Tak lama kemudian terdengar suara Hp, dan ternyata itu berasal dari Hp nya Alena.
"mama.. Ngapain telfon?" batin Alena.
"Eh bentar ya Din gue mau angkat telfon dulu." Ucap Alena kepada Dinda lalu menjauh pergi.
" Ya Ma?" ucap Alena.
"Pulang sekolah kamu langsung kesini ya, Mama sama Papa mau kenalin kamu ke calon suami kamu." Jawab Mama.
"Hari ini Ma?" jawab Alena dengan lesu.
"Iya sayang."
"Hmm gimana kalo Mama sama Papa aja yang nemuin. Aku males." ucap Alena.
"Mau semua aset-aset kamu diambil?" Tegas Mama.
"Hiks.. hiks.. Iya iya Ma ntar aku kesana." Alena langsung menutup sambungan telfon nya dengan Mama.
Ia pun langsung kembali menghampiri Dinda.
"Lohh kok balik-balik mewek sih lo? Kenapa Len?" tanya Dinda.
"Nggak, aku gapapa kok. Tadi Mama bilang , buat ngajakin aku ketemu sama sahabat nya. Kan ngebosenin banget." jawab Alena berbohong.
Ya kali Alena bakal jawab jujur, mau ketemu sama calon suaminya yang di jodohin sama orang tua mereka. Yang ada malah ntar Alena di ketawain. Masa iya jaman modern masih ada jodoh-jodohan kek jaman siti nurbaya aja.
-000-
Jam satu siang bel pun berbunyi. Tandanya kegiatan di sekolah hari ini telah selesai. Semua penghuni sekolah keluar berhamburan layaknya ayam keluar dari kandangnya wkwk. Begitu pun Alena, Dinda, dan satu teman Alena yg bernama Fara.
"Kalian berdua mau jalan?" tanya Alena.
"Nggak, gue mau tidur siang. Sumpah hari ini mata gue ngantuk banget. Tadi waktu pelajaran jam terakhir nyaris aja gue ketiduran." jelas Fara dengan wajah lesunya.
"Iya gue juga mau pulang aja." tambah Dinda.
"Hmm kalo gitu gue duluan ya mau nyusulin orang tua gue." ujar Alena.
"Oke bye." Alena pamit dan segera menuju ke mobilnya. Begitu pun Dinda dan Fara langsung menuju mobil masing-masing.
Alena segera menuju cafe yang sudah di beritahukan Mama nya lewat pesan singkat tadi.
Setibanya di cafe , ia langsung menuju receptionist.
"Maaf Mbak, saya mau cari meja atas nama Bapak Fredy Gunawan. Di sebelah mana ya?" tanya Alena kepada receptionist tersebut.
Si receptionist langsung mengecek nama yang disebutkan oleh Alena, pada sebuah buku.
"Meja atas nama Bapak Fredy Gunawan berada di nomor 13 sebelah pojok kiri, lantai dua Mbak." jelas receptionist.
"Makasih ya Mbak." Jawab Alena, dan langsung menuju ke arah yang di tunjukan receptionist tadi.
"Ma, Pa." Panggil Alena sambil berjalan menghampiri Papa, Mama nya yang berada tak jauh dari posisinya.
"Sayang." balas Mama sambil melambaikan tangannya.
Alena segera menghampiri dengan sedikit berlari.
"Kok lama, keluyuran dulu ya?" tanya Papa, yang lebih tepat nya disebut tuduhan.
"Ihh Papa curigaan banget si. Aku dari sekolah langsung kesini. Nih coba liat aku aja masih pake seragam." jelas Alena.
"Papa cuma becanda Alena." jawab Mama.
"Oh iya Alena, kenalin ini Om Wijaya dan Tante Mila." ujar Mama.
Alena ikut mengarahkan pandangan pada sepasang suami istri yang usianya tak jauh beda dari orang tua nya.
"Hai Om, Tante. Kenalin aku Alena." ujar nya memperkenalkan diri.
"Hai sayang." Sapa Om Wijaya.
"Kamu cantik banget." puji tante Mila.
"Makasih Tante." jawab Alena malu-malu.
Menurutnya Tante Mila ini orang nya riang, keibuan. Jelas sekali dari wajah nya yang lembut itu. Tapi kalo Om Wijaya, orang nya agak cuek. Keliatan sih dari raut muka nya. Beliau bukan sosok ayah yang humoris. Lebih terlihat dingin, kek si muka kanebo kering. Lah ini kenapa keingetan sama si cowo itu.
"Ma , aku ke toilet dulu nya." ucapnya kepada Mama.
"Yaudah sana , jangan lama-lama." jawab Mama.
"Iya aku ke toilet bukan buat bobok cantik kok Ma. Jadi ga akan lama-lama." canda Alena.
"Kamu ini." gerutu Mama.
"Ini anak kok lama ya dateng nya." ujar Tante Mila kepada suaminya.
"Coba di telfon." jawab Om Wijaya.
Pada saat Tante Mila hendak menelfon. Tiba-tiba pandangan nya mengarah kepada seseorang yang sedang di tunggunya.
"Ah ity sudah datang." seru Tante Mila yang melihat sang anak dari kejauhan.
"Ayo duduk." pinta Tante Mila kepada putranya.
Pada saat ia hendak duduk, disaat yang bersamaan Alena yang juga baru balik dari toilet hendak kembali ke kursinya.
'Brughhh!!!!'
"Aduhh!!!" teriak Alena heboh.
"Kalian gapapa?" tanya Tante Mila.
"Jalan hati-hati dong Alena." omel papanya.
Betapa kagetnya ia saat melihat siapa orang yang sudah menabraknya. Bahkan Dia jugalah yang menabraknya di sekolah tapi tidak mau mengakuinya.
"Loe" Kaget mereka barengan.
"Aduh, Lo kok hobi banget ya nabrak gue. Ga di sekolah, ga disini." Omel Alena sambil berdiri kembali dari duduk manisnya di lantai.
"Lo nuduh gue nabrak lo lagi?" tanya Alden tak kalah sewotnya.
"Ah terserah Lo lah. Toh Lo juga ga mau disalahkan." cerosos Alena.
"Ehemm."
Deheman Papanya Alden membuat semuanya kembali duduk ke kursi masing-masing. Termasuk Alena dan Alden.
"Lah, ini Lo kenapa juga ikut-ikutan duduk disini?" tanya Alena heran.
"Tenang dulu sayang." ucap Mama Alena.
"Alena sayang, apa kamu kenal dia?" tanya Tante Mila pada Alena, sambil menuju ke arah Alden yang masih duduk bersandar di kursi dengan tampang dinginnya.
Hai haii👋 segini dulu ya up nya. Hehe maaf kalo lama banget. Soalnya kemarin-kemarin lagi ga mood buat up. Dan jangan lupa vote+komenn nya gaess💕💖
Ditunggu yups update selanjutnya. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Teen FictionDijodohkan? Rasanya agak aneh gimana gitu ya gaesss apalagi impossible banget buat cowok yang bernama Alden Leon Wesley si most wanted SMAN Garuda Jaya, yang dijuluki "Cold Boy" karena saking dinginnya sikap si Alden ke semua orang. Dan selalu cuek...