part 3

45 4 0
                                    

Kami menyelesaikan makan malam kami.

"Di mana alamat rumah mu??,biar ku antarakan"

"Gak perlu,kau sudah mentraktir ku sudah cukup buat ku"

"Hey. kita sekarang teman,jadi gak perlu merasa gak enak gitu"

"Kapan aku bilang mau berteman dengan mu?"

"I..itu,kau tak mau berteman dengan ku??"

"Aku hanya bercanda" jawabku sambil tertawa

"Hey,sudah berapa kali kau menertawakan ku" ucapnya sambil memajukan bibirnya

"itu Salah mu sendiri" jawabku acuh

"Lalu,dimana alamat mu??"

"Perumahan star garden " Ia hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti

"Bagaimana kau mengantar ku sedangkan kita ke sini jalan kaki"

"Aku bisa mengambil mobilku di appartemen ku"

"Lalu kita harus ke apartemen mu dulu?"Tanyaku dan ia hanya mengangguk kan kepalanya

"Kau tak berniat macam-macam kan??"Tanyaku ragu

"Tentu tidak bodoh. selera ku tinggi,tidak seperti dirimu"

"Oh" jawabku acuh

"Kau tak tersinggung kan??,aku hanya bercanda tadi" Tanyanya dengan wajah merasa bersalah

"Untuk apa aku tersinggung,toh kau juga bukan selera ku" jawabku ketus
Ia hanya ber Oh ria membalas ucapanku.

  Kami tiba di apartemen nya. Ia segera membuka passwordnya dan masuk,aku jalan di belakangnya mengikutinnya masuk. Aku takjub melihat apartemen miliknya. Ia sma seperti ku,menyukai barang-barang klasik.

"Apa kau suka barang-barang klasik?"Tanyaku

"Kau sudah tau sendiri tanpa aku menjawab nya". Aku hanya menghentakan kaki ku tanda kesal dengan jawabannya. Namun ia hanya tertawa dengan sikapku.

"Apa kau tinggal sendiri di sini?"

"Hmmm" jawabnya. Aku hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

  Aku melihat sofa yang begitu indah dan nyaman menurutku dan langsung merebahkan badanku di sana. Dan benar dugaanku,sofa ini benar-benar nyaman

"Hey,jangan merebahkan badanmu disofaku,kau akan merusaknya"

"Seberapa mahal sofa mu? " Tanyaku marah

"Setara dengan uang makanmu satu tahun" jawabnya. Aku segera bangkit dari sofa miliknya. Bukan aku tak mampu membeli sofa seperti ini,tapi aku enggan berdebat dengan manusia ini.

"Kau bilang kau pergi dari rumah,lalu dari mana kau mendapatkan uang untuk membeli barang-barang ini?" Tanyaku

"Apa kau tak pernah melihat majalah??" Tanyanya

"Tidak" jawabku acuh

"APA??, di jaman modern dan pemukiman perkotaan masih ada manusia katrok" ucapnya dengan wajah terkejut

"HEY,aku bukan katrok. Aku cuman kurang suka berbaur fashion,makanya aku tak pernah membuka majalah" jawabku cuek

"Aku adalah seorang model di beberapa majalah" jawabnya

"Aku tak percaya" Sautku acuh

"Terserah" jawabnya tak kalah acuh

"Apa kau tetap mau di sini atau ku antar pulang" lanjutnya

Aku terkejut tanda tak sadar bahwa aku lupa untuk pulang.

"Pulang" jawabku sambil jalan keluar dari apartemen nya,begitupun ia.

my broken lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang