Two

1K 143 13
                                    

Kyungsoo membenarkan letak dasinya dan duduk dengan santai di kursi putarnya menanti kedua pemilik saham terbesar Next In walaupun masih ia yang menjadi yang pertama. Siapa lagi jika bukan kedua saudara tirinya Kim Junmyeon dan Kim Baekhyun. Kyungsoo membuka dompet kecil yang ia letakan di dalam saku jasnya, merabanya pelan, lalu tersenyum.

"Rasanya sulit hidup tanpamu, tapi aku sedang mencobanya."

Ia mengecup benda itu pelan lalu begitu pintu terbuka ia segera memasukannya kembali. Kyungsoo langsung memasang wajah datar dan menjengkelkannya seperti biasa begitu melihat Junmyeon yang selalu merasa jika ia seorang yang paling tua dan yang paling pantas bersikap arogan juga Baekhyun yang begitu meresahkan Next In karena selalu dibuntuti fans. Wajahnya lebih pantas menjadi seorang artis atau idol.

"Kau pikir benar melakukan ini semua?"

Seperti yang sudah Kyungsoo duga, Junmyeon akan membuka pintu dan langsung berteriak seketika kepadanya. Hidupnya kurang santai, terlalu serius dan membosankan.

"Kau pikir dengan tidak datang ke audisi dan kau seenaknya memanggil kita untuk evaluasi itu benar?"

Kyungsoo memegangi tulang hidunya. Jika bukan di kantor ia ingin meninju orang yang dianggap orang-orang sebagai kakaknya ini, oh ya, baik Kyungsoo ataupun Junmyeon tentunya tak ada saling keinginan untuk mengakui diri menjadi saudara walaupun hanya saudara tiri.

"Sudahlah, sebentar lagi karyawan yang lain dating dan kalian ingin mereka melihat ketidakharmonisan keluarga kita?"

"Yang tidak ingin mereka lihat adalah pimpinan sialan mereka."

Junmyeon memilih duduk di tempatnya sementara Kyungsoo hanya diam. Baginya obrolan Junmyeon sama dengan obrolan Ayahnya yang rumit tapi palsu. Kyungsoo bukan orang yang suka kerumitan, bukan orang yang suka berpikir keras, dan bukan orang yang suka memperumit masalah seperti membalas ocehan Junmyeon, tapi dia juga bukan orang yang ramah dan halus.

"Oh, Kyungsoo sajangnim disini."

"Oh."

Beberapa karyawan yang harus hadir dalam rapat justru hanya menyapa dan hormat pada Kyungsoo.

"Kuharap semua sudah hadir."

Suasana rapat begitu tegang untuk beberapa saat. Kyungsoo sebagai pimpinan rapat terlihat begitu tegas dan rinci menjelaskan tujuan diadakannya rapat ini.

"Jadi, apa kalian sudah benar-benar mengevaluasi semua calon karyawan Next In?"

"Ya." jawab mereka serempak,

"Apa yang kalian tanyakan?"

Semua terdiam, merasa bingung dengan pertanyaan Kyungsoo. Ini lebih tepat jika mereka juga sedang diuji oleh Kyungsoo.

"Kau pikir mereka akan bertanya, siapa namamu dimana rumahmu, seperti anak TK?" Potong Junmyeon yang sudah kesal setengah mati dengan obrolan basa-basi Kyungsoo. Kyungsoo terkekeh dan memandang Junmyeon, "Kau yakin tidak bertanya itu semua? Bagaiman jika mereka berasal dari antartika?"

Junmyeon meradang melihat Kyungsoo menertawakannya juga beberapa karyawan yang jelas sekali mereka menahan tawa.

"Keluarkan semua portofolio pelamar."

Chanyeol, membuka map besar dan menata rapi satu persatu lembar portofolio milik pelamar. Mata Kyungsoo sedikit memicing melihat satu portofolio yang menyebabkan ia mengadakan evaluais mendadak. Ia siap mengeliminasinya.

"Seperti biasa, kita berhak memilih satu karyawan yang menjadi pilihan kita kan?" Tanya Baekhyun yang langsung membuat pikiran Kyungsoo buyar. Dan memang seperti itu tradisi Next In.

No Way But DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang