ii

782 103 0
                                    

Lino berjalan sedikit dibuat lama. Tujuannya agar dapat memantau perempuan yang biasa dia lihat sekitar pukul lima sore. Di tempat pemberhentian kereta, tempat terindah saat senja menurut versinya.

Perempuan itu akan melihat kesana kemari, seperti memastikan sesuatu. Sampai pada akhirnya kereta datang dan perempuan itu masuk. Membuat Lino yang tadinya berdiri dengan santai malah menjadi tergesa-gesa.

Sial!

"Kenapa pakai jatuh, sih?"

Keluhnya pada buku rujukan yang saat ini buru-buru diambilnya.

Lino sedikit berlari menuju pintu kereta. Sebelum ditutup dan berakhir Lino menginap di stasiun. Sangat tidak elit jika dibayangkan.

Kalau bukan Lino, maka tidak akan ada manusia yang dengan sengaja duduk di depan perempuan cantik lalu menawarkan roti selai coklat kacang.

"Aku akan memberikan secara cuma-cuma pada perempuan cantik. Apalagi sepertimu."

Adalah yang Lino katakan ketika perempuan berambut coklat itu menatapnya bingung.

SHINKANSEN || Lee Minho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang