Bag 23

2.9K 301 26
                                    

2 minggu sudah berlalu.

Sikap jeongyeon masih tetap sama pada nayeon

Sesering apapun nayeon mengajak jeongyeon berbicara maka semakin banyak penolakan yang nayeon dapatkan

Cinta bisa merubah seseorang. Benar. Dan itu terjadi pada jeongyeon

Sakit hati akan membawa seseorang pada sebuah ketidakpedulian. Kamu harus tahu itu.

"Hyung.." Entah sudah berapa kali pria itu memanggil jeongyeon

"Euh ? Ada apa ? " Dia tersadar dari lamunanya dan menatap sepupunya itu

"Kau kenapa ?"

"Gapapa.. Aku hanya lelah saja" Jeongyeon tersenyum untuk menandakan dirinya sedang baik baik saja

"Hentikan senyum bodohmu itu.. Aku tahu kau memikirkan nayeon kan ?" Pria itu duduk disamping jeongyeon

"Jangan sok tahu dahyun" Jeongyeon mengalihkan pandangannya

"Hyung,aku memang tidak pernah berpacaran dengan banyak wanita sepertimu. Bahkan aku baru kali ini jatuh cinta pada 1 wanita. Ibarat,ilmu cintaku masih kalah jauh darimu.
Aku akui hyung memang pandai dalam menyembunyikan perasaanmu tapi saat ini hyung tidak bisa menyembunyikannya dariku. Hyung jatuh cinta padanya kan ?"

"Sudah kubilang jangan sok tahu" Dia kembali menatap sepupunya

Sebenarnya,jeongyeon kagum dengan dahyun. Kali ini pria yang kekanak kanakan itu memang sudah dewasa

Entahlah,itu semua karena sana atau murni karena memang umurnya yang sudah tidak lagi belasan

"Aku bukan sok tahu hyung. Coba tanyakan pada hatimu yang paling dalam apakah kamu benar benar mencintainya,jika iya maka seharusnya hyung tidak membiarkannya merasakan sakit terlalu lama" Dahyun menepuk pundak jeongyeon dan meninggalkan jeongyeon yang termenung di balkon kamarnya

Selepas perginya dahyun,jeongyeon sempat berpikir.

Apakah dia sudah sangat keterlaluan ? Apakah dia benar benar mencintai nayeon ?
Kenapa dia berubah menjadi seseorang yang tidak memiliki kepedulian sama sekali ?
Dan kenapa dia berubah menjadi dingin setiap kali nayeon mengajaknya untuk berbicara.. ?
Kenapa ?

Pertanyaan demi pertanyaan mulai bermunculan didalam pikirannya

Tidak tahu kapan harus berakhirnya ini. Sebenarnya ia juga lelah,tapi mau bagaimana lagi ? Luka yang nayeon berikan tidak bisa sembuh begitu saja

Bahkan melihat wajah nayeon saja sudah cukup membuatnya sesak,bayangan min hyuk yg menciumnya,memeluknya,memegang tangannya semuanya masih terasa jelas dalam ingatan

Pernah,sekali waktu jeongyeon menangis tidak karuan didalam kamar mandi setelah ingatan ingatan itu menusuk malamnya,mengganggu waktu istirahat dan tidur malamnya. Tidak enak.
.
.
.
.
.
.
.

suara ketukan pintu menghancurkan lamunannya..

Dia melihat kearah pintu sekilas dengan mencoba mendengar dengan jelas suara siapa yang mengganggu ketenangannya

"Jeongyeon..."

Suara itu jelas sekali jeongyeon dengar. Dia kenal suara siapa yang memanggilnya dari balik pintu

Jeongyeon bangkit dari duduknya dan berjalan,lalu berdiri tepat didepan pintu kamarnya. Tidak. Pintu masih dalam keadaan terkunci

Karena setelah dahyun keluar dari dalam kamarnya,pria itu harus buru buru mengunci pintu kamarnya atau sepupu sepupunya itu akan mengacaukan waktu kesendirian milik jeongyeon

my grandson is handsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang