Nine

1K 133 30
                                    

Satu minggu sebelum peristiwa Daemun.

Jennie memasuki restaurant dengan lambang dua cabai besar yang cukup ramai kala itu. Kyungsoo meneleponnya dan mengatakan jika ia berada di restaurant itu. Dan dia ingin mengejutkan Kyungsoo.

Jennie memperhatikan, sosok yang bisa ia kenali dengan mudah yang hanya memesan segelas air putih dimejanya. Teringat cerita Jisoo bagaimana Kyungsoo tak bisa membayar sebotol susu kedelai di mini market. Dan teringat alasan di balik semua itu.

Jennie menuju pantri dan meminta menu pada pelayan. Ia memilih makanan apa yang bisa ia nikmati dengan Kyungsoo disaat ia tak tahu selera makan laki-laki itu.

"Jangan campur sambalnya, aku tidak tahu apa dia suka pedas atau tidak. "

"Baik, ini nomor meja anda. "

"Tidak perlu, antarkan ke meja itu, disana. Aku bersama laki-laki itu. "

"Baik. "

Jennie melangkah perlahan mendekati meja Kyungsoo dan ia baru menyadari laki-laki itu membawa laptop kerjanya. Tampilannya saat ini juga berbeda, ia memakai kacamata bundar yang terlihat lucu untuk wajah gembulnya.

"Pak Kyungsoo. "

Kyungsoo terjengat dan mendelik melihat Jennie di depannya.

"Jennie, kau disini? "

Jennie mengangguk, dan dengan senang menarik kursi di depan Kyungsoo yang melepas kacamatanya buru-buru. Bebarengan dengan pelayan yang datang membawa banyak makanan.

"Tunggu, ini untuk siapa? Aku tidak memesan apapun. "

Jennie tersenyum dan memberi tanda pada pelayan jika benar itu pesanannya.

"Aku yang memesan, kau terlihat sibuk akhir-akhir ini. Tapi kau hanya minum satu gelas saja. "

Kyungsoo mendesah, kembali mengenakan kacamatanya dan kembali ke laptopnya.

"Kau sibuk? "

"Bagaimana kau bisa bertanya seperti itu. Tidak ada seorang bos yang tidak sibuk, sekalipun bos bayangan sepertiku. "

Jennie merengut, "Apa perlu sampai membawa pekerjaan ke luar kantor. "

Kyungsoo menatap Jennie, "kenapa kesini? " tanya Kyungsoo alih-alih menjawab pertanyaan Jennie.

Jennie membuang nafas, sedikit kesal melihat respon biasa Kyungsoo. Dia juga sedikit menyesal dan berpikir, apa hanya dia yang menganggap persahabatan ini?

"Kalau anda tidak nyaman, saya pergi."

Belum sampai Jennie berdiri dari duduknya, Kyungsoo segera menutup laptopnya dan melepas kacamatanya. Memasukan laptop ke tas kerjanya, dan meraih semangkuk ramyun dan memakannya.

Jennie terpana melihat gerakan oneshot Kyungsoo.

"Kenapa kau diam? Ayo makan. " ajak Kyungsoo yang giliran melirik Jennie yang hanya terpaku melihatnya.

Sedikit senyum dibaliknya, Jennie juga mengambil mangkuknya dan makan dengan lahap bersama Kyungsoo.

"Apa kau sedang mengerjakan proyek Daemun? " tanya Jennie disela makannya dan diangguki Kyungsoo.

"Aku akan menjadikan Proyek ini proyek terakhirku di Next In. "

Uhukk!

Jennie tersedak dan buru-buru minum air putihnya, lalu menatap Kyungsoo.

"Kau bercanda. "

"Aku serius. Aku akan memulai kehidupanku dari awal. Aku ingin melepas semua bayangan Kim Jinyoung dari hidupku. "

No Way But DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang