My Cold Husband #5

1.5K 47 1
                                    

Akhirnya setelah diajak muter-muter ga jelas sama si muka kanebo kering. Mereka berdua sampai lah di rumah Alena. Dan disana pun ada kedua orang tua Alden. Kemudian tangan Alena di tarik paksa oleh si Alden.

"Apaan sih Lo main tarik-tarik aja, sakit bego!" Murka Alena.

"Bisa diem ga si radio bodol."

"Anjirrr tuh orang ngatain gue radio bodol." gerutu Alena.

Sesampai di ruang tengah mereka pun bertemu dengan orang tua mereka masing-masing yang sedang berkumpul membahas sesuatu.

"Alena dari mana kau nak." tanya Mama Alena.

"Diajak muter-muter ga jelas Ma sama si muka kanebo kering." jawab Alena.

"Husssshh kamu ga boleh gitu ah sama calon suami sendiri." goda Mama Alena.

"Ma,Pa, Om, Tante gausah ada acara pertunangan." tiba-tiba keluar omongan dari mulut Alden yang membuat semua nya terkejut.

"Apa maksudmu Alden?" tanya Papa Alden.

"Whattt, Gilaaaa eh gue gamau yaa." bantah Alena.

"Wah Pa, coba liat anak kita udah ga sabar aja ya hehe." ucap Mama Alden.

"Iya Ma. Sabar Alden kita pasti laksanain pernikahan ini dengan secepatnya kok." ujar Papa Alden.

Kini Alden tersenyum puas atas kemenangan nya untuk membuat Alena makin sebel wkwk. Dan kebalikan dari Alden, Alena malah menekuk mukanya.

'Tunggu pembalasan gue, liat aja ntar yee...' Batin Alena.

Setelah keluarga Alden pulang. Kini rumah Alena pun kembali sepi.

"Alena." panggil Mama.

"Iya Ma." Jawab Alena

"Mama mau ngomong serius sama kamu. Pernikahan kamu sama Alden akan dilaksanakan 2 hari lagi. Sederhana kok acaranya. Cuma keluarga dekat aja yang diundang." Ucap Mama.

"Hah?! Apa Ma 2 hari lagi? Gilaa apa itu ga terlalu cepet si Ma" Ucap Alena

"Kan lebih cepat lebih baik, udah sana kamu istirahat." Ucap Mama dengan santai.

" Lahh gue gimana ini, ntar kalo temen-temen gue pada tau mampuss gue." gumam Alena.

🌸🌸🌸

Keesokan harinya, Alena berangkat sekolah seperti biasanya.

"Woyyy Len, diem-diem baekk. Lagi ada masalah Lo?" tanya Dinda.

"Ehh ga kok, gue gapapa Din. Sanss aja." Jawab Alena santai.

"Yaelahhh Lo cerita aja kali kalo lagi ada masalah, kita janji kok ga bakal ember. Ya ga Din?" Ucap Fara.

"Iyaa tuh bener kata Fara Len. Gue sama Fara ga bakal bilang ke semua orang." Ucap Dinda meyakinkan.

"Gue gapapa kok Din, Far. Cuma besok gue mau ijin ga masuk sekolah, soalnya ada acara tunangan sepupu gue. Dan gue harus ikut menghadiri juga, kan nyebelin. Yang tunangan siapa coba." Jawab Alena bohong.

'Maafin gue Dinda, Fara. Gue terpaksa bohong ke kalian. Karna gue gamau semua nya tahu. Dan ini menyangkut masa depan gue. Maaf banget gue ga bermaksud gitu ke kalian....' Batin Alena merasa bersalah.

"Ohh gitu yaudah deh Len. Gapapa." Jawab Dinda.

🌸🌸🌸

Hari pernikahan Alden dan Alena pun tiba. Kini Alena sedang bersiap-siap dikamar nya.

"Alenaa.." Panggil Mama tiba-tiba.

"Iya Ma." Jawab Alena.

"Gimana udah siap? Tuh Alden udah nunggu dibawah buat acara ijab qobulnya." Ucap Mama.

"Tapi Ma.. Alena takut, Alena deg degan, Alena takut kalo Alena ga bisa jadi istri yang baik buat Alden." Ucap Alena jujur.

"Alena denger Mama. Mama yakin kamu bisa jadi istri yang baik. Udah ah jangan mewek gitu ntar make up nya luntur." Ucap Mama sambil mengusap air mata Alena.

Alena pun turun kebawah dengan di dampingi sang Mama. Dengan berbalut gaun pengantin mewah warna putih menambah kecantikan Alena hari ini. Begitu pun dengan Alden, dengan menggunakan tuxedo yang elegan , semakin menambah aura kegantengan nya.

"Gimana Alden sudah siap?" tanya Papa Alena, yang menggantikan penghulunya.

"Sudah." jawab Alden tenang.

"Baiklah. Kita mulai saja." ucap Papa Alena.

'Saya nikahkan Engkau, Saudara Alden Leon Wesley bin Wijaya dengan anak saya Alena Wanda Amira bin Freddy Gunawan dengan seperangkat alat sholat dan emas 100 gram dibayar TUNAI' ucap Papa Alena.

"Saya terima nikahnya Alena Wanda Amira dengan seperangkat alat sholat dan emas 100 gram dibayar TUNAI." ucap Alden dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi? SAH?" tanya penghulu.

"SAH....." jawab para tamu.

"Alhamdulillah akhirnya kalian sudah sah menjadi suami istri." Ucap Mama Alena.

Alena pun membalasnya hanya dengan senyuman. Kemudian saat nya proses pemasangan cincin nikah, dan setelah selesai memakai cincin nikah, Alena pun mencium tangan Alden. Seperti yang sudah di kasih tau Mamanya tadi.

🌸🌸🌸


Malam pun tiba, kini Alden dan Alena sedang beristirahat, setelah satu hari penuh mereka menyalami tamu-tamu yang datang.

"Btw sekarang gue sama lo satu kamar gitu?" tanya Alena kepada Alden.

"Teruss kalo ga sekamar mau tidur dimana? Lo mau tidur di gudang?" jawab Alden.

"Dihhh ogah kali, Lo aja tidur di gudang, ini kan kamar gue. Dan bukan kamar Lo." sewot Alena.

"Ohh gituu sekarang udah mau berani ya ngelawan suami." Ucap Alden.

"Helowwww apa Lo bilang? Suami? Gue nikah sama aja Lo juga kepaksa demi fasilitas gue ga di cabut sama Papa. Jangan geer deh." Jawab Alena.

"Ohh okee, gue bilangin ke Mama ah kalo Lo gamau sekamar sama gue biar fasilitas Lo diambil sama Papa."

"Ehh jangan gitu dong, dasar tukang ngadu. Payah Lo ah." ucap Alena.














Hai haii👋 ketemu lagi ya sama authornya wkwk. Maaf baru bisa up hari ini, gegara kemarin baru selesai PAT. Oh iya maaf juga kalo part kali ini agak gaje hehe. Maklum author nya masih pemula bangettt😁 Jangan Lupa Vote+Komen yupsss💕
Semangat puasanya ya gaess udah mau selesai aja nih hehe.
*Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H😇🙏

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang