Betapa ku rasa sakit ini
Kala kau tak disampingku sekedar untuk menemani
Sepi hatiku dalam ramai damai hari
Kapankah berakhir sebuah penantian ini?
Bilakah sepi pergi dari hati?
Sudahkah sunyi buatmu lengah untuk kembali
Anakmu menanti tanpa rasa benci
Disini sembari merutuki nasib diri
Tersiksa batinnya oleh ibu sendiri
Tak tahanlah hidup berniatpun mengakhiri
Tak tau kemana ia kan mengadu
Rintihnya semakin perih
Pulanglah, takkanlah risau apa yang akan terjadi
Aku lelah, dalam penantian penuh duri
Air mataku tumpah ruah ketika untukmu ibunda mencaci
Tercabik rasanya bayang wajahmu tak menemani
Pulanglah, obati lukaku yang telah kau beri
Ayah, tidakkah kau mengingat anakmu ini?
Yang tak kau sambut dengan senyum riang, yang tak kau besarkan dengan kasih sayang, yang air matanya selalu terbuang...
Tidakkah disana kau merindukannya?
Tidakkah kau berniat kembali
Meski tanpa shalat, tanpa ritual, tanpa niat, tanpa rukun namamu selalu dihati
Pulanglah, padaku
Meski takdir tak dapat diganti...