Chapter 6 : " Nggibah bareng F4"

36 6 0
                                    

Author.POV

Terlihat tiga orang berada di suatu ruangan yang remang cahaya, mereka mengitari orang yang tengah terbaring lemas di tempat tidur. Ketiga orang tersebut tidak lain tidak bukan adalah F4. Mereka sedang membesuk leader nya yang tepar karena kejadian tadi siang. Bukan F4 namanya jika mereka menjenguk orang dengan cara normal
Dengan santainya mereka sibuk bermain Mobile Legend tanpa mempedulikan orang yang di jenguknya.

“Kalian niat njenguk gua nggak sih!” Ujar Alfa yang merasa diabaikan oleh sahabatnya.

“Hmm kita udah datang ke kamarmu, menjenguk dan menemani, jadi apa yang kau inginkan?” Ujar Mario sambil fokus ke layar ponselnya.

Alfa menarik napas panjang, berusaha menahan rasa kesalnya, “Menemani katamu? Sejak jam 5 sore sampai jam 7 malam kalian hanya diam, leader kalian ini jadi korban cewek agresif! Kalian nggak iba? Nggak kasihan? Nggak mau ngurusin gua? Sahabat macam apa kalian hah?”

Ketika Alfa sudah mulai menunjukkan percikan api, ketiga temanya langsung menaruh ponselnya, mereka hanya menggelengkan kepala dan saling memandang satu sama lain.

Alfarizi Akihiro Yushifumi, seorang siswa yang paling berpengaruh, dibalik penampilanya yang cool dan tegas ternyata terselip sifat manja dan terlalu baper.
Kavin membenahi kacamatanya yang melorot, dia berdehem  ringan, “Alfa kamu tahu tidak, kita bertiga sudah menggendongmu ke dalam markas ketika kamu tiba-tiba pingsan karena pukulan dari gadis mata sipit itu, beruntung sopir pribadimu siap siaga membopongmu pulang ke rumah tadi dan kamu masih menganggap kita tidak peduli padamu?” Kavin dengan bahasa formalnya, menekankan kata peduli tepat di depan wajah Alfa.

“Alfa, lu itu baru bangun setengah jam yang lalu, bisa-bisanya lu pd ngomong kita datang jam lima, kita datang jam enam yaa. mungkin sekarang lu harus cuci muka dulu, biar otak lu fresh.” Ujar Mario berdiri di samping Kavin.

Alfa yang kesal dengan jawaban sahabatnya langsung pergi menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Sejak tadi, Bryan duduk di kursi dengan ekspresi tenang sambil melihat perdebatan kecil dari mereka, dia hanya tersenyum melihat tingkah laku Alfa yang sudah bertransformasi menjadi anak-anak. Tidak seperti kedua sahabatnya, dia dengan senang hati membawakan bubur ayam, favorite Alfa.

“Al, makan bubur ayam yang aku bawa, tadi sudah aku hangatkan di microwave.” Ujar Bryan.

Alfa yang baru keluar dari kamar mandi langsung berbinar, sontak dia langsung memeluk Bryan.

“Oh kau memang sahabat terbaikku, tidak seperti mereka yang selalu menindasku, I love You Bryan.” Ujar Alfa dengan nada melankolis.

“Lagian orang seperti lu bisa pingsan gara-gara pukulan cewek, laki kagak lu?” Ujar Mario.

“Dia bukanya lemah Ri, tapi dia tahu cara menghadapi seorang gadis, yaitu dengan merelakan hidungnya di pukul.” Ujar Kavin yang disusul tos ria dengan Mario.

“Kalau di logika, mana mungkin si Alfa sampai pingsan karena ulah Anggi? Dia kan juga jago bela diri.” Ucap Bryan sambil melihat Alfa yang sibuk melahap bubur ayam yang dibawakan olehnya.

“Itu menandakan kalau dia lemah bukan mengalah.” Ujar Mario.

“Sudah-sudah sampai kapan kalian menindasku hah? Gua hanya nggak tega melawan gadis itu, so gua ngalah aja. Kebetulan aja hari ini nggak fit, jadi wajar kalo gua sampai pingsan.” Ujar Alfa yang tidak mau dikira lemah.

