"DORRR!!"
Aku hanya menengok ke arah suara yang mengagetkanku tapi aku tidak kaget sama sekali dan hanya memandang wajahnya lalu tersenyum.
"Kak Tae" sapa ku
"Kok nggak kaget sih? Harusnya tuh lo kaget, terus lo meluk gue" katanya sambil ngedipin satu matanya
"Sini aku peluk tet" jawab Kak Jeka
"Ihh ogah banget, gue masih normal"
Kini pandangan ku teralihkan pada seorang perempuan cantik di belakang Kak Tae. Dia melihatku dan tersenyum lebar pada ku dan ku balas dengan senyuman yang tulus juga. Sepertinya dia perempuan yang baik tidak seperti perempuan yang kini masih tetap melihat ke arah ku dan Kak Jeka.
"Kak Tae pacarnya cantik loh" kataku sambil menunjuk perempuan itu menggunakan daguku
"Hah? Pacar? Pffttttt gue pacaran sama dia mati aja dah gue rela" balas Kak Tae sambil melihat perempuan itu
"Lo pikir gue mau pacaran sama lo? Hellow cowok ganteng masih banyak"
"Itu adiknya Tetet dek" tiba-tiba Kak Jeka membisikkan kalimat yang membuatku kaget setengah mati
"Eh ehh maafin Ara, Ara nggak tau kalau kalian adik kakak hehe. Udah jangan berantem ya"
Tiba-tiba perempuan itu mengulurkan tangannya padaku dan tidak lupa dengan senyuman khasnya. Kenapa aku bisa tidak menyadari bahwa Kak Tae dan dia punya senyuman yang sama.
"Kim Jihan panggilnya Jihan aja okeiii"
"Jeon Jaera manggilnya Ara aja hehe" balasku
"Manggilnya jijik aja ra" sela Kak Tae
"Musnah aja lo tet" jawab Jihan
"Eitt sama abang nggak boleh gitu, ntar kamu dosa gue nggak tanggung" ejek Kak Tae
"Udah mending sekarang para abang-abang pergi biar Ara sama gue aja. Ayo ra" ajak Jihan
Aku menatap Kak Jeka sekilas dan langsung dibalas anggukan olehnya.
"Ara sama Jihan duluan ya!!" pamitku
Jihan anaknya asik sekali menurutku, walaupun aku baru saja mengenalnya tadi dia sudah bisa langsung akrab denganku. Aku mengambil jurusan IPS di sekolah baru ku ini yaa karena aku tidak terlalu suka dengan yang namanya hitung-hitungan. Tadi Jihan hanya mengantarkanku sampai ke ruang kepala sekolah saja karena aku juga harus mengurus beberapa dokumen lainnya, jadi Jihan pergi ke kelasnya terlebih dahulu.
"Selamat pagi anak-anak"
"Selamat pagi pak"
"Hari ini kita kedatangan murid baru dan dia juga akan menjadi teman baru kalian dikelas ini, Jaera silahkan perkenalkan diri kamu" suruh Pak Suho yang ku yakini beliau adalah wali kelas disini
"Mmm selamat pagi teman-teman, namaku Jeon Jaera kalian bisa manggil aku Ara. Aku pindahan dari Amerika, aku harap kalian bisa berteman baik dengan aku mohon bantuannya. Terima kasih" ucapku dan kuakhiri dengan membungkukkan badan
"Haii Araa"
"Haii cantik"
Itulah yang sedikit kudengar dari mereka, syukurlah mereka bisa menerimaku dengan baik. Dan yang paling seru lagi adalah bahwa aku satu kelas dengan Jihan, aku sangat bersyukur sekali.
"Ara, kamu boleh duduk disebelah Jaemin"
"Baik p——"
"Pak biar saya saja yang duduk disebelah Jaemin" potong salah satu perempuan yang kini sedang mengangkat tangannya
"Ada yang nyuruh kamu pindah Jiyeon?" sentak Pak Suho
"Silahkan duduk Ara, saya tinggal dulu" lanjut Pak Suho sambil memegang pundakku dan ku balas dengan anggukan
Aku berjalan ke arah tempat duduk ku, dan saat aku berjalan seorang perempuan yang kudengar bernama Jiyeon itu sedang memandangku tidak suka. Tempat duduk ku berada di belakang dan sedikit di pojok, jadi aku harus melewati tempat duduk Jiyeon terlebih dahulu.
~Brukk~
"Awwww" rintihku
"Kalau jalan tu pakek mata! Punya mata kan?"
"Ara....woee mbak Jiyeon terhormat dimana-mana jalan tu pakek kaki yakali pakek mata. Kalau liat itu baru pakek mata!!!" teriak Jihan yang kini tengah menolongku
"Udah Ji gue nggak papa, udah jangan bertengkar lagi" kataku
"Bego dipelihara!!" ejek Jihan
Aku langsung duduk disebelah seorang laki-laki yang kini tengah menggunakan earphone ditelinganya seakan tidak memperdulikan keadaan disekitarnya. Dan Jihan kini juga sudah kembali ke tempat duduknya yaitu di depanku, pas sekali.
"Halo Ara, gue Min Yeri sahabatnya jijik" kenal seorang perempuan yang duduk disebelah Jihan
"Sekali lagi lo panggil gue jijik, gue isep darah lo"
"Iya iya mon maap hehehehehhe"
"Salam kenal Yeri semoga kita jadi sahabat juga ya" kataku sambil memberikan sebuah senyuman
"Sok lembut banget sih jadi cewek" celetuk Jiyeon
"Sirik aja lo daki kelabang" balas Jihan
.
.
.
.
.
.
.
Annyeong yeorobun mon maap ya lama ga update hehe
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yg merayakan💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless
أدب الهواةJaera tidak mengenal Jaemin begitu pula Jaemin. Kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka bertemu karena sebuah takdir atau mungkin sebuah kebetulan semata. Semua berjalan seperti biasa kisah cinta seorang remaja yang mendambakan Happy Ending kedepa...