gadis kecil

576 43 5
                                    

Di pagi hari, suara ayam berkokok.
Kini gadis kecil bangun dari tidurnya.

"Nenek Ummiku dimana ?"ujarku sambil mencari Ummi yang tidak ada.

"Ummi sudah kerja sayang" ujar Nenek mengelus kepalaku.

"Yah Nek, ko Ummi ga bilang sama aku ya kalau berangkat kerja" ujarku cemberut.

"Sayang mungkin Ummi buru-buru jadi ga sempet bilang sama kamu dan kamu masih tidur mungkin Ummi enggak mau ganggu kamu sayang" ujar Nenek tersenyum kearahku.

"Baiklah Nek, kesian Ummi ya Nek pagi pagi sudah berangkat untuk berkerja" ujarku tampak murung.

"Makanya kamu harus berbakti ya sayang sama Ummi, supaya Ummi bangga punya anak seperti kamu"ujar Nenek kemudian tersenyum kearahku.

"Tapi Nek, Ummi kesian aku mau bantu Ummi kerja deh Nek" ujarku dengan semangat.

"Sayang kamu belum bisa bekerja sayang" ujar Nenekku kemudian aku cemberut.

"Kenapa Nek Billa kan bisa, Billa sudah besar, umur Billa sudah 4 tahun"ujarku sambil menunjukan jariku yang menunjukkan angka 5 kemudian Nenek tertawa dan datanglah kakaku.

"Ih Billa ngaco masa bilang 4 tahun jarinya 5, anak kecil sok-sokan mau kerja, Kaka aja yang udah gede belum bisa kerja" ujar kakaku tertawa.

"Ih Ka Zahra aku udah bisa bantu Ummi, buktinya aku bisa bantu Nenek ngaduk-ngaduk Adonan Kue, aku bisa bantu Nenek bawa sayuran tandanya aku kuat ka ka Zahra (dengan nada cadelku)" ujarku menjelaskan ke kakaku sontak kakaku tertawa.

"Anak kecil jangan sok tua deh, kalau kaya gitu doang Kaka juga bisa, kalau tau gitu Kaka udah bantu Ibu dari kecil sebelum kamu, ngaco udah anak kecil mah main aja" ujar ka Zahra tertawa.

"Nenek Kaka Zahra ngeselin, aku sebel" ujarku sambil memalingkan wajah.

"Sini Billa duduk dulu di bangku biar Nenek jelasin" ujar Nenek tersenyum.

"Iya Nek" ujarku mengikuti langkah Nenekku.

Lalu setelah itu kami duduk di ruang tamu.

"Nih sini duduk samping Nenek Billa" ujar Nenek menepuk kursi yang kosong.

"Iya Nek" ujarku sambil berusaha menaiki kursi.

"Bisa enggak naiknya ?" ujar Nenek melihat aku kesusahan karena kursinya begitu tinggi.

"Aku bisa kan aku sudah besar" ujarku yang sedang berusaha menaiki kursi yang begitu tinggi.

"Yasudah Billa besar" ujar Nenek tersenyum.

"Hmmm Nenek engga sampai pun" ujarku cemberut.

"Yasudah sini Nenek naikin" ujar Nenek tersenyum lalu aku pergi mendekati Nenek.

"Dah duduk ya disitu" ujar Nenek setelah menaiki aku ke atas kursi.

"Terima kasih Nenek" ujarku tersenyum.

"Iya Billa" ujar Nenek tersenyum.

"Hayu Nenek Bil ga sabar denger cerita Nenek" ujarku bersemangat dengan menopang dagu dengan tanganku.

"Serius banget kayanya" ujar Nenek tertawa melihat gayaku.

"Hehe Bil ingin tau, kan Bil mau bantu Ummi kerja kenapa tak boleh" ujarku.

"Billa belum cukup umur sayang, kamu kalau sudah besar kaya Tante Ros baru boleh bantu Ummi" ujar Nenek tersenyum.

"Oh gitu ya Nek, nanti Billa banyak makan deh supaya cepet besar kaya Tante Ros" ujarku dengan semangat.

ALBI NADAK (Seruan hatiku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang