee, plislah gue gaenak sama yang lain masa gue pulang duluan padahal cuma jalan jalan gajelas sama lo doang siihh??”

“Ga.”

“Atulaahh ah jahat banget.”

Jaehyun tak membalas.

“Yaudah gue sendiri aja, pulang sendiri, bye!” Diba segera turun dari motor Jaehyun lalu berjalan sendiri di trotoar.

“Lah ngambek anaknya.”

Lelaki itu mengendarai motornya pelan, diam diam mengikuti Diba. “Sini mau gue anterin ga?”

“Ga.” ketus Diba.

“Cepetaannn, disini gaada angkot atau apapun.”

Beneran, hari ini jalan lagi sepi entah kenapa. Padahal weekend.

“Gampang, tinggal pesen gojek.”

“Emang punya kuota?”

Nah, baru Diba menoleh. Bibirnya melengkung kebawah. Lucu sekali.

Ia berjalan mendekati motor Jaehyun yang masih di tepi. Tanpa aba aba, Diba langsung meloncat naik ke motor Jaehyun. Sungguh meloncat.

“Sarap! Gimana kalo jatoh?!”

“Bomat. Cepet jalan!”

Meskipun sedikit kesal, Jaehyun tetap mengiyakan. “Siap tuan ratu, meluncuur.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerfectusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang