|05:Di UKS bersama Senja|

19 1 0
                                    

Hari Ini Adalah hari senin,salah satu rutinitas wajib yang harus dilakukan adalah UPACARA BENDERA.

Dan ntah kenapa,tapi hari ini Alana sangat excited karena pengen ngeliat gimana gagahnya seorang Naufan Arkana kalo lagi memimpin upacara.

Gadis gadis centil yang biasanya takut belang dan anti kepanasan kleb itu,seketika mengambil barisan paling depan hanya untuk melihat sang pangeran hati mereka.Naufan.

Saat Aba aba pertama yang Naufan teriakan yaitu hormat kepada pembina upacara,seketika suara gadis yang menahan teriakan pun mulai terdengar.

Alana yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya jengah lalu kembali menatap Naufan dengan bangga.Ntahlah,tapi Alana suka dengan Naufan yang tegas seperti ini.

Laki laki itu pernah bercerita pada Alana,kalau ia tidak pernah ambil bagian pada saat upacara selama hidupnya.Ia lebih suka berbaris di bagian paling belakang dan bercerita dengan teman satu barisannya.

Tapi kali ini?Ia mengambil bagian menjadi pemimpin Upacara,dan jujur Alana takjub.

Postur tubuh Naufan yang tinggi dan tegap,serta suara beratnya yang terdengar tegas membuatnya sempat beberapa kali mengulum senyum karena hal itu.

Gadis gadis yang merupakan Fans Naufan pun makin menggila seperti cacing kepanasan.Apalagi ketika Naufan selesai memberi laporan kepada Pembina Upacara,otomatis badan Naufan akan berbalik dan berjalan kembali ke tempatnya.

Mereka yang melihat itu pun refleks menggigit bibir karena menahan teriakan ataupun menampilkan senyum terbaiknya pada laki laki berusia 17 tahun itu.

Belum lagi keringat yang sudah nampak di kening Naufan akibat matahari yang benar benar sangat terik pagi ini,membuat gadis gadis alay itu menjadi susah bernapas.

dasar generasi micin -Alana

Setelah satu jam berlalu,akhirnya upacara pun selesai.Semua siswa langsung berhamburan ke kelas masing masing,tapi tidak untuk Alana.

Gadis itu malah langsung mendatangi Naufan yang masih berada di tengah lapangan,sambil mengusap keringat yang bercucuran dari keningnya.

"Weitsss,bapak pemimpin gimana perasaannya?" ujar Alana sambil menepuk pundak Naufan.

Laki laki itu tersenyum tipis "Ya gak gimana gimana.Cuman gerah doang,pen buka baju rasanya"

Alana mengerutkan keningnya "Disini?Gila aja lo" ucapnya sambil memukul Perut Naufan yang bertekstur kotak kotak itu.

Naufan terkekeh lalu mencubit hidung Alana gemas "Gak ikhlas kan lo kalo perut gue ini jadi tontonan cewek lain"

Alana mengelak sambil membulatkan matanya "Dihh,Pede banget lu"

"Udah sih ngaku aja,gausah malu.Biasanya juga malu maluin"

PLETAK

"Sakit Na" keluh Naufan sambil mengusap keningnya yang menjadi korban sentilan Alana.

"Tadi Refleks,sentilannya juga belum maksimal itu" sahut Alana yang membuat Naufan menganga

Belum Maksimal dia bilang?Jujur saja,sentilan Alana itu ntah kenapa selalu terasa perih dan bisa sampai meninggalkan bekas asal kalian tau yah.

Dan tadi dia bilang Apa?Belum maksimal?

:)

...

Alana berjalan ke ruang UKS untuk mengembalikan Minyak Kayu putih yang tadi sempat ia pinjamkan untuk Jihan.Gadis itu mengeluh sakit perut dan meminta tolong kepada Alana untuk mengambilkan minyak kayu putih di UKS.

Alana Is Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang