Tok tok tok
Wanita paruh baya itu berjalan ke arah pintu rumahnya,hendak menyambut tamu yang baru saja mengetuk pintu rumahnya.
Namun ia tidak menemukan seseorang disana.
Yang ia lihat hanyalah satu kotak yang di letakkan di depan pintu.
Ibu itu melihat ke sekeliling,namun ia tak menemukan siapa-siapa,hingga akhirnya ia memutuskan untuk membawa kotak itu masuk ke dalam rumah.
Sang ibu melihat isi kotak itu,dan ternyata kotak itu berisi kumpulan surat yang memiliki tanggal berbeda di setiap amplopnya.
Sang ibu membaca amplop itu dari tanggal yang paling lama,hingga yang paling baru.
Ia terus membaca,hingga ia tak kuasa membaca surat itu lagi.
Air mata berlinangan di pipi nya.
Ia tidak menyangka bahwa gadis sebaik si penulis,memiliki masalah yang sangat besar seperti ini.
Si ibu menghapus air matanya,dan segera menghubungi seseorang dari ponselnya.
Setelah telepon terhubung,ibu tersebut segera membuka suara nya yang terdengar parau dan gemetar akibat kesedihan yang ia rasakan melalui surat itu.
Belum sempat orang yang berada di seberang sambungan bicara,si ibu sudah membuka suara dan menginterupsi orang itu.
"Kau harus segera pulang jika kau tak mau menyesal,Luke."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luke
FanfictionDear Luke. Kau bilang padaku,bahwa kau takkan pergi lama,dan kau bilang kau akan segera kembali. Tapi kenapa,hingga kini kau tidak segera kembali? Tahukah kau,bahwa hidupku saat ini jauh lebih berat jika tanpamu? Aku membutuhkan mu,Luke. Love Rain...