Happy reading...
***
Jam dinding menunjukan pukul 06.30, tetapi gadis itu masih asyik bepetualang di pulau kapuk.
"Ella bangun, kamu sekolah apa nggak?". Dengan sedikit berteriak, nenek membangunkan Ella dengan mengetuk pintu kamarnya pelan.
"Mmm.... iya bentar"jawabnya setengah sadar.
"Ini sudah jam setengah tujuh sayang."
"What the..kenapa nggak bilang daritadi sih ah, kan ntar jadi telat." Gerutu ella, yang memang sangat sulit untuk di bangunkan.
Gadis yang di panggil Ella oleh neneknya,berlari ke kamar mandi.
"Entah sampai kapan anak itu bisa berubah seperti dulu." Gumam nenek.
***
"PAK...PAK HERMAN..WOYYY..JANGAN DITUTUP DULU!!!!" Teriak Ella yang melihat gerbang sekolahnya akan ditutup.
"Aduh, neng. Nggak bosan apa tiap hari selalu telat begini?"balas pak Herman setengah berteriak.
"Bodo" Jawab Ella masih dengan raut masam."Cepet buka dong pak, nggak kasihan apa sama bidadari ini?"lanjut Ella yang mulai kelelahan sambil mengibas rambutnya.
Ella melototkan matanya saat mendapati pak Herman malah menjauh dari gerbang.
"PAK WOY BUKA DULU ELAH" Teriaknya sambil meloncat-loncat seperti katak--nggak juga sih--dengan pegangan gerbang."Sial"gerutunya.
Masih dengan raut wajah cemberut berjalan kesana kemari, mencari jalan untuk masuk kedalam sekolah elit itu. Sampai akhirnya dia kelelahan sendiri, dan duduk didepan gerbang. Ia tidak akan kembali ke rumah kalau sudah begini, karena tidak mau kena ceramah neneknya yang sudah bepuluh-puluh kali ia terima.
"ADUH, sial siapa sih?" Tanyanya kepada diri sendiri saat merasa ada yang melempar kepalanya dengan kerikil.
Celingak-celinguk mencari sambil menyumpah serapahi siapa yang sudah melempar benda kecil itu. Ella merasa ada yang melempar kerikil yang sedikit lebih besar.
"Anjir, siapa sih? WOY KELUAR, BERANI-BERANINYA YA LO NGELEMPAR GUE PAKE KERIKIL" Teriak Ella tak terima sambil membuang kerikil yang baru saja mendarat dikepalanya, ia bangun dari duduknya.
"Woy" Panggil seseorang dari arah belakang Ella.
"Oo, jadi elo yang--mmpp" Ella melotot kaget saat mulutnya dibekap.
"Bacot, ikut gue" Balas orang itu, sambil menyeret Ella kebelakang sekolah dengan posisi tangan kanannya masih membekap mulut Ella.
"Mmpp--lwepwaswin woy" Ella meronta-ronta agar orang itu melepaskan tanganya dari mulut Ella.
"Berisik" Balas orang itu.
"Siapa sih lo? Pake bekap gue segala, ngapain coba lo bawa gue kesini?" Cerocos Ella tidak terima.
"Kenalin, gue Adelard anak kelas XI IPA-1" Jawab laki-laki itu dengan menjulurkan tangan kanannya ke hadapan Ella.
Ella hanya memandang tangan Adelard, tidak ada niatan untuk berjabat tangan dengannya sebagai tanda perkenalan.
"Woy, la?" Ucap Adelard dengan mengayun-ayunkan tangan yang sebelumnya dijulurkan ke hadapan Ella.
"Heh?" Ella refleks sedikit memundurkan kepalanya karena kaget Adelard bisa mengetahui namanya. Bahkan Ella belum pernah bertemu dengannya.
"Kenapa?" Tanya Adelard mengetahui perubahan raut wajah Ella.
"Lo?" Ucap Ella menggantung dengan menunjuk Adelard menggunakan jari telunjuknya.
Adelard menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Lo...stalking gue ya?" Ucap Ella dengan nada curiga.
"Hah?" Balas Adelard bingung.
"Iya, lo kok bisa tau nama gue. Perasaan gue baru pertama kali ketemu sama lo"
Adelard hanya tersenyum miring.
Di tanyain senyam-senyum kaya orgil. Untung lu ganteng, kalo nggak udah gue buang ke kandang singa.
"Jangan mikirin gue, ntar lu jadi suka" ujar adelard kelewat pd.
"Nggak usah pede ya lo, dasar upil onta"
"Gue tau lo bohong," Ucapnya dengan nada dingin.
Buset dah ni orang bisa serem juga, kok tau ya kalo gue lagi boong..xixixi
"Tunggu di sini, gue ambil motor dulu," pinta Adelard.
"Hmm," Ella hanya bergumam.
"Naik!" Titah Adelard, setelah mengambil motornya.
"What? Naik montor ini? Nggak gue nggak mau!"
"Kenapa?"
"Gue nggak bisa naik montor ini, tinggi tau nggak?" Ujar Ella sambil menunjuk montor ninja hitam milik Adelard.
"Pegangan pundak gue," Saran Adelard sambil menyodorkan helm untuk Ella.
"Dasar, nyari kesempatan," Gerutu Ella, tetapi tetap menuruti Adelard.
Adelard hanya tersenyum miring
"Udah?" Tanya Adelard.
"Udah, cepet jalan," Pinta Ella dengan wajah masih cemberut. "Tapi jangan ngeBUUUTTT AAAAA, WOY LO MAU BUNUH GUE, HAA?LARD WOY," Belum selesai Ella melanjutkan ucapannya, Adelard melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"WOYY UPIL ONTA JANGAN NGEBUT,NTAR KALO KECELAKAAN GIMANA... AWAAAS " Teriak Ella sambil memukul-mukul kepala adelard (lebih tepatnya kena helm).
***
A/N
Hayoloo mereka kenapa tuh?.
Just information cerita ini author nya ada 2 ya. Yang satu author baik yang satunya lagi author jahat😂.
Jangan lupa pencet bintang di kiri bawah, gratis nggak di pungut biaya kok. Comment and share cerita ini ke teman kalian👌.Salam dari
Author :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You (Slow Update)
Подростковая литератураNggak usah basa-basi langsung cek aja😊