"( Lia mengangkat tangannya) buk,"
"iya Lia"seru buk guru
"Asti katanya mau jadi sekretaris buk (melirik Asti, sambil tersenyum)
"Apa-apaan sih Lia, aku gak ada ngomong begitu ya, fitnah itu. (membisikan ditelinga Lia, dengan suara pelan)"
"Bagaimana Asti" seru buk guru, apa kamu mau jadi sekretaris selama setahun ke depan"
"Mau dong buk"seru Lia.
"Baik buk"(seru ku), aku benar-benar terjebak gara- gara Lia semua mata tertuju padaku, aku juga gak mungkin menolak Lia karena aku gak mau buat Lia jadi malu didepan buk guru juga teman teman (bergumam dalam hati)"
"Baik kalau kamu mau jadi sekretaris, sekarang siapa lagi yang ingin mengajukan dirinya untuk menjadi bendahara plus jadi ketua kelas" seru buk guru
"Tenang Asti (sambil memegang pundaknya Asti) aku akan selalu siap membatu mu (tersenyum)" seru Lia
"Aku hanya membalasnya dengan senyuman yang menawan, walaupun sedikit geram tapi tak masalah kalau hanya menjadi sekertaris selama setahun"seru ku
"Buk saya ingin mengajukan diri saya sebagai ketua kelas"( terdengar suara kursi yang terdorong seperti ada yg hendak berdiri)
Suara itu seperti tidak asing kedengaran nya, seperti aku pernah mendengar suara itu( bergumam dalam hati) tapi dimana ya.?, langsung melihat kearah sumbernya
"Kamu.? " Seru ku (sambil menunjuk kearah dia)
"Iya, perkenalkan nama saya Andre Syaputra Wijaya hari ini saya akan berikrar bahwa saya akan mengajukan diri saya sebagai ketua kelas xI Ipa 2"
"Jangan buk, lebih baik jangan dia buk"
"Siapa Anda, berani beraninya bilang kalau saya gak pantas jadi ketua kelas, maaf kamu itu bukan guru ya jadi kamu gak berhak memutuskannya"
Semua mata tertuju pada kami yang sedang adu mulut.
"Ibu tau dia anak nya kas..( tiba tiba Lia memotong pembicaraan ku) Asti udah jangan berdebat lagi biarkan ibu yang memutuskannya
" tapi Lia" seru ku" please (sembil memohon)
"Baiklah Lia."
Benar juga kata Lia, aku bukan siapa-siapa disekolah ini, dan aku juga gak berhak memutuskan sesuatu yang belum aku lihat hasilnya, hanya gara gara pertemuan pertama yang membuat aku hampir saja jatuh karenanya
" Dengar tu kata kawan Lo, Lo bukan siapa-siapa, ngerti." Seru Andre
"Kamu tu..."
"Sudah-sudah jangan bertengkar lagi, kita harus memberi satu kesempatan buat nya, baik Andre saya selaku wali kelas kamu saya angkat kamu sebagai ketua kelas" seru buk guru
"Baik buk, saya akan bertanggung jawab (dengan mata yang melirik kearah Asti sambil tersenyum mengejek)
"Tapi buk (Asti terus saja membantah)"
"Itu sudah menjadi keputusan saya, jadi kamu harus terima, suka atau tidak"
Bel berbunyi memenuhi setiap lingkup sekolah, semua murid berlomba lomba untuk mencari makanan di kantin, ada yang pergi ke perpustakaan untuk mencari buku, ada juga yg hanya duduk terdiam dikelas seperti aku.
"Asti, yok kita kekantin" Lia mengajak ku
"Asti kamu masih marah ya"
"Aku hanya diam"
"Asti, bukan maksud aku melarang kamu, apa kamu tau siapa Andre itu"
"Jangan sebut nama dia Lia"(tetap cemberut)
"Oke, aku gak akan sebut nama dia, tapi satu hal yang harus kamu tau kalau dia adalah anak pemegang saham terbesar disekolah ini"
"Pantas saja dia belagu kali"( terlihat kesal)
"Please, jangan cari masalah dengan dia Asti aku takut kamu kenapa kenapa"
"Kita lihat aja nanti"
"Yasudah dari pada kita mikirin dia, lebih baik kita ke kantin aja yok ( sambil mengelus perutnya yang kelaparan), ayo lah Asti, ayo..( merengek seperti anak kecil yang ingin meminta sesuatu tapi tidak diberikan)
" Yaudah yok" seru ku
"Mana senyumnya"
"Ini senyumnya( terpaksa)"
"Hahahaha bolehlah"
"Hahahaha"seru ku
Kami duduk di kursi yang masih tersisa dua lagi, itu sangat pas sekali untuk kami duduk berdua dan menikmati makanan dengan lia
"Mau pesan apa Lia" tanyak ku, bakso apa nasi goreng?
"Bakso kosong aja lah ya, kuanya yang banyak, jangan pakek micin" seru Lia
"Oke, aku nasi aja lah"
"Yasudah biar aku aja yang pesan" seru Lia
"Aku aja"
"Aku"
"Aku" seru ku
"Hahahaha yasudah"
"Mengalah juga akhirnya"
"Iyalah"
"Demi apa?" Kata lia
"Demi Lia (hahahah)"
Yaudah lah aku pesan dulu ya sama Nek nijen"Yayaa hati hati" awas ketemu sama Monster( Andre) maksudnya
"Ada ada aja" seru ku
Sambil Asti memesan makanan lebih baik aku berkaca aja dulu, biar kelihatan makin cantik, Lia tidak sengaja melihat dari bayangan kacanya, cowok super ganteng di sekolahnya yang baru saja duduk di belakang mejanya, yaa Andre Syaputra Wijaya, jika aja Asti melihat sedikit matanya Andre pasti dia akan jatuh hati padanya ( gumam Lia) tapi Asti tidak akan melihat cowok hanya karena tampang dan juga status sosial nya, dia lebih suka cowok yang alim, jago ngaji, dan hobby selawatan. Kalau gitu seharusnya dia lebih baik masuk pesantren dan pacarin aja Tengku-tengku yang disana dari pada sekolah di SMA 1 Bangsa (gumam hati Lia).
Jangan lupa di vote ya
Komentar dan sarannya juga ya
Baca terus sampai habis, biar tau ceritanyaSaya akan terus belajar agar para pembaca dapat menikmati pesan pesan yang ada didalam cerita
😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Cctv Mu
RomanceBelajar mengihklaskan mu adalah cara mencintai dalam diam ku selama ini, kau tak perluh tau bahkan kau juga tak harus memahaminya karena bagi ku cukup senyuman yang terukir di pipi mu sudah membuat ku bisa memahami artinya bahagia mencintaimu. Hanya...