Pasar malam

56 7 13
                                    

Kini jam sudah menunjukan pukul 18:30 itu artinya sebentar lagi Reza akan datang ke rumah Zahra untuk mengajaknya jalan.

Reza sudah siap dengan pakaiannya tidak perlu pakai apapun Reza pun sudah tampan. Reza menyisir rambutnya sambil bercermin "wusshhhh, emang bener kata orang kalo gue ini avang tamvan sedunia fana saking fananya jadi merah jambu jihaa."

Reza melihat jam dinding dan sudah menunjukan pukul 18:30, ia harus segera bergegas menuju rumah Zahra ia tidak boleh telat. Dengan semangat empat lima Reza keluar dari kamarnya seraya mengambil kunci motor di atas meja belajarnya.

"Yuhuuu, akhirnya gue jalan sama calon bini." ucapnya seraya menuruni anak tangga.

"Pah, mah, yuhuu anakmu ini mau pergi dulu."

"Mau kemana kamu Za?" tanya mamahnya.

"Mau ngajak jalan calon bini mah."

"Halah gaya kamu calon bini calon bini. Cantik ga?" ucap papahnya seraya berbisik namun masih bisa di dengar oleh Shila mamahnya.

"Apa sih papah udah tua bangka gitu masih aja genit." ucapnya seraya memukul lengan suaminya itu.

"Ngga sayang becanda doang aku." sahut Rino seraya mencubit hidung sang istri.

"Ya ilah emak sama babeh malah ngebucin. Udah ah Reza mau berangkat dulu jemput calon bini." ucapnya seraya menyalami punggung tangan orang tuanya.

"Hati-hati Za."

"Iya mah, asalah tikung."

Rino menggelengkan kepalanya melihat tingkat putranya "Salam kok di mainin tong tong. Ayo mah."

"Ayo kemana pah?"

"Lanjutin yang di kamar."

"Apaan sih papah, udah ah mamah capek mau tidur." ucapnya seraya melenggang pergi ke kamar.

***

Kini Zahra tengah bersiap di depan cermin ia hanya memakai bedak bayi dan mengoleskan lip balm pada bibir mungilnya. Memang karena Zahra yang dasarnya sudah cantik, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk dandan yang berlebihan.

Ia melihat arloji swiss army di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul 18:50 itu berarti sebentar lagi Reza akan sampai di rumahnya.

"Gue turun aja deh ke bawah, biar langsung berangkat." ucapnya seraya bergegas turun ke bawah.

Saat Zahra berada di anak tangga terakhir ia melihat orang yang tidak asing lagi di matanya siapa lagi kalau bukan Reza. Di luar dugaannya Reza datang lebih cepat dan sekarang Reza berada di ruang tamu yang di temani sang papah.

Gino-papahnya yang melihat Zahra pun langsung memanggilnya "eh Zahra udah siap kamu?"

"Udah pah."

Reza tertegun melihat kecantikan Zahra ia melihatnya tanpa berkedip. Dan entah mengapa ia merasakan sesuatu yang hangat di hatinya membuat Reza mengangkat sudut bibirnya.

Sama halnya dengan Zahra ia pun tertegun melihat penampilan Reza malam ini. Ia akui malam ini Reza sangat sangat tampan dengan gayanya. Dan ia baru menyadari jika baju yang ia pakai senada dengan baju milik Reza.

Reza memakai baju kaos lengan panjang berwarna hijau army dengan di padukan jeans hitam dan juga mengenakan sepatu sneakers. Dan yang membuat lebih terlihat kesan badboy nya adalah Reza memakai kalung ala cowok brandal.

ReZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang