Happy reading *-*
Sepulang mengantarkan aulia kerumahnya.nassar memutuskan pergi ke tempat tongkrongan biasa,ia mengajak Dimas,Andri,dan si kutub es.ehh...maksudnya Revan
Semoga saja ia bisa menenangkan pikirannya,dengan bertemu teman temanya
"Tuh muka udah kaya kain elap aja,kucel banget"celetuk Dimas
"Pasti tentang aulia,apalagi coba kalau bukan itu?!"timpal Revan
"Van,lo irit ngomong,tapi sekali ngomong suka bener"Dimas mengangguk membenarkan omongan Andri
"Bacot!!"
Nassar menyandarkan tubuhnya disandaran bangku yg sedang ia duduki.daripada mendengar omongan teman temanya yg tidak bermutu,mending ia bermain game online di handpone nya
Dimas bendecak kesal,nassar yang meminta teman temanya untuk kemari,tapi dia malah sibuk dengan dunia nya sendiri
"Dri,katanya lo jadian sama adik kelas?"
"Iya,emang kenapa?,sirik lo?"
"Lo malah gak peka!,gue minta traktiran ogeb!!"
"kagak ada traktir traktiran,lo taukan?"andri mengangkat satu alisnya. "paling juga 2 minggu gue udah putus"
"Dasar buaya darat!"
"YANG SIRIK SUKA BERISIK"andri sengaja menekankan setiap kata
"Terserah lo deh!"
Revan menatap dimas dan andri bergantian "Cehh...berisik"
"Wesss...santai bro"
"Dede atuutt"
"Jijik gue liat muka lo.dim"
Andri mendorong kepala dimas dengan jari telunjuk nya.sangat menyebalkan,mendengar dimas menyebut dirinya dengan sebutan dede
"Kalau lo bukan temen gue,udah gue cemplungin lo dikali ciliwung"
"Kalian semua jahat banget sama gue!!,nassaaarr..."Dimas berlari ke tempat nassar,berniat ingin mengadu kejahatan andri
"Lo mau cari pembelaan huuh?,gue gak bakal belain lo!"nassar menjauhkan dirinya dari Dimas
Andri tertawa puas,melihat malang nya nasib sahabat nya.kini dimas hanya menatap punggung nassar yang mulai menjauh
Tak lama terdengar suara pesan masuk di handpone revan
Nassar sungkar : gue pulang duluan
"Kebiasaan"
***
Pagi kembali datang,nassar tengah menyantap sarapan pagi nya bersama kedua orang tua dan Naysa kakak perempuannya
Nassar dengan nasya terpaut umur 3 tahun saja.Hampir setiap hari mereka memperdebatkan sesuatu yg tidak penting.
Dan sebagai seorang laki laki,nassar yang selalu harus mengalah walaupun bukan dia yang bersalah.biasa,perempuan yang selalu benar.Tapi ia yakin, perempuan yang biasa ia panggil nay,sangat menyayangi nya.begitu pun sebalik nya
"Sar,lo punya pacar?"tanya nasya yang tengah memotong apel
"Iya sar,kamu belum pernah cerita tentang cewek ke mamah"
Nassar telah menghabiskan makanan nya"Apaan sih?,nassar belum punya pacar"
"Kamu belum punya pacar?"papah nassar mengerutkan kening nya"papah kira,kamu pacaran sama aulia"
Aamiin...aamiin...-batin nassar
"Kalau kamu sama aulia.mamah setuju lho,udah cantik,baik lagi"
Nasya ikut buka suara lagi "Iya kalau nassar dapet aulia beruntung banget.tapi kasian aulia nyah!"
"Punya kakak satu,jahat nya minta ampun!" Nassar berdiri dari duduk nya "udah ah nassar berangkat sekolah dulu"
Nassar mencium kedua tangan orang tua nya,tak lupa kakak nya juga.matanya mendelik kesal ke arah nasya.tapi sang kakak malah memasang wajah tanpa dosa
Hari ini,ia berangkat sendirian tak bersama aulia.karena tadi,aulia mengirim pesan bahwa ayah nya sedang libur kerja.jadi,aulia akan ke sekolah di antar ayah nya
Semangat nassar berkurang pagi ini
Yah...gue berangkat sendiri - batin nassar
Gimana?,suka gak?,semoga semuanya suka yah
Jangan lupa vote+comment,biar semangat lanjutin ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Milikimu ?
RandomCerita ini tentang seorang cowok (nassar) bersahabat bertahun tahun dengan seorang cewek (aulia) dan salah satu diantara mereka memendam rasa. Yuk baca ceritanya Nassar sungkar & Aulia