Chapter 3 : "F4's Member"

40 7 0
                                    

"KALIAN BERTIGA JANGAN MEMBAHAS F4 JIKA TIDAK PADA AHLINYA!"

Aku terkejut dengan suara keras dari arah utara taman. Ya Tuhan aku sudah lelah dengan kejadian menjengkelkan hari ini.

Memang apa spesialnya F4 F4 itu? kenapa di setiap pembahasan F4 ada saja sesuatu yang terjadi.

"MEGA!!"

Aku tertegun, siapa wanita cantik ini? Kalau Kinan berteriak menyebut namanya wajar, tapi kalau kembaranku juga berteriak menyebut namanya perlu di pertanyakan.

"Ngapain lu kesini?" Ujar Angga dengan nada jengkel.

"Angga kok lu jahat banget sih, gua cariin lu, ngejar-ngejar lu buat masukin lu jadi anggota divisi desain grafis di majalah Qta, skill lu bagus tau!"

Aku hanya melongo melihat percakapan yang sama sekali tidak aku mengerti. Wow baru pertama kali masuk sudah ada yang mengejar.

"Gua mau masuk asalkan kembaran gua juga ikut masuk."

Lah kenapa aku dibawa-bawa, ada apa ini?

"Lu punya kembaran Ngga?" Ujar wanita cantik itu yang bernama Mega.

"Lu kagak liat cewek disamping gua?" Ujar Angga sambil menunjuk wajahku.

"Liat kok, eh bentar kok persis banget, kembaran lu ya ini? Wih keren. Jarang-jarang di sekolah ini ada kembaran, jujur aja gua kagak pernah liat anak kembar, dan sekarang gua ngliat langsung anak kembar, beda gender lagi."

Aku hanya tersenyum kikuk, melihat reaksi kagetnya. Kurasa di sekolah ini memang jarang ada anak kembar. Apa kabar kalau dia datang ke rumahku, pasti shyok berat. Secara keluargaku semuanya memiliki kembaran. Entah itu fenomena yang langka atau di luar normal aku pun tak tahu, tapi karena aku mengalaminya, jadinya semua itu hal yang wajar. Malah menurutku orang yang tidak memiliki kembaran adalah orang yang aneh.

"Dia kembaran gua njir, dan lu tau folder yang lu buka tadi yang lu bilang keren banget gambarnya, kawaii, lucu, itu punya adek gua."

Aku semakin tidak mengerti dengan percakapan mereka.

"Kalian bahas opo to? Aku ga ngerti" Celetekku yang tetap tanpa sadar memakai logat daerah.

"Tuhh kan jangan dulu bahas ini, noh liat adek gua kebingungan sampe keceplosan logatnya" "Nggi nanti abang ceritain pas nyampe rumah." Ujar Angga yang sedikit membuatku kesal. Memang apa salahnya nyeplos pake logat jawa lagi, hfft.

"Sudah-sudah mending pembahasan kalian di bicarakan besok, ini kan jam pulang sekolah, masalah ekskul di pending dulu." Ujar Kinan, yang berusaha mencairkan suasana.

"Oke karena Kinan yang minta, kita akhiri pembahasan ini, tapi besok gua minta jawaban pasti dari lu!"

"DEAL!"

"Btw tadi gua denger Kinan ghibahin F4, ada apa nih?" Ujar gadis cantik itu yang sekarang berdiri di samping Kinan.

"Ehehehe aku nggak ghibah kok, cuma pengen cerita aja, tapi karena sejak awal aku ngga berniat cari tahu lengkap soal mereka jadinya rada ga ngerti, jadi lu bisa kan ceritain semuanya ke Anggi?."

"Kinan, gua ngga ngerti ama pikiran lu, bagaimana bisa gadis imut kek lu kagak tergila-gila ama mereka." Ujar Mega yang hanya ternganga melihat Kinan yang berkata polos seperti itu.

"Karena es serut lebih menarik daripada mereka."

Oh jadi Kinan masih suka sama es serut. Tidak menyangka dia seberbeda itu dengan yang lain, aku jadi penasaran dia ada laki-laki yang di sukai ngga ya? sejak TK dia sering bertengkar sama laki-laki, dan sekarang yang katanya ada sekumpulan manusia tampan saja dia tidak tergoda, Kinan Kinan, jangan-jangan di kepalamu hanya terpenuhi buku dan es serut.

KEMBAR SIBLINGS STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang