Shima tersenyum miring, meremehkan gadis yang berdiri didepannya.
"Untuk apa? Dia temanmu? Bukankah dia yang membawamu kesini, lon?" ujar shima.
"Itu semua karena perintah bodohmu!" bentak lon.
Soraru memandang shima dan senra dengan waspada, sambil melindungi mafu dibelakangnya, diam diam soraru menyembunyikan dua belati.
Sakata berjalana mendekati shima, melewati lon yang memandangnya penuh tanya.
"Gomennasai, minna. Itu benar, ini semua salahku, aku yang membawa kalian kesini, dan sekarang, aku yang harus tanggung jawab. Kalian... Pergilah... Ura-san dan yang lain menunggu... " lirih sakata dengan nada yang sangat pelan diakhir kalimat.
Lon terkejut, dia menggeleng keras. "Dia datang untuk menjemputmu! Sakata kau harus pergi!"
"Hey, sudah selesai acara debatnya?"
Lon menatap shima, "kuharap kau tidak pernah terlahir."
Shima terenggun, menundukan kepalanya sambil tersenyum miring. "Terimakasih, kau sudah menjadi orang kesekian kalinya yang berharap seperti itu."
"... Dan masuk kedalam list orang yang harus ku hilangkan dari dunia."
Hampir lon terkena serangan pisau kecil milik shima yang sudah menjadi senjata pamungkas nya jika saja lon tidak mundur, mungkin duapuluh detik kemudian ia sudah mati kehabisan darah.
"Seperti yang kau tahu, racun yang telah menyatu dengan pisau ku ini bisa melumpuhkan sekaligus membunuh lima orang dalam waktu limabelas menit...."
Shima memgayunkan pisau itu secara tiba tiba kearah lon, yang ditangkis cepat oleh soraru dengan belati nya.
".. Kalian hanya sekumpulan orang-orang naif! Matilah!!!"
"Seharusnya kau yang mati, sial*n!" seru Soraru.
Lima sayatan hampir mengenai soraru, selanjutnya shima mengayunkan ke celah soraru, yaitu tangan kirinya.
"Soraru-san!!"
Shima berhasil mengenai lengan soraru dengan dua sayatan dilengan dan pipi. Soraru melangkah mundur dengan waspada, ia berusaha bersikap tenang.
"Khh.. Sial.." pandangannya kabur, namun soraru berlari dan mengayunkan belati nya yang langsung ditepis cepat oleh senra dengan pistol nya, mengenai tangan soraru.
"SORARU-SAN!!!"
Darah mengalir dari tangan kanan soraru, belati nya terpental.
Shima berjongkok didepan soraru, bersiap untuk kembali menusuk belatinya."Kau... Kau bukan shima!!." mafu menjerit, tangisnya pecah saat melihat soraru yang terduduk lemas dengan darah yang mengucur di tangan kanan.
"Kau bukan shima yang ku kenal!! Shima yang selalu tersenyum walaupun diejek, shima yang selalu bersikap bodoh dan sok keren--"
"BERISIK!! Shima ini, shima itu, AKU TAHU ITU!! AKU MEMANG BERUBAH! LALU KENAPA?!!" Seluruh orang disana terdiam mendengar teriakan dari surai biru.
"Kenapa harus menjadi jahat? Agar ada seseorang yang juga merasakan derita yang kau alami? Itu bodoh, Shima-kun." lon bersuara, menatap punggung shima yang membelakanginya.
"Aku akan membunuh... "
Semuanya terdiam.
"Membunuh seseorang yang telah menghancurkan hidupku... Keluarga ku..""Bahka jika itu sahabatmu sendiri?" soraru menatap manik Shima yang terlihat mengecil, seakan sadar yang di lakukan nya adalah hal yang salah.
"Apa? Kalian ingin membuatku sadar dari perbuatan jahatku dan berubah menjadi baik?"
Shima tertawa masam. "Terlambat. Pesawat ini akan meledak dalam waktu dua puluh menit lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love
Romance"Selama ini aku mencarimu...soraru-san" Mentari yang kian menutup sinarnya telah meninggalkan langit yang cerah dan tengah menemani dua insan yang saling bertemu. "Kita tidak bisa bersama.. Kau tidak boleh bersamaku" Apakah pencarian dan pengor...