(3)

20 2 2
                                    

"Huh baru sampai, " ejek bina
"Segini tuh udah cepat tau ,liat udah kurus belum? "
"Ya belum lah ,dodol dasar,  " jawab bina sambil tertawa "nih minum, "
"Baik sekali kamu , "
"Ga baik ,aku jahat , "
"Sadar nih yeee, "
"Huhh dasar, " dengus bina kesal

Irfan pun meminum air yang diberikan bina.

"Masih? "
"Masih apa ? Tiba tiba ngomong masih "
"Keluargamu ?"

Seketika muka bina berubah menjadi murung. Namun dengan cepat ia menepis semua kegelisahan dan pikiran yang datang dikepalanya dan diganti dengan senyuman.

"Membaik, "
"Masih saja kaku kamu bin,kita udah bersahabat sejak SMP aku tau kamu, "
"Ga semuanya harus aku ceritakan kan?"
"Maaf aku cuma- "
"Gapapa kok,kamu baik banget fan ,harusnya orang baik seperti kamu ga pantes deket aku , "
"Binaa, "

Bina pun beranjak dari duduknya dan menghampiri sepeda silver milik Irfan

"Gimana kalau jangan ada yang naik sepeda?"
"Maksudmu ? Terus sepedanya ditinggal gitu? "
"Kita dorong aja sepedanya? Setuju? "
"Kaya tadi aja ya bin ,capek tau jalan "
"Untuk kali ini tidak ada penolakan "

Akhirnya mereka berdua mendorong sepeda itu ,terlihat seperti sepasang kekasih namun tidak. Sepanjang jalan Irfan hanya mengoceh saja ,katanya agar tidak terasa lelah ,selang 2 menit dia selalu menawarkan untuk berhenti ,istirahat. Namun bina menolak.

"Kamu ini kenapa ? Lebay banget ? Aku bukan anak kecil Fan, baru segini masa aku sudah cape, "
"Karena aku sudah cape bina, "
"Makannya jangan ngomong terus Irfan, "

Bukanya dia berhenti untuk berbicara selama berjalan ,namun dia malah meneruskannya ,sepanjang jalan sampai kini didepan rumah .

"Nih, " kata bina menyerahkan sepeda Irfan
"Sama sama bina,  "
"Ga ikhlas kamu? "
"Ikhlas ridho sabar aku bin,  "
"Yaudah aku duluan yaa? "
"Besok tumpangan gratis mau? "
"Selalu siap kalau gratis ,"

*****

"Kakak ,kakak " teriak tya dari balik pintu kamar bina .
"Iya ya bentar Kaka keluar "

Saat bina membuka pintunya dia melihat tya seperti merasa ketakutan namun mukanya dipaksakan untuk ternsenyum.

"Kakak" kata Tya sambil memeluk bina
"Heii sayang ,kenapa ? "
" Tya mau tidur sama kakak boleh ?"
"Sangat boleh sayang ,tapi kenapa pengen tidur sama ka bina ?"
"Pengen aja kakak, "
"Yaudah yuk masuk, "

Bohong . Bina tau Tya berbohong, adik kecilnya itu memang tidak pandai berbohong. Entah sampai kapan ini terjadi.

"Tidur sekarang ya besok sekolah, "
"Besok aku boleh diantar kakak? "
"Manja banget adik kakak ini ,tentu boleh ,makannya tidur sekarang supaya tidak kesiangan yaa, " kata bina sambil mencubit pipi tembam Tya .

Kamu adalah salah satu alasan kakak bertahan , batin Bina sambil mencium kening Tya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BRIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang