***
"Waw waw, kenapa kau kesal ?, bukankah kau tidak ingin bersamanya ?, jadi daripada dia menghalangi, lebih baik kubunuh saja kan ?." ujar orang itu -sakata- sambil sesekali tertawa, dan menekan kalimat terakhir.
Dan dua tembakan berhasil membuat soraru tak sadarkan diri.
***
Amatsuki berlari kedalam apartemen nya, lali melihat teman temanya yang sedang berkumpul."Dimana mafu ?" tanya amatsuki pada teman nya, semua temanya menatap amatsuki heran.
"Dia tidak ada dirumahnya, ponselnya mati, dan sudah kucari dikantor tapi dia tidak masuk."
"Kalau itu, tadi pagi dia sudah keluar apartemen nya." ujar itou.
"Kemana ??" tanya amatsuki dan urata.
"Sepertinya ke gereja...-"
"Aku akan menyusulnya dulu." ujar urata sambil bergegas.
"Aku ikut !" seru amatsuki.
"Jangan !, kau tunggu saja."
***
Mafu membuka matanya, dia terikat dikursi, mafu menoleh ke samping dia melihat soraru yang babak belur, tangan soraru diikat, tubuhnya terkapar dilantai, mafu mencoba bergerak untuk mendekati soraru, namun tubuhnya terasa sakit.
Pintu ruangan dibuka oleh perempuan dengan hoodie dan rambut pirang sepanjang leher, membawa pisau sambil berjalan mendekati kedua orang yang terikat.
Mafu melihat soraru yang belum kunjung sadar, ia panik, darah soraru masih mengalir. Perempuan itu berjalan ke belakang mafu, mafu terkejut.
"T-tolong bantu soraru-san... Dia akan kehabisan darah jika terus dibiarkan !, terserah kau mau menjualku atau membunuhku, asalkan soraru-san selamat !" seru mafu, ketakutan menyelimutinya, suaranya bergetar. Sementara perempuan dibelakangnya terdiam.
"Kau... Mafumafu ?" tanya perempuan itu. Mafu mengangguk.
"T-tolong soraru-san !--"
"Diamlah !" serunya. Mafu terkejut, perempuan itu melepaskan tali yang mengikat tangannya.
"Kenapa ?....--"
"Asal kau tahu, aku melepaskanmu bukan karena kasihan, tapi karena aku membencimu..."
Perempuan itu melepas hoodienya, melihat mafu dengan tajam, ia kembali melanjutkan ucapannya,
"... Dan karena aku tidak ingin soraru-san membeciku."
"Kenapa soraru-san harus membencimu ?" tanya mafu. Lon mendekati soraru, dan mengikat luka soraru dengan kain untuk menghentikan pendarahan.
"Soraru-san pasti akan membenci seseorang yang telah menyakiti orang yang ia cintai. Kubiarkan kalian berdua selamat, aku juga tidak ingin soraru-san disakiti. Namaku Lon."
Lon berdiri.
"Ikuti aku, kalian akan dijemput oleh teman jauh ku nanti, kita harus bergegas. Dan tolong bawa soraru-san."
Mafu menatap lon, lon memicingkan matanya.
"ada apa, aku benci tatapanmu." ujar lon. Mafu tersenyum,
"aku tau lon-san adalah orang yang baik. Terima kasih." ucap mafu, lon melunakkan tatapannya, ia menunduk, kemudian tersenyum."jangan berterima kasih, cepat bawa soraru-san dan ikuti aku."
Mafu mengangguk, lon berjalan ke tangga menuju ruangan bawah tanah yang berada diujung ruangan, pastinya tersembunyi, mereka berjalan menelusuri ruangan yang gelap, hanya ada penerangan dari lentera yang ada disudut lorong.
Sampai diujung ruangan, lon menendang pintu kayu sampai hancur, terlihat ruangan yang cukup luas, ditengahnya terdapat awak pesawat The Bleriot XI yang hanya bisa dikemudikan oleh dua orang
"mafu, kau bisa mengendarai pesawat ?" tanya lon, mafu sedikit tersenyum, dan mengangguk.
"dulu aku pernah diberitahu oleh ayahku."
Lon tersenyum.
"bawa soraru-san, pesawat ini masih bisa terbang, cepat, sebelum kita ketahuan."
"lalu bagaimana dengan lon-san ?"
"aku ?, tentu aku akan tinggal disini."
Mafu sedikit merasa ragu, lon tersenyum lalu menepuk bahu mafu.
"jangan pikirkan aku. Pergilah." ujarnya.
"lon, aku tahu apa yang kau rencanakan."
Lon dan mafu terkejut akan kedatangan sakata.
Sakata tersenyum kecil. Beberapa lelaki tegap berpakaian jas hitam berbaris dibelakang sakata, bisa dibilang pengawal.***
Urata tersenyum miring, pesawat The Bleriot XI yang ia kemudikan diikuti oleh amatsuki dan itou yang juga mengendarai pesawat itu.
"padahal sudah kubilang jangan ikuti aku !" seru urata. Itou dan amatsuki tersenyum lebar."padahal urata-san sudah membolehkan, tapi kenapa masih berkomentar ?!" seru amatsuki yang duduk dibelakang itou sambil sedikit tertawa.
"hey, rencana kita tidak berubah, kan ?" seru araki dengan naruse.
"selanjutnya !, pesawat besar pasti akan terbang didepan !, kita tunggu aba-aba dari temanku !, lalu selamatkan mafu dan soraru !!." seru urata. Semuanya mengangguk, dan melajukan pesawat sedikit lebih cepat.
***
TBC.
Sebenernya ff ini tuh ngebosenin ga sih ?, yuzu bingung =-=)/
siapapun beritahu yuzu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love
Romance"Selama ini aku mencarimu...soraru-san" Mentari yang kian menutup sinarnya telah meninggalkan langit yang cerah dan tengah menemani dua insan yang saling bertemu. "Kita tidak bisa bersama.. Kau tidak boleh bersamaku" Apakah pencarian dan pengor...