────
Yeonjun menarik Sunghoon ke beranda depan dengan sedikit memaksa. Yeonjun berkata ada teman yang ingin bertemu dengannya. Tentu Sunghoon tidak ingin percaya karena ia tak akrab dengan teman sekolah menengah dulu, satu pun.
"Bro, kenalkan ini adikku."
Bukan temannya ternyata. tapi teman —si brengsek—Yeonjun.
Sunghoon melihat penampilan pemuda yang katanya teman Yeonjun ini dari atas ke bawah. Gosh, Sunghoon heran, sebagus apa koneksi Yeonjun dengan anak-anak pemilik perusahan besar sampai teman nya ini sudi bertandang ke Apartment kumuh pinggir kota yang penuh sesak dan penyakit?
"Nama ku, Lee Heeseung."
Pemuda bernama Heeseung itu mengulurkan tangannya. tak lupa dengan senyum lebar yang menghiasi wajah. Sunghoon bergidik.
"Aku, Sunghoon. Park Sunghoon."
Heeseung tersenyum lagi lalu melepaskan tangannya yang tadi di jabat oleh Sunghoon, mata nya beralih pada Yeonjun.
"Bagaimana? Boleh?"
"Tentu saja! Kau bisa tinggal disini, kapan pun dan selama apapun kau mau!"
Sunghoon membulatkan mata tak percaya. maksudnya, Apartment Yeonjun memang luas, namun setelah ia memutuskan menampung para bedebah itu—jisung, sungchan, jaehyuk, felix, asahi, hueningkai, dan hyunjin, Apartment Yeonjun jadi terlalu sempit.
"HEY—apa-apaan kau!?"
Yeonjun tersenyum lebar lantas menepuk sekali bahu Sunghoon.
"Kamar mu masih ada satu kasur kosong kan? Yang dipakai Jake saat ia berkunjung kemari bulan lalu."
[...]