"Hooniehooniehoonie—"
"—Apa?"
Jake memberengut lantas mencolek kecil dagu Sunghoon.
"Jangan begitu dong. pantas kamu tidak punya pacar. Sifat kamu sama persis kayak Jay."
"Kenapa sih, Jake?"
Sunghoon mengalihkan pandangan ke arah pemuda bersurai coklat itu. Yang diberi perhatian lantas menunjuk layar ponsel nya dengan antusias.
"ada pemuda yang mengirim pesan, Namanya Lee Heeseung. Kamu kenal dia?"
Tidak kenal Heeseung padahal sekamar itu, kebohongan. Jelas Sunghoon kenal siapa pemuda yang dimaksud Jake.
Mata Sunghoon memicing.
"Why?"
"Aku suka sama dia! Lusa kita bertemu! Siapapun yang memberikan nomor ponsel ku padanya, aku akan mengabulkan semua permintaannya!"
"Bagaimana kalau yang memberikan nomor ponsel mu itu, aku?"
Jake menyikut lengan Sunghoon main-main.
"Memangnya kamu punya kenalan tampan seperti Heeseung ini? teman mu saja bisa dihitung pakai jari. Aku, Yeonjun, Jay. Hanya tiga."
"Terserah kamu saja, Jake."
Andai saja, Jake tahu tentang siapa
yang memberikan nomor ponselnya
pada Heeseung.Andai Sunghoon mampu meyakinkan
bahwa dialah yang memberikan
nomor ponsel itu.Andai saja ...
Ah, iya. Andai saja.
Sebab, tak akan ada yang berubah meski Jake tahu ialah si pemberi nomor. Biar ini menjadi rahasia antara Dirinya, Heeseung dan Langit malam kala itu.
{...}