Prolog

2K 166 18
                                    

"Jennie!"

Jennie mengembangkan senyumnya kala ia melihat Jisoo, teman baiknya sejak sekolah menengah pertama, datang dan berlari bersama. Ini pertama kalinya mereka bertemu kembali setelah kelulusan Lima tahun yang lalu. Kini keduanya sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa.

"Ah, kau benar Jennie? Kau semakin cantik."

Jennie tersipu malu, walau bagaimanapun ia tidak lupa jika dia hanya berakhir menjadi runner up Queen of the Night di malam perpisahan sekolah dulu, dan Jisoo lah pemenangnya.

"Kau yang semakin cantik. Aku juga sudah melihat CF yang kau bintangi."

Jisoo tertawa. Memang benar, saat ini ia lebih disibukan dengan dunia modelingnya daripada mengurus aset keluarganya yang sebenarnya perlu diurus.

"Kau sukses di Amerika. Pasti ada sesuatu tiba-tiba kau memutuskan kembali ke Korea."

Benar. Setelah lulus dari sekolah menengah, Jennie dan keluarganya pindah ke Amerika karena Ayah dan Ibunya berencana mengembangkan bisnis properti yang mereka geluti. Benar saja, bisnis kedua orang tuanya sukses besar dan menjadi salah satu perusahaan ternama di dunia.

Tapi, semua tak selalu mulus dan berhasil seperti yang dilihat banyak orang. Di balik semua itu, Jennie tahu ayahnya bahkan tak bisa tidur tenang.

"Aku ingin bekerja disini. Aku sudah melamar di NEXT IN bulan lalu, dan besok aku ada interview."

Jisoo membelalak begitu mendengar nama Next In.

"Kenapa?" Tanya Jennie. Jisoo hanya menggeleng,

"Sejujurnya, aku mengenal siapa CEO NEXT In." Lanjut Jisoo,

"Benarkah?"

Jisoo mengangguk.

"Tapi aku tak bisa berbuat banyak, dia selalu terdengar serius dan tak menerima berita apapun kecuali jika ia menyaksikannya sendiri."

Jennie mengangguk mengerti. Ia memang tak mengharapkan koneksi seperti itu. Ia hanya ingin bekerja sesuai kemampuannya, dan ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kemampuannya.

"Setengah jam lagi, aku ada pemotretan. Bisakah kita bertemu lagi di Vivapolo. Aku yakin kau merindukan tempat itu."

Jennie mengangguk antusias. "Aku akan ke perpustakaan Kota kalau begitu."

"Sampai nanti."

Jennie melambaikan tangannya, mengantar Jisoo yang kembali masuk ke mobilnya. Jika Jennie mau, bisa saja ia memohon pada Jisoo untuk memasukannya menjadi staff di perusahaan orang tuanya, tapi ia tidak.

Ia hanya ingin mengawali semuanya dari nol, dengan usahanya sendiri.

New story!!!!

No Way But DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang