~Selamat Jalan Ayah

210 7 0
                                    

Terima kasih Ayah.
Buat semua perjuangan,semua kebaikan,semua nasihat yg telah engkau berikan untukku dan keluarga.
Semoga kau tenang dan berada di tempat yg paling indah berada disisi Nya

***

Sudah tiga hari,Ayah terbaring lemah di rumah sakit,keadaanya masih sama dengan kemarin,belum sadarkan diri.

Ayah,ku tahu itu berat untukmu,ku tahu itu sakit untukmu. Tapi kau coba untuk menahan,kau coba untuk kuat.

Ayah,disini ku merindukanmu. Lantunan doa selalu ku curahkan,hanya untukmu. Untuk kesembuhanmu.

Kini,aku sedang duduk di dekat ranjang Ayah. Berhubung sekolah sedang libur karena sudah pembagian rapor dan kelulusan.

Aku kembali menggenggam tangan Ayah dan memainkan jari jarinya.

"Yaaahh,Ayah udah 3 hari loh gak bangun,Ayah gak mau bangun buat liat aku gitu? Ayah gak mau bangun buat peluk aku? Aku rindu sama Ayah,aku ingin dipeluk lagi sama Ayah. Ayah, kapan Ayah bangun? Aku dan Bunda sangat merindukan Ayah.  Ayah udah janjikan sama aku,kalo aku lulus ayah akan kasih hadiah lagi? Ayah gak bakal ninggalin aku kan? Ayah bangun dong." Ucapku.

Seketika bulir bening dari mataku kembali turun. Aku tak dapat menahan isak tangisku.

Ku tenggelamkan wajahku di ranjang Ayah dan langsung terlelap.

***

"Riff..Riff..Rifa,bangun Rif!"

Sontak aku mendongak dan menatap orang yg membangunkanku. Dia adalah Tante Mala.

"Eh iya tan,kenapa?" Tanyaku dengan suara serak khas orang bangun tidur. "Bunda kemana tan?"

"Bunda lagi pulang ke rumah dulu,katanya mau ambil baju. Kamu sholat dulu gih,udah adzan dzuhur nih. Biar tante yg jagain"

"Yaudah deh tan,Rifa sholat dulu ya,titip Ayah ya tan." Pamitku

"Iya Rif"

Setelah itu aku langsung pergi ke mushola dan melaksanakan sholat dzuhur.

Ku tengadahkan tanganku ke atas,dan mulai berdoa kepada yg Kuasa.

"Ya Allah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,yg Merajai alam semesta ini. Aku mohon,sembuhkanlah Ayah dari penyakitnya,sadarkanlah Ayah dari komanya,kuatkanlah Ayah untuk menghadapi penyakitnya. Aku mohon...Aku ingin Ayah sehat seperti dulu,aku tak ingin melihatnya terbaring lemah seperti saat ini" ucapku sambil mengusap wajah dengan kedua tangan.

Seusai sholat,aku kembali ke ruang ICU. Sesampainya disana ternyata ada nenek dan kakek juga, Bunda juga udah balik lagi,aku langsung menghampiri mereka.

"Kok tante diluar? Ayah siapa yg jagain? Bunda juga? Kenapa gak masuk aj?" Tanyaku

"Ayah...Ayah lagi kritis Rif. Di dalam dokter lagi periksa keadaanya" ucap Nenek sambil terisak

"Kritis?" Tanyaku dengan khawatir.

Kini,aku,Bunda,Tante Mala,nenek dan kakek sedang menunggu dokter tersebut keluar. Aku duduk di antara nenek dan Bunda.

"Rif,sabar ya. Semoga Ayah gak kenapa napa." Ucap nenek sambil mengelus bahuku. "Berdoa aja semoga ayah sadar"

"Iya nek,semoga ayah gak kenapa napa" ucapku lirih

Selang beberapa menit kemudian,dokter keluar dari ruang ICU. Aku dan keluarga langsung mendekat ke arah sang dokter

"Gimana keadaan suami saya dok?" Tanya Bunda

Kulihat dokter menghela nafas pelan dan berkata,"Sangat disayangkan,nyawa suami ibu tidak bisa di selamatkan lagi. Maaf,tetapi ini kenyataannya"

Seketika,Bunda pingsan dan langsung terjadi kehebohan disitu. Disaat yg lain sibuk mengurusi Bunda,aku mendekat kepada dokter.

"Dokter bohong kan? Dokter pasti bercanda kan? Gak mungkin ayah saya pergi! Gak mungkin!" Ucapku sambil terisak.

"Kamu harus sabar ya,ini sudah waktunya dia pergi" kata sang dokter dengan wajah sedihnya. Setelah itu ia melenggang pergi

"Ayah gak mungkin pergi tan,Ayah udah janji sama Rifa,dia gak bakalan ninggalin Rifa." Ucapku.

"Sabar ya Rif,kamu harus terima ini. Semoga Ayah tenang di sana dan berada di tempat yg paling indah" ucap Tante Mala

"Hiks..hikss..Ayaah,jangan pergi..jangan tinggalin aku yaahh.."

Saat tante Mala dan yg lainnya sedang sibuk mengurusi Bunda,aku berlari dengan cepat memasuki ruang ICU tersebut. Ku lihat wajah ayah yg sudah terlihat pucat dan dingin.

"Yaah,Ayah gak mungkin pergi kan? Enggak kan Yah?" Ucapku sambil memeluk erat tubuh ayah dan menangis. Air mata kembali jatuh membasahi pipi.

"Ayaahh, aku minta maaf atas semua sikapku selama ini,yg kadang buat ayah marah,yg kadang buat ayah kesel,dan juga segala keinginanku yg selalu ingin dipenuhi. Aku janji gak akan gitu lagi yah,aku mohon ayah bangun. Jangan pergi duluan yaaahh. Jangan tinggalin aku sama Bundaa"

Tidak akan ada lagi ayah yg selalu menuruti segala keinginanku. Tidak akan ada lagi ayah yg ngertiin aku. Tidak akan ada lagi ayah yg antarjemput aku ke sekolah. Kini aku hanya memiliki Bunda.

Ya,Ayah telah meninggalkanku

Untuk selama lamanya.

Selamat Jalan Ayah:")

***

Kini aku sedang berada di TPU (Tempat Pemakaman Umum). Aku berjongkok tepat di samping batu nisan tersebut. Mengusap batu nisan tersebut sambil tersenyum tipis. Tak terasa,air mata perlahan lahan jatuh kembali. Keadaan sekarang,membuatku mudah sekali untuk mengeluarkan air mata.

Di pemakaman,tinggal aku dan Alya. Ya,Alya sudah ada sejak pemakaman ayah tadi,ia datang bersama Mama nya. Bunda,Tante Mala,nenek dan kakek sudah pulang sedari tadi,dikarenakan Bunda pingsan lagi. Jadi mereka memutuskan untuk pulang duluan.

"Ayah,semoga ayah tenang di sana. Aku dan Bunda akan selalu mendoakan Ayah. Ayah gak usah khawatir,aku,Bunda,Tante Mala dan yg lainnya pasti akan sering sering mengunjungi ayah. Aku yakin,pasti ayah udah dapetin tempat yg lebih baik disana. Aku pamit pulang dulu ya Yah. Daah Ayah! Assalamualaikum"

"Yaudah yuk Rif kita pulang,hari udah mulai gelap nih" ajak Alya

"Iya Al"

Aku dan Alya beranjak pergi meninggalkan pemakaman menuju rumah.

"Rif,semoga ayah kamu tenang ya disana. Aku yakin,Ayah kamu pasti berada di tempat yg paling indah" ucap Alya seraya merangkulku.

Aku hanya tersenyum tipis,"amiin..makasih ya Al" ucapku.


*Bagi anak perempuan,ditinggalkan Ayah adalah patah hati terhebat. Karena Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya*

***

Holaaa!! Author update lagi nih,semoga kalian suka ya;)
Terima kasih sudah membaca kisah 'Ayah Aku Rindu' sejauh ini.

Jadi ceritanya chapter ini tuh terinspirasi dari kisah aku;"). So,Ayah aku udah gak ada")
Jadi aku terinspirasi buat dituangkan di cerita ini;)
Semoga kalian suka ya.

Thanks for reading:)

Maaf kalo gak nyambung.

See you next time:*

Ayah Aku RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang