Hari ini adalah pelajaran pertamaku di sekolah ini. Cukup berbeda dengan sistem belajar di Amerika tapi aku tetap suka. Pelajaran kali ini adalah sejarah, ya aku lumayan menguasainya walaupun ada sedikit yang aku lupa.
"Ni anak dari tadi pakek earphone mulu deh, nggak capek apa" batinku setelah melihat laki-laki yang duduk disebelahku
"Jaemin!! Maju kedepan dan jelaskan kembali apa yang saya jelaskan tadi di depan!" bentak Pak Suho yang kebetulan dia mengajar sejarah
Si anak lelaki sebelahku tersebut terus menidurkan kepalanya dimeja tanpa menghiraukan teriakan Pak Suho.
"Jaemin!!!"
"Sstttt, kamu dipanggil Pak Suho" bisikku padanya sambil sedikit menggoyang-goyangkan badannya
"Ck! Ganggu banget sih lo anak baru!!" teriaknya sehingga membuatku mematung di tempat
"Pfftt" suara Jiyeon yang kini sedang menahan tawanya
Diapun langsung maju ke depan tanpa memperdulikan sekitarnya. Dia langsung mengulangi penjelasan yang dilontarkan Pak Suho, dan semuanya benar tidak ada yang salah sedikitpun. Dia menyampaikan dengan wajahnya yang datar dan pandangan lurus kedepan. Aku heran, bagaimana dia bisa selancar itu menjelaskan sedangkan sedari tadi dia hanya menggunakan earphone dan menidurkan kepalanya.
"Semoga lo tahan sama kelakuan dinginnya ya ra, dia emang kaya gitu anaknya. Makanya nggak ada yang mau sebelahan sama dia kecuali si daki kelabang noh, ngebet banget pingin sebelahan sama Jaemin naksir kali ya tu anak" celoteh Jihan
Aku hanya membalas Jihan dengan senyuman dan pandangan ku langsung beralih ke Jaemin siswa yang menurutku paling menyebalkan tapi misterius dan tanpa diduga dia kini juga sedang melihatku dengan tatapan dinginnya, melihatnya seperti itu aku otomatis menundukkan kepala ku.
~teng teng teng~
"Ke kantin yuk" ajak Yeri
"Kuyy, ayo Ara" lanjut Jihan
"Ayo, gue juga udah laper hehe" jawabku
Aku, Jihan, dan Yeri pun langsung keluar kelas untuk menuju ke kantin.
"Hai Ara"
"Ehh astaga Kak Tae, hobi banget ngagetin sih" kagetku
"Tau nih, ngapain lo kesini tumben-tumben" kata Jihan
"Mau ngajak Ara ngantin lah, masa gue ngajak lo nggak banget dah" balas Kak Tae
Belum sempat aku membalas obrolan mereka Kak Jeka, Kak Jimin, dan Kak Jeyop sudah ada di belakang Kak Tae. Dan kini kudengar suara ricuh di dalam kelas maupun di sekitar kelasku dan suara ricuh itu didominasi oleh suara perempuan yang kudengar mereka sedang heboh karena para lelaki ini datang ke kelas ku. Huftt aku sangat risih dengan keadaan seperti ini.
"Jihan, pipi lo kok mendadak merah sih, lo sakit ya?" tanya ku tiba-tiba setelah dengan tidak sengaja aku melihat pipi Jihan yang merah seperti kepiting rebus
"Ahh nggak kok gue nggak papa, yuk ke kantin" ajaknya sambil berusaha menarikku
"Salting sama Jimin ya lo wkwkwkwkwk" teriak Kak Tae
Aku pun langsung melihat ke arah Jihan seakan meminta penjelasan akan yang dikatan kakaknya tadi.
"Jangan liatin gua kaya gitu Ara, Yeri" Jihan
Kini kita sudah sampai dikantin dan memilih tempat duduk yang sedikit lebar tempatnya karena kita memutuskan untuk istirahat bersama. Pandanganku kini beralih ke Kak Jimin yang sedari tadi hanya senyum dan membuat matanya hilang, kan gemas.
"Apaan?" tanyanya padaku
"Hihii kalian lucu" kataku yang menjurus ke Kak Jimin dan Jihan
"Lucuan gue dek" sela Kak Jeka sambil menaikkan satu alisnya
"Woee bentar-bentar ini gue sendiri yang nggak tau apa-apa" teriak Yeri
"Ara adiknya Jeka beb" jawab Kak Tae
"Bab beb bab beb, semua aja lo pacarin!" sentak Jihan
"Tau nih abang lo emang gesrek orangnya mah" balas Yeri
"Gesrek gesrek gini lo juga suka, ya kan?" timpal Kak Tae
Kini pipi Yeri juga sudah ikut merah, sebenarnya mereka semua ada hubungan apa bagaimana, akulah orang yang sebenarnya tidak tau apa-apa bukan Yeri.
"Ihhh semua punya pasangan, yaudah gue sama Kak Jeyop aja hehe" humorku
"Nggak nggak lo tetep sama gue, lo masih kec——"
"Haii sayang!!"
.
.
.
.
.
.
💖
#tbc#
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless
FanfictionJaera tidak mengenal Jaemin begitu pula Jaemin. Kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka bertemu karena sebuah takdir atau mungkin sebuah kebetulan semata. Semua berjalan seperti biasa kisah cinta seorang remaja yang mendambakan Happy Ending kedepa...