New Family

7 1 0
                                    

Kabut putih, hanya itu yang bisa ku lihat sekarang, setelah sebelumnya aku telah bertatap mata dengan seseorang yang sangat ku rindukan. Dia pergi begitu saja, tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

"Ayahh hiks ayah"

"Jaera!! Heyy bangun, Jaera!!"

"AYAHH!!!"

"Ssst Kak Jeka disini okey, tenang dek. Lo mimpi buruk ya? Sampe keringetan gitu"

Yes right, this is just a dream. Aku memeluk Kak Jeka sekuat-kuatnya sambil mencoba menahan air mata yang sedari tadi sudah ingin meloloskan diri. Dan akhirnya pertahanan ku runtuh ketika mengingat kepingan kejadian dalam mimpiku tadi, itu sangat menyiksa dan apakah mimpi ini akan selalu datang nantinya?

"Kakak ambilin minum ya" tawar Kak Jeka

"Nggak usah kak, gue sendiri aja" jawabku

Aku berjalan gontai menuruni tangga rumahku untuk menuju ke dapur, fikiranku masih tertuju pada mimpiku tadi. Hingga aku dikagetkan oleh suara bising yang memenuhi ruang tamu pribadi rumahku. Bisa ku tebak mereka adalah teman-teman Kak Jeka, terdengar dari suaranya.

"Jeka mana sih? Lama bener dah ke wc" suara lelaki yang masih bisa kudengar dari dapur

"Tau dah, lagi main kali"

"Eee buset!!!!"

"Mikir apa lo anjir??"

"Ya lo yang apaan? Orang gue kaget sama game gue. Jorok bener dah tu otak"

Aku hanya bisa terkekeh pelan saat mendengar percakapan mereka, bagaimana bisa Kak Jeka mempunyai teman yang seseru mereka, akupun juga mau.

"Jekaaa!!!!!!!"

"Uhukk uhukk uhukkk"

Saat aku sedang asik menikmati minumanku tiba-tiba saja ada yang teriak manggil nama Kak Jeka. Dan ya otomatis aku terbatuk, bayangkan saja jika ada air yang akan masuk ke hidung kalian.

"Ehh ehh maap maap, aduh kok lo batuk-batuk gini sih, Jekaaa elah lo dimana sih katak!!!" teriaknya sambil menepuk-nepuk punggungku

"Woe ini rumah orang bukan terminal pesawat!!"

"Terminal bus gubluk"

"Lahh kok ada bidadari disini, gue kagak mimpi kan yak?

"Heh Minjii lo apain adek gue anjir!!"

"Kaga gue apa-apain jek sumpah dah"

"Udah kak gue nggak papa, cuma kaget aja"

"Cantik bener dah"

"Kenalin Kim Taehyung" kata seorang laki-laki yang kini sudah mengulurkan tangannya dan menggeser badan temannya

"Jae---"

"Ehhh main srobot, gue yang ketemu duluan. Kenalin Park Jimin hehe" sahut seorang lagi yang kini juga sedang mengulurkan tangannya

"Park Jimin??" ulangku sambil mencoba mengingat sesuatu

"Iya Park Jimin dan lo......? Jawabnya dengan menggantungkan kalimat terakhirnya

"Jimin? Kak Jimin? Ini beneran Kak Jimin sahabat Kak Jeka waktu kecil? Gue Jaera elah Kak. Lo lupa sama gue? Wahh parah lo"

"Jangan-jangan lo......."

"Iya gue Jaera, Jeon Jaera adeknya Jeon Jungkook"

"Jaeraaaaaaa!!!!! Uwaaaaa gue kangen banget anjir ama lo gilaaaaaaa" teriaknya sambil meluk gue

"Kok muka lo berubah sih, badannya aja yang kaga berubah tetep boncel hahahha" ledek kak Jimin

"Lo juga kaga berubah kak dari dulu segitu aja dah perasaan kaga nambah-nambah" balasku

"Mamam nohhhh wkwkwk" sahut Kak Jeka

"Yaudah yuk ke ruang tamu aja lebih enak ngobrolnya" ajakku

Aku, Kak Jeka, Kak Jimin dan yang lainnya pun langsung pergi ke ruang tamu, ya biar lebih enak aja ngobrolnya.

"Jadi ini temen-temen gue dek, yang ini Taehyung jangan deket-deket dia anaknya mesum" kata Kak Jeka

"Wahh kaga ra, fitnah tu abang lo orang alim gini dibilang mesum rabun lo jek" balas Kak Taehyung

"Ohh ya panggil gue kak Tae aja atau nggak sayang aja lebih enak didengernya hehe" lanjutnya sambil menaikkan satu alisnya

"Tuhkan dek, dia tuh kardus. Oke lanjut yang ini namanya Hoseok kalau gue sih manggilnya Jeyop"

"Aku Jaera, manggilnya Ara aja hehe"

Yang dikenalin cuma senyum cengengesan ga jelas yaudah aku balas dengan senyuman juga. Jadi yang main dirumah cuma Kak Jimin, Kak Tae, sama Kak Jeyop gatau deh kalau ada lagi selain itu temennya Kak Jeka, secara dia kan orangnya gampang berteman.

"Lo jadi sekolah di tempat gue dek?" tanya Kak Jeka tiba-tiba

"Hah?? Gatau"

"Jadi aja ra, kita semua sekolah disitu kok" sahut Kak Tae

"Alah modus lo tet" balas Kak Jimin

"Inget gebetan" kali ini Kak Jeyop yang membalas

"Hehe gimana ya??" kataku sambil melihat satu per satu teman kak Jeka dan berhenti menatap kak Jeka

Tidak tau kenapa, rasanya mendengar kata sekolah tiba-tiba badanku menegang. Padahal kan aku juga bersekolah di Amerika, tapi kenapa kalau disini rasanya beda.

"Mau homeschooling aja?" tanya Kak Jeka seakan tau maksudku

"Ehh enggak, Ara nggak mau. Asal ada Kak Jeka....Ara mau kok" jawabku sambil nunduk

"Ara ke kamar dulu yaa, oh yaa selamat karna kalian udah jadi bagian dari keluarga Jaera"

"Lucu banget sih, karungin boleh nggak nih Jek?" sahut Kak Jimin

"Pala luu!!!!" balas Kak Jeka

"Jeka!!!" Jeyop

"Hmmm"

"Ada yang lo sembunyiin ya?"

.
.
.
.
.
.
.

Hayolohhh apa yang disembunyiin pacar gua?? Gggggg
Halooo guyss lama bat dah gua kaga muncul
Mon maap yaaa karna author lagi sibux
Semoga author tetap bisa publish cerita yaaa....:)


TimelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang