MMIBG 07

3.5K 162 16
                                    

Mereka memasuki hutan itu dengan was-was. Sebenarnya hanya Renanta saja, Siro tetap berjalan santai.

"Siro, balik yuk! Gue takut nihh!" ucap Renanta.

"Aduh Tata, baru setengah jalan. Masa udah mau balik. Gue kan kesini mau cari tumbuhan obat buat nutup luka gue. Kalo gak gitu luka gue gak bakal ketutup!" geram Siro

"Enggak sii... Tapi emang harus gue? Lu bisa ajak Chris!" balas Renanta.

"Jadi lu gak ikhlas anterin gue?" tanya Siro dengan nada mengintimidasi.

"Ya.. Gak.. Gak gitu!" sanggah Renanta dengan gugup.

Krek! Tiba-tiba ada suara patahan ranting dari arah belakang mereka. Mereka berbalik dan melihat segerombol serigala besar yang sedang menatap mereka seperti sedang menatap hidangan lezat.

"AAAAAA......!!" jerit kedua gadis itu dan mereka berlari menjauhi para serigala itu. Mereka terus berlari hingga menuju tebing.

"Siro, gimana nih? Gue gak mau jadi santapan para serigala itu!" ucap Renanta dengan mata berkaca-kaca.

"Gue juga gak mau kali!" jawab Siro dengan nada tegas yang dibuat-buat. Itu agar Renanta tidak makin takut.

'Seseorang, tolong bantu kami!' batin Siro memohon.

'Lompat!' tiba-tiba Siro mendengar suara yang ia tidak tahu dari mana. Akhirnya ia menuruti suara itu.

"Ikut gue!" titah Siro dan menarik lengan Renanta lompat ketebing.

"AAAA....!!" teriak mereka.

Alex pov

"Alpha, para rogue telah memasuki perbatasan kita! Mereka sedang berada di tebing perbatasan dengan wilayah kita dan blood moon pack!" ucap betaku.

Seketika emosiku meluap saat mendengar para rogue sialan itu sudah memasuki kawasanku.

"Thomas, segera bawa pasukan! Kita habisi mereka sekarang juga!" titahku pada Thomas.

Aku segera bertukar shift dengan Jack dan berlari menuju tebing perbatasan.

Ditengah jalan, aku mencium bau mate-ku yang tidak jauh dari sana.

'Seseorang, tolong bantu kami!' suara ini, suara ini seperti suara Lia. Teman kecilku.

Aku melihat mate-ku dan temannya sedang terpojok dipinggir tebing dengan dikerumuni oleh para rogue sialan itu.

'Lompat!' batin ku. Kulihat mate-ku menarik lengan sahabatnya dan lompat ke tebing. Apa dia bisa dengar aku?

Aku berlari dan menangkap kedua tubuh itu di punggung besar Jack.

'Thomas, habisi mereka!' titah ku pada Thomas. Ia mengangguk. Aku segera membawa mate-ku kepack milikku.

Saat sampai dipack. Aku menyuruh pelayan untuk memanggilkan dokter. Aku meletakan tubuh mate-ku dan temannya kuletakan dikamar sebelah.

"Mate, kenapa kamu seperti ini? Ayo bangunlah! Kumohon, bukalah matamu!" ucapku sambil mencengkram lenagnnya.

Tak lama, momy, dady, dan dokter datang. Dokter mulai memeriksa keadaan mate-ku.

"Jadi dia mate mu?" tanya momy padaku

Iya mom, kenapa?" jawab dan tanyaku. Tentu saja aku bertanya, karena mom seperti kebingungan melihat wajah Siro.

"Siapa namanya?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaanku.

"Sirolia Anasthasya," jawabku lagi. Sebenarnya ini kenapa? Dady dan momy langsung shock mendengar nama itu.

My Mate Is Beauty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang