Dear Luke..
Hari ini saat aku pulang dari sekolah,ibu memanggilku dan tiba-tiba menamparku tanpa sebab,membuatku tercengang sambil memegangi pipiku yang memerah.
Ketika aku bertanya apa salahku hingga ia menamparku,ibu berteriak padaku dan mengatakan bahwa aku anak yang payah,tidak pernah membuatnya bangga,anak yang tidak berguna,dan aku tidak pernah melakukan apapun untuk ibu.
Entah mendapat keberanian dari mana,aku bisa menjawab ucapan ibuku dengan kalimat yang cukup pedas.
Dan tentu saja,ibu semakin marah dan mengutuk ku.
tapi aku terlalu lelah untuk perduli,aku hanya diam dan berlari memasuki kamar lalu mengunci diri di sana.
Tak pernah sekali pun aku berani membela diriku sendiri seperti tadi.
Aku merasa tidak menjadi diriku sendiri ketika aku membalas ucapan ibu.
Ada apa denganku?
Mungkin ini pengaruh happy pill yang diberi oleh Sunny?
Jujur saja,aku merasa lebih baik ketika mengucapkan semua itu pada ibu.
Mungkin aku harus mengkonsumsi pill itu lebih banyak lagi agar aku berhenti perduli dengan ucapan orang.
Love,
Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luke
FanfictionDear Luke. Kau bilang padaku,bahwa kau takkan pergi lama,dan kau bilang kau akan segera kembali. Tapi kenapa,hingga kini kau tidak segera kembali? Tahukah kau,bahwa hidupku saat ini jauh lebih berat jika tanpamu? Aku membutuhkan mu,Luke. Love Rain...