MMIBG 06

3K 149 2
                                    

Siro sudah pulang dari rumah sakit. Sekarang ia berada di kampus. Kesekolah ini ia haru bertengakar dengan kakaknya yang melarangnya kuliah.

Flash back

"Kak, ayo berangkat! Lama banget!" ucap Siro didepan kamar kos kakaknya.

"Kok kamu disini? Masuk gak! Kamu tuh harus istirahat! Sana masuk. Gak usah ngampus dulu deh!" omel Chris.

"Ish, gak mau. Aku mau kuliah. Aku bosen dikamar kost. Bodo, pokoknya aku mau kuliah!" kekeh Siro pada Chris.

"Gak boleh sayang, nanti kamu tambah sakit!" ujar Chris lagi.

"Bodo. Lagi pula ini luka kecil aja kok kak. Ini mah gak sakit. Boleh yah? Plisss!" ucap Siro sambil memberikan pupy eyesnya.

Karena Chris tidak tahan dengan pupy eyes Siro. Dengan berat hati Chris membolehkan Siro kuliah.

Flash back off

Siro duduk menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Seperti sedang mencari sesuatu dikepalanya.

Saat sedang melamun itu, tanpa sengaja perhatian Siro teralihkan karena ia seperti melihat sosok tubuh yang dikenal dari dalam kerumunan para gadis.

"Aduh, Alex itu emang paling ganteng deh!" ucap salah satu murid. Walau jarak antar murid itu dengan Siro cukup jauh, tapi Siro dapat mendengar ucapan sang murid.

"Aku suka jika gadis-gadis itu terjatuh!" ucap Siro dengan suara pelan bahkan hampir seperti berbisik.

Tak lama, para gadis itu terjatuh dan meringis kesakitan. Siro memperlihatkan senyum sinisnya diwajah cantiknya itu.

Tanpa Siro sadari, Alex sedari tadi memperhatikan Siro. Ia tersenyum melihat Siro yang sudah kembali kuliah lagi.

Ia berjalan ketempat duduknya yang kebetulan bersebelahan dengan Siro.

Alex menyapa Siro yang masih sibuk dengan dunianya sendiri.

"Hai Siro!" sapa Alex lembut. Tapi Siro tidak menggubris sapaan Alex.

Alex pun menyentuh bahu Siro dan Siro menatap Alex.

"Inget aku gak?" tanya Alex pada Siro. Siro mengerutkan keningnya dan mencoba mengingat wajah Alex.

"Oh, kamu yang waktu itu nolongin aku dari kecelakaan itu kan? Terima kasih yah, waktu itu aku lupa bilang terima kasih," ucap Siro dengan senyum manisnya.

"Iya, sama-sama. Oh, iya, nanti mau gak kekantin bareng aku?" tanya Alex.

Semua yang ada dikelas langsung terkejut saat mendengar Alex bertanya seperti itu. Pasalnya, Alex paling anti mengajak gadis berjalan bersamanya.

"Eh, em... Boleh," jawab Siro. Entah kenapa Siro merasa gugup dengan situasi ini.

"SIRO!!! Kamu kan masih sakit, kenapa udah kekampus?! Bukannya istirahat! Kamu tuh butuh banyak istirahat! Kalo kamu pingsan disini gimana?! Chris gak larang kamu apa? Awas aja, kalo ketemu aku habisin tuh orang!" cerocos Renanta.

"Ren, malu-maluin aja deh. Kapan sih sifat cerewetmu itu berhenti? Risih tau. Inget, ini negara orang, bukan negara kita!" nasehat Siro.

Renanta memegang dahi Siro dan mengerutkan keningnya.

"Gak panas kok. Lu abis sakit kok rada pinter yah? Biasanya juga lu gak perduli ada dimana," ucap Renanta. Perempatan merah muncul dikepala Siro.

Bletak. Siro memukul kepala Renanta dengan buku novelnya yang setebal 495 halaman// kalau author bakal pingsan+benjol=koid//

My Mate Is Beauty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang