Seorang pria dan gadis tengah membelah jalanan ibu kota dengan kondisi langit yang sudah mulai menggelap.
Tidak ada perbincangan antara keduanya. Suasananya yang sangat canggung tersebut membuat pria yang mengendarai motor akhirnya membuka suara terlebih dahulu.
"Rumah lo di mana?" ucap pria itu.
Kondisi yang bising seperti ini membuat zahra tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh pria di depannya "hah? Lo ngomong apa tadi".
" ni cewek cantik cantik budeg juga ya ternyata" -batin pria itu.
Pria tersebut akhirnya bicara lebih keras agar zahra mendengarnya "rumah lo dimana?" ulangnya.
Zahra pun menganggukan kepalanya "ohh rumah gue. Lo lurus aja terus nanti ada lampu merah lo belok kanan, lurus lagi, nanti belok kiri, abis itu nyampe di perumahan gue. Entar gue kasih tau lagi, takutnya ingatan lo ga tajem kan" katanya mengejek.
Pria tersebut tidak menggubris ucapan terakhir dari zahra. Ia hanya fokus mengendarai motornya.
Suasana pun kembali akward. Tidak ada yang mulai pembicaraan lagi dari keduanya. Lampu hijau kembali berubah menjadi merah. Dan pria tersebut memberhentikan motornya. Saat mereka sedang diam, rintikan hujan mulai turun membasahi tubuh keduanya.
Lampu masih belum berubah menjadi hijau, dan zahra pun akhirnya bicara kepada pria itu "udah mulai hujan nih. Nanti langsung ngebut aja ya" ucapnya.
Pria tersebut yang mendengar ucapan zahra hanya menganggukan kepalanya, dan lampu sudah kembali hijau. Pria itu mulai mengegas motornya dengan memperintahkan gadis di belakangnya "pegangan" ucapnya.
Entah sihir dari mana yang membuat zahra menuruti saja ucapan dari pria itu. Dan zahra pegangan pada pinggang pria itu.
Rintik hujan pun mulai deras. Tubuh mereka sudah basah akibat hujan. Karena pria tersebut tidak tega dengan wanita di belakangnya, akhirnya ia memutuskan untuk berteduh di suatu tempat.
Pria itu mencari dimana tempat untuk berteduh. Dan hap ia menemukan tempat yang pas untuk berteduh.
"Kita neduh dulu ya" teriaknya.
Zahra pun akhirnya mengangguk saja ucapan dari pria itu, daripada ia harus hujan hujanan dan nanti pastinya ia akan jatuh sakit.
***
Zahra heran dengan pria itu, ia merasa sepertinya pria itu mengetahui tempat favoritnya saat sedang hujan seperti ini.
Ya saat ini mereka sedang berada di cafe cicisan yang notabenenya adalah tempat favorit zahra.
Mereka berdua memasuki cafe tersebut. Pria itu mencari tempat yang kosong untuk dirinya dan juga gadis cantik di sampingnya.
Zahra yang mulai bingung dengan pria di sampingnya akhirnya ia bertanya dengannya "kita mau duduk di mana sih? Dari tadi mutar muter mutar muter" kesal zahra.
Pria itu menengok ke arah zahra dan ia hanya menunjuk tempat duduk yang kosong dengan dagunya.
Zahra pun yang mengerti maksud pria itu dengan segera ia lari dan duduk di bangku itu.
Pria itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah lucu dari zahra.
Mereka sudah duduk di bangku kosong itu. Dan seorang pelayan datang mengahampiri keduanya "mau pesan apa mba, masnya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ReZahra
أدب المراهقينKisah tentang seorang pasangan kekasih yang aneh, konyol, dan gila. Mereka bisa saja romantis, tapi mereka juga bisa bertingkah layaknya seorang musuh. Kadang mereka menertawakan hal yang tidak lucu, terkadang juga mereka bisa bertengkar karena hal...