•—————•"Lo gak usah ikut bisa gak sih? Lo tinggal aja disini sama paman lo. Tega banget lo ninggalin gue." Kata Lisa saat keduanya tiba dibandara Incheon. Dengan ayah dan ibu Jennie yang sudah dahulu berada di depan. Tinggal menunggu instruktur penerbangan saja.
Jennie menoleh, membenarkan helaian rambutnya dan menariknya ke belakang telinga. "Gak bisa. Ayah maksa gue buat ikut."
"Lo pasti balik lagi kan? Kapan?" Tanya Lisa.
"Dua tahun deh. Gue bakal balik lagi ke Korea."
"Benarkah? Tapi gue gak ada teman selain lo"
"Kan ada Taehyung yang bisa nemenin lo." Jennie menjeda kalimatnya sebentar kemudian berbisik. "Lo jangan macam-macam sama Taehyung. Lo gak boleh suka sama dia. Lo taukan maksud gue?" kata Jennie mengakhiri bisikan nya.
Lisa meraih kedua pipi tembam Jennie, menekannya hingga secara refleks bibir Jennie manyun. Gadis itu menatap kesal. "Iya, lo suka kan sama dia."
"Itu lo tau. Jaga Taehyung buat gue ya, jangan biarin tuh bocah lirik-lirik cewek lain."
"Iya-iya. Lagian mana mungkin gue suka sama Taehyung sih, Jennie. Taehyung bukan tipikal gue. Gue maunya yang tampan, tinggi, pintar—"
"Taehyung kan termasuk kriteria itu. Dia kan tampan, tinggi, pintar juga."
"Tapi bukan Taehyung maksud gue." Lisa mencoel hidung Jennie gemas.
"Perhatian buat para penumpang untuk segera memasuki pesawat. Pesawat akan lepas tandas lima menit lagi!" Instruktur dari mikropon bandara menggema.
"Udah waktunya kita pisah, Lisa. Jaga diri lo baik-baik ya. Ingat! Jaga Taehyung buat gue."
"Iya, Jennie. Bawel banget sih lo. Lo jaga diri baik-baik juga. Jangan lupain gue kalau lo dapat teman baru disana."
Jennie mengangguk, keduanya lalu berpelukan sebentar tanda perpisahan. Melepas pelukan dengan setengah hati karena masih belum siap buat berpisah.
Jennie menarik koper berwarna pink itu pergi dari Seoul. Menuju tempat baru yaitu di New Zaeland. Jennie melambaikan tangannya kala sampai di tangga pesawat. Lisa jadi sangat tidak rela melepaskan Jennie pergi. Tetapi dihatinya ada ribuan kupu-kupu yang beterbangan seperti perasaan senang. Ada apa?
Beberapa menit kemudian. Pesawat sudah lepas tandas dan membawa Jennie terbang bersamanya.
"Lisa, Jennie mana?" Lisa menoleh ke asal suara.
Dapati Taehyung yang ngos-ngosan mengatur napasnya."Lo ngapain kesini sih, Tae?" Meralat pertanyaannya dengan menggeleng cepat, lalu berujar kembali, "pesawat Jennie baru aja terbang."
"Mwo?" Taehyung membuang napas kasar, mengusap wajahnya gusar lalu mondar mandir bak keresahan.
"Ada apa sih, Taehyung? Kok lo kayak gelisah gitu.""Aish! Kenapa semuanya terlambat sih. Gue juga terlambat menyadari perasaan gue." Ungkap Taehyung. Menudukkan dirinya di bangku tunggu yang memangjang sembari menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
'Apa maksud, Taehyung?' Gumam Lisa dalam hati.
Lisa mendaratkan bokongnya di samping Taehyung. Menepuk punggung kaki pemuda itu, Taehyung menoleh setelahnya.
"Lo—suka sama Jennie?" Tebak Lisa penasaran.
"Iya. Gue suka sama Jennie. Bodohnya, gue baru menyadarinya sekarang."
"Lo buru-buru kesini buat ngungkapin perasaan lo sama dia?" Tebak Lisa lagi.
Taehyung mengangguk masih dengan raut kegelisahan. Jika Jennie mendengarnya pasti gadis itu sangat senang sekarang. 'Jennie, Taehyung juga menyukaimu' batin Lisa iri.
"Sudahlah, Tae. Semuanya terlambat sekarang." Ujar Lisa tenang.
"Jennie bakalan balik lagi, kan?" Tanya Taehyung.
"Iya. Katanya dua tahun deh." Jawab Lisa menirukan logat bicara Jennie.
"Syukurlah, gue masih ada kesempatan kalo gitu." Katanya yakin.
Lisa mengangguk-ngangguk acuh. Tiba-tiba Taehyung menggenggam tangan Lisa, gadis itu terkejut dan menunjukkan wajah penuh pertanyaan. Taehyung menunduk kebawah memperhatikan tangan mereka.
"Lo apa-apan, Tae!" Bentak Lisa tak sadar. Bisa-bisa Jennie akan salah paham melihat pemandangan ini. Walaupun Jennie tak akan pernah melihatnya. Tapi Lisa harus menghargai perasaan gadis itu.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" Ungkap Taehyung tiba-tiba.
"Yak! Lo suka sama Jennie, terus pacarin gue? Maksud lo apa? Mempermainkan perasaan kita, huh?!" Sentak Lisa marah.
"Ini cara gue agar bisa bertahan, Lisa. Gue gak mau kalo ada cewek lain yang deketin gue. Dengan adanya lo, gue bisa memberi alasan dengan lo sebagai pacar gue."
"Jadi lo manfaatin gue?"
"Ayolah, Lisa. Lo juga gak suka kan sama gue? Lo hanya perlu berpura-pura jadi pacar gue aja."
Miris. Lisa hanya dimanfaatkan sebagai pelampiasan perasaan Taehyung saja. Perlu ditekankan. Lisa adalah seseorang yang posesif. Cenderung kebawa perasaan. Dan sering marah-marah dengan hal yang gak jelas.
"Gak. Enak aja lo manfaatin gue." Lisa beranjak dan hendak meninggalkan Taehyung. Dengan langkah yang kelima, Taehyung memeluk gadis itu dari belakang. Lisa kalap. Matanya melotot. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Pelukan Taehyung hangat sekali.
"Lisa, gue mohon sama lo buat jadi pacar pura-pura gue. Lo juga bisa manfaatin gue kalo gitu. Apapun yang lo inginkan gue turuti. Tapi—" Taehyung menggantung kalimatnya, membalikkan tubuh Lisa agar bisa menatapnya. Dua mata itu beradu pandang. Ayolah, ini pertama kalinya bagi Lisa menatap Taehyung dari dekat. "Jangan cintai gue." Sambung Taehyung dengan penekanan.
Mata Lisa menatap Taehyung nanar, ada sirat kekecewaan dari sana. Hatinya mendadak sakit seperti ditusuk ribuan belati. Batinnya perih hingga rasanya Lisa akan menangis. Kenapa perasaan Lisa tak beraturan seperti ini? Apakah ini yang namanya sakit tapi tak berdarah? Hey, Lisa tidak pantas berkata seperti itu.
Dia tidak menyukai Taehyung. Taehyung bukan tipe idealnya, tapi sadarkah kalian bahwa Lisa menyebut kriteria yang ada di Taehyung tadi? Siapa saja bisa menyadari itu, bukan?
Lisa juga membatin iri saat Taehyung bilang menyukai Jennie. Bahkan dia juga menolak untuk jadi pacar pura-pura Taehyung. Seharusnya dia menerima itu untuk Taehyung bertahan menyukai Jennie. Seharusnya dia mendukung Taehyung walaupun dirinya menjadi korban. Seorang sahabat yang tulus akan melakukan itu untuk hubungan sahabatnya, bukan?
Dari semua teka teki itu menyimpulkan bahwa Lisa 'juga' menyukai Taehyung. Iya. Lisa suka sama Taehyung.
—
Pesan penulis
Gimana, gimana? Ada yang menganggu kalian di cerita ini? Voment ya.
See you next part;")