Bahasa yang di gunakan non baku + baku.
Ada bahasa kasarnya,karna ini adalah cerita remaja.
Non fiksi ok👌
Sebelum baca cerita ini, tolong Voment dulu okok? Biar author nya tambah semangat nglanjutin cerita ini.HSPPY READING GUYS
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Sal, tumben udah berangkat?" Suara Silvia membuat yang di tanya mengakhiri lamunannya.
"Ah iya, soalnya tadi kak Fikri yang nganter" jawab Salwa sambil menatap Silvia.
"Owh" Silvia yang hanya ber-oh ria pun membuat Salwa kembali ngelamun.
"Lo udah tau gak tentang kak Juna?" Tanya Silvia sambil menaruh tasnya di kursi sebelah Salwa.
"Kak Juna? Kenapa emang?"
"Katanya dia buat masalah lagi"
"Masalah apa emang?"
"Lo tau kan tentang tawuran sekolah kita sama sekolah Bima Sakti?"tanya nya serius.
"Tau" jawabku pelan.
"Katanya ketua tawuran itu kak Juna"
"Owh" Salwa yang menjawab pertanyaan itu dengan singkat pun membuat Silvia geram melihatnya.
"Kok 'oh' doang sih, bukannya Lo Deket sama kak Juna ya?" Tanya Silvia.
"Gak tuh, kata siapa?" Jawab Salwa sembari membuka bukunya.
"Ya udah deh, terserah Lo aja" Silvia pun akhirnya menyerah.
Ketika Salwa ingin meletakkan kepalanya di atas meja,tiba-tiba ada siswa yang berlari kencang sambil berteriak.
"JUNA SAMA FAHRI LAGI BERANTEM DI AULA!!" itulah teriakkan yang Salwa dengar.
Salwa termasuk orang yang tidak minat akan hal-hal seperti itu. Kecuali Silvia yang sekarang sedang memaksa Salwa untuk melihatnya.
"Sal ayo sal kita lihat kesana" ajaknya.
"Gak ah,unfaedah tau gak sih" Salwa tetap pada posisinya.
"Ihhh Salwa,ayo cepetan" Silvia pun berhasil menarik Salwa.
"Ehhhh sil, mau ngapain sih kita kesana" tanya Salwa di tengah-tengah penarikannya.
"Nontonlah" itulah Silvia, lagi ada orang yang berantem malah di tonton.
Sampailah di depan aula, Susana disana sudah ribut dan banyak siswa siswi lainnya yang sudah mengerubunginya. Bukan Silvia namanya kalo tidak bisa menerobos agar posisinya bisa paling depan.
"KALIAN INI APA-APAAN SIH, BUKANNYA BLAJAR MALAH BAKU HANTAM DI AULA" Datanglah guru BK bernama pak Sodiq.
Adegan baku hantam antara Fahri dan Juna pun berhenti setelah mendengar teriakkan dari pak Sodiq.
"Kalian berdua,ikut saya ke ruang BK. Buat yang lainnya kembali ke kelas" setelah mengatakan itu,pak Sodiq pun memutuskan untuk pergi. Dan siswa lainnya pun bubar,kecuali Silvia dan Salwa yang masih terdiam diri disitu.
Fahri mendahului Juna untuk pergi ke ruang BK. Saat Juna akan menyusul Fahri, Juna melewati Salwa dan Silvia yang masih berdiri disitu.
"Jangan lupa pulang sekolah nanti" bisik Juna saat melewati Salwa.
"Ehhh" kaget Salwa.
"Eh sal, Lo kenapa?" Tanya Silvia.
"Gapapa kok,yuk balik ke kelas" kata Salwa dan setelah itu ia langsung pergi ke kelas tanpa menghiraukan Silvia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Sal, ke kantin yuk" ajak Silvia.
Jelas-jelas Salwa sedang mengerjakan tugas dari pak Huda,malah Silvia mengajak dirinya ke kantin.
"Tugas Lo udah selesai?" Tanya balik Salwa.
"Tugas mah nanti aja,yang penting tuh ini sekarang" jawab Silvia sambil menunjuk perutnya.
"Lo mah kerjaannya makan Mulu"
"Ayolah cepatan,Pumpung pak Huda belum kesini lagi" kata Silvia sambil menarik-narik tangan Salwa.
"Lo gak bisa apa sehari aja gak narik-narik tangan gue, lama-lama tangan gue bisa 2meter nih" sewot Salwa melepas genggamannya Silvia.
"Bagus dong,berarti Lo bisa nyante-nyante" kata Silvia.
"Nyante your head" ucap Salwa seraya memukul pelan kepala Silvia.
"Woy kalian berdua, bisa gak gak usah ribut di kelas. Kasian tuh yang lagi ngerjain tugas dari pak Huda" suara sang ketua kelas pun membuat mereka langsung menengok ke arahnya.
"Ehhh sabar dong ketkel, ini juga kita mau pergi" Cengiran khas Silvia pun muncul.
"Ya udah sana pergi" ketkel bernama Doni pun mengatakan itu dengan nada mengusir.
Otomatis Doble S itu pun langsung melaksanakannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Lo sih sil" Yang disalahkan pun tidak terima dengan perkataan itu.
"Apwaan sih swal" ucap Silvia dengan mulut nya yang di penuhi oleh bakso.
"Telen dulu bego"
Silvia pun menelan baksonya terlebih dahulu.
"Kenyang banget anjir gue" kata Silvia sambil memegang perutnya.
"Iyalah, 2 mangkok bakso lu abisin sendiri"
"Ehehehe, namanya juga laper. Eh balik ke kelas yuk" Setelah itu Silvia mengajak Salwa untuk balik lagi ke kelas.
"Ck,ya udah lah ayok" Salwa yang meng-iyakan perkataan Silvia membuatnya langsung berdiri dan pergi dari kantin.
Masalah bakso tenang aja,udah di bayar kok waktu lagi mesen di mbak-mbak kantin.
Lain tempat lain juga ceritanya,
BRAKK
Suara gebrakan meja di lakukan oleh guru BK sekolahnya. Fahri hanya terus menunduk,sedangkan Juna bersikap biasa-biasa saja seperti tidak ada masalah sedikitpun.
"Siapa yang mulai duluan?" tanya pak Sodiq selaku guru BK.
"Dia" ucap Fahri dan Juna bersamaan seraya menunjuk satu sama lain.
"Fahri bapak mau nanya sama kamu, kamu ini ketua osis tidak seharusnya kan kamu berperilaku seperti itu" ujarnya.
"Pak,saya hanya membela diri saya sendiri pak"
"Dengan cara kasar seperti tadi?" Tanyanya.
"Disini saya gak salah pak" Belanya.
"Stop, dan kamu Juna bisa gak sih sehari aja gak usah bikin masalah" sekarang giliran Juna yang menjadi sasaran pak Sodiq.
"Enggak" jawabnya santai.
"Pulang sekolah nanti,kalian temui bapak di tempat ini lagi,sekarang kalian bisa ke UKS agar luka-luka kalian di obati"
Tanpa babibu dari sang empu, mereka berdua pun langsung pergi ke UKS sekolah.
Bosen? Gak usah di baca.
Gak bagus? Gak usah di baca.
Kasih bintang aja:v
AwokawokTBC-!
KAMU SEDANG MEMBACA
# T W O B R O T H E R S
Random# T W O B R O T H E R S Fahri, seorang ketua osis yang selalu di banggakan oleh semua guru. Juna, the most wanted di sekolahnya. Bagaimana jika Fahri itu kakak dari Juna? Apakah kalian percaya? Itulah kenyataan nya, ketua osis kakak dari the most wa...