Semanja apapun dia tapi kalau dia  sudah sedikit di remehkan dia bakal membela harga dirinya lagi.

“Lagian, drawing tab milik orang kamu injak, marahlah yang punya, ditambah lagi dia cewek, kasihan kan?” Ujar Kavin yang merasa iba dengan pantab Anggi.

“Gua juga nggak ngerti kalo itu drawing tab, habis layarnya mulus banget ya gua kira lantai, eh pas keinjek baru nyadar itu barang bukan lantai. Lagian kenapa si warna lantainya item, jadi kek bunglon kan drawing tabnya” Ujar Alfa dengan sewot.

“Lu bakal ganti kan drawing tabnya? Kasihan lo, drawing tab juga mahal.” ujar Kavin.

“Kagaklah, orang dia minta ganti ruginya nggak sopan banget, gua ogah ganti itu drawing tab.” Ujar Alfa yang merasa wegah untuk menggantinya.

“Alfa! Lu punya hati kagak sih? Lu nggak akan ngerti perasaan orang yang kehilangan barang kesayangan, itu sakit bro rasanya.” Ujar Kalvin sambil menjitak jidat Alfa.

“Kagak usah jitak juga kale.” Sewot Alfa sambil mengusap jidatnya.

“Lu harus bayangin, gimana rasanya dia buat sketsa dalam jangka waktu lama, dan dengan mudahnya ada orang yang nginjak tab nya dengan rasa tak bersalah, coba lu bayangkan Al!!” ujar Mario dengan nada sedikit marah.

“Iya-ya gua udah bayangin, tapi tetep aja gua nggak mau ngganti!” Kukuh Alfa.

“Motor kesayangan lu yang kena cipratan lumpur aja lu marahnya gak karu-karuan minta di cuciin sampai kinclong, nah giliran tab orang ke injak lu marah nggak mau ganti, lu egois banget sih Al!” Kini emosi Kalvin sedikit naik gara-gara reaksi dari Alfa. Sedetik kemudian dia mengelus dada mencoba bersabar untuk menghadapai sahabatnya yang memang keras kepala.

“Dia setiap jamkos selalu ngeluangin waktu buat menggambar sketsa loh, gua juga nggak sengaja ngedengar ucapan temannya kalo dia menggambar plus coloring satu sketsa butuh waktu 3-5 jam, lu yakin gak kasihan sama dia?” Kini Bryan yang berbicara setelah Mario dan Kalvin sudah kesulut emosi karena meladeni Alfa.

Mario dan Kalvin langsung menoleh ke arah Bryan yang duduk santai dibelakang mereka, Bryan memasang senyum simpulnya, wajahnya pun juga cukup tenang, setenang orang yang sudah menyelesaikan ibadah.

“Jangan bilang dia teman sekelas lu?” Tanya Alfa.

“Kan memang dia sekelas sama gua, masa lupa blazer dan pita yang dia kenakan tadi” Jawab Bryan panjang lebar.

Alfa bangkit dari kasurnya dan langsung menjitak Bryan, “Gua ga fokus njir tadi, lagian napa lu ga bilang lagi, kan gua bisa minta tolong lu buat balas dendam ke dia!”

Bryan hanya meringis kesakitan, dia kembali dengan ekspresi datarnya, “Aku tidak suka mengurusi kehidupan orang, jadi jawabannya sudah pasti aku menolak.” Jawabnya.

“Lu ini, sampai kapan lu tidak menyebalkan!” Alfa yang tidak puas dengan tanggapan Bryan langsung kembali ke tempat tidur untuk melanjutkan berbaringnya.

“Lu tahu siapa gadis itu?” Tanya Alfa.

“Dia murid pindahan.” Ujar Bryan dengan singkat.

WHAT!!!!

To Be Continue ...

Seru yaaa lihat perkumpulan bestie sedang gosip ehehehehehehe

Jangan lupa like, coment and share ya...

See U On The Next Chapter

Bye-bye 👋👋👋

KEMBAR SIBLINGS STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang