Rifany Olivia Salsabila. Itu adalah nama yg diberikan kedua orang tuaku. Aku lebih akrab dipanggil Rifa. Aku terlahir dari keluarga yg sederhana.
Di keluarga,aku adalah anak tunggal,tidak mempunyai kakak maupun adik. Tapi aku tidak merasa kesepian,karena aku mempunyai Ayah yg seperti doraemon,ia selalu mengabulkan segala permintaanku. Dan juga aku mempunyai Bunda,ia adalah sosok orang yg penyabar,baik hati,serta ramah kepada semua orang.
Jam menunjukkan pukul 5 pagi,aku segera bangun,merapikan tempat tidur,dan bergegas mandi. Setelah mandi dan pakai seragam,aku langsung turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama Ayah dan Bunda.
Seperti biasa,Bunda sudah memasak makanan untuk kami sarapan,aku langsung menghampiri mereka dan duduk di antara Ayah dan Bunda.
"Pagii Yah,Bun!" Sapaku kepada mereka
"Pagii Fan!" Balas mereka berbarengan
Setelah itu aku langsung mengambil piring dan menyendok nasi goreng buatan Bunda.
Hari ini Ayah sedang ada di rumah,biasanya Ayah ku pergi bekerja di Jakarta,disana Ayah bekerja selama 2 bulan,dan setelah 2 bulan Ayah baru pulang. Ayahku bukan pekerja kantoran yg memakai kemeja rapi dan lengkap dengan dasi serta duduk di depan laptop,Ayahku hanya seorang pedagang sembako di dekat ruko ruko.
Tidak seperti teman temanku yg lain,yg Ayahnya seorang direktur utama yg memakai kemeja rapi,yg Ayahnya seorang karyawan tetap dan berpenghasilan besar.
Tetapi,aku tidak merasa malu mempunyai Ayah yg bekerja sebagai pedagang sembako,lagipula kenapa harus malu? Selama usaha dan pekerjaan itu halal,buat apa kita malu? Iya kan?!
Selesai sarapan,aku segera pamit untuk pergi ke sekolah. Sekarang aku duduk di bangku SD kelas 6,tinggal satu semester lagi aku lulus SD. Dan mungkin aku akan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP.
Hari ini aku berangkat sekolah diantar Ayah menaiki motor matic nya.
Biasanya aku jalan kaki dengan teman teman yg lain,karena sekolahku agak dekat dengan rumah. Tapi berhubung Ayah ingin mengantarku,jadi aku pergi bersama Ayah.Pagi ini cuaca cukup cerah,dengan langit yg biru,serta suara burung berkicau,motor Ayah telah berhenti di depan gerbang sekolahku. Aku segera turun dari boncengan motor Ayah dan berpamitan.
"Yah,aku masuk kelas dulu ya! Assalamualaikum" Pamitku sembari mencium punggung lengan Ayah
"Iyaa,kamu belajar yg pinter ya,biar besar nanti kamu jadi orang sukses,waalaikumsalam" ucap Ayah sembari mengacak pelan rambutku. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
Setelah itu,aku langsung memasuki kelas dan Ayah berlalu pergi.
Di sekolah aku mempunyai seorang sahabat yg selalu ada dalam suka maupun duka,yg selalu ada di saat senang maupun sedih. Dia bernama Alya.
Aku mengenal Alya sejak kelas 1,saat pertama masuk sekolah,aku berkenalan dengannya,dan kebetulan kami semeja.
Menurutku,Alya itu baik,ramah,sopan,pintar pula. Terkadang jika aku belum mengerti tentang pelajaran,Alya selalu mengajariku kembali,dan menjelaskan materinya. Aku senang bersahabat dengannya.
Sesampainya di kelas aku langsung menghampiri Alya yg sedang membaca novel. Aku langsung menaruh tasku dan duduk di sebelah Alya.
"Pagii Al!" Sapaku
"Eh,pagi juga Rif! Berangkat bareng siapa?!" Tanya Alya
"Dianter Ayah"
"Ohhh"
Tidak lama kemudian,bel masuk berbunyi nyaring. Lalu guru memasuki kelas,dan kami memulai kegiatan belajar mengajar.
***
Kriiiinngggg...
Bel pulang sekolah berbunyi,membuat semua siswa berhamburan keluar kelas.Di luar gerbang,Ayah sudah menunggu,padahal aku tidak memintanya untuk menjemputku. Aku langsung menghampiri Ayah yg sudah menunggu di motornya
"Udah lama yah??" Tanyaku
"Nggak kok barusan"
"Yaudah ayo!"
Setelah itu aku langsung pulang dengan menaiki motor Ayah.
Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar dan ganti baju. Lalu ku rebahkan tubuhku dia atas kasur.Tok tok tok!!
Seketika pintu kamar ku diketuk,dan aku langsung membuka pintu tersebut,di ambang pintu,sudah ada Ayah, "Makan dulu yuk!" Ajak Ayah.
Aku segera mengangguk dan segera turun ke bawah untuk makan bersama Bunda dan Ayah.
"Sekolah gimana Rif?!" Tanya Bunda
"Baik kok Bun,"
"Omong-omong,kamu mau diterusin ke mana setelah lulus SD nanti?!" Tanya Bunda lagi
"Mmm..Rifa si pengennya ke SMP aj Bun!"
"Emang UN nya kapan Rif?!" Tanya Ayah
"Masih agak lama sih Yah! Paling 5 bulan lagi kalo gak salah."
"Kalo suatu saat nanti kamu lulus dengan nilai memuaskan,Ayah bakalan kasih kamu hadiah!" Ujar Ayah
"Yg bener Yah?" Tanyaku meyakinkan.
"Iya,yg penting sekarang kamu rajin rajin belajar,agar kamu bisa lulus dengan nilai memuaskan!"
"Baiklah,mulai dari sekarang aku akan lebih rajin belajar,agar aku bisa lulus dengan hasil yg memuaskan!" Ucapku semangat
Ayah dan Bunda hanya tersenyum mendengar ucapanku. Seusai makan,aku membantu Bunda mencuci piring,sedangkan Ayah,ia sedang duduk sambil menonton TV.
***
Haii readers! Ini cerita baru guee:)) Baca ya baca;) jan lupa juga buat di vote,comment+share nya kalo kalian suka.
Next time!!
Tinggalkan jejak~
See you:*

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Aku Rindu
Teen Fiction~Hari hariku sepi tanpamu di sini Ayah,maafkan aku Ayah,karena aku tidak bisa membanggakanmu hingga akhir hayat menjemputmu...Maaff;)