hujan saat itu

227 35 8
                                    

Soraru menatap air hujan dari balkon kamarnya, terasa bosan, apalagi dirumahnya tidak ada siapa-siapa.

"meskipun papa dan mama pulang... Rasanya tetap sama." gumamnya.

Tali berwarna putih melintas didepan balkonnya. Soraru terkejut, selintas menyentuh tali itu.

"ini bukan tali, tapi kain."

Soraru melihat keatas, pandangannya sedikit buram karena tetesan air hujan sesekali mengenai matanya.
Anak kecil berdiri diatas besi pembatas balkon soraru, anak itu tersenyum lebar.

"kau bisa jatuh, bodoh." ujar soraru.

Anak itu basah kuyup, lalu melompat memasuki balkon soraru.

"jangan masuk sembarangan !, nanti lantai kamarku akan basah !, hei ! Kau mendengarku ?!" seru soraru geram, anak itu hanya tertawa sambil mengeluarkan kain putih dari sakunya.

"ayo membuat mafuteru !" seru anak itu, soraru menghela nafas.

"dia tidak mendengarkanku...."

"ne.. Kau punya gunting dan spidol ?"

Soraru mendekati lacinya, melempar gunting dan spidol kearah anak bersurai putih tersebut.

"namaku soraru, oi bocah ! Sebutkan namamu !" seru soraru.

"Padahal kita seumuran, jangan memanggilku bocah !"

Soraru memutar bola matanya jengah.

"sebutkan saja namamu !"

"namaku--

***

"MAFUMAFU !"

Soraru membuka matanya, terasa sangat berat, tubuhnya terasa sakit. Soraru membelalakan matanya,
Pemandangan pertamanya adalah, sakata yang menembakan pelurunya kepada mafu, dan lon yang ditangkap oleh pria berjas hitam. Soraru mendorong mafu, sekuat tenaganya. Syukurlah keduanya bisa menghindar.

My Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang