part 4

50 3 0
                                    

Hari itu datang. Hari dimana Keisha dan malven mengucapkan janji suci mereka. Tamu yang datang dominan rekan-rekan bisnis malven. Keisha tak ada mengundang satupun temannya. Ia juga tak memiliki keluarga kecuali papanya.

"Tersenyumlah di hadapan tamu-tamu ku!!" ucap malven

Keisha melakukan apa yang di perintahkan malven. Meski ia melakukannya dengan terpaksa.

Acara berjalan dengan lancar,setelah acara selesai malven membawa Keisha ke rumah miliknya. Ia segera masuk kerumah dan berjalan ke arah kamarnya,Keisha pun mengikuti gerak-gerik malven.

"Apa yang kau lakukan??" Tanya malven ketus

"Beristirahat" jawab Keisha

"Kamarmu di belakang,bukan di sini!!"

"Kita tak sekamar?"

"Jangan mimpi aku mau sekamar dengan mu bit*h"

KEISHA'prov

Aku terkejut dengan apa yang barusan di ucapkan nya.

"AKU BUKAN BIT*H" bentak ku

"Lalu kau apa??,bukannya seorang wanita yang di bayar oleh pria setara dengan bit*h" jawabnya sambil menunjukan senyum seringai nya seakan akan merendahkan ku.

"Pria breng*sek" ucapku lalu pergi meninggalkannya.

Aku ingin menangis sekarang,tapi aku tak mau ada seorangpun melihat kelemahan ku. Aku benci menangis di hadapan seseorang,karena aku tak butuh belas kasihan mereka.

"Ada yang bisa saya bantu nyonya?" Tanya seorang maid kepada ku

"Jangan panggil saya nyonya,panggil saja saya Keisha" jawabku

"Tapi nyonya,anda sudah menjadi majikan saya sekarang"

"Tak papa,maid di rumahku juga memanggilku dengan sebutan nama"

"Baiklah Keisha, namaku siti. Kau bisa memanggilku mbok siti"

"Baiklah mbok siti,Ngomong-ngomong aku sedang mencari kamar ku"

"Bukannya kamar Keisha ada di lantai atas bersama tuan malven?"

"Ia mengatakan bahwa kamar ku di belakang"

Mbok siti melebarkan bola matanya,ia seakan-akan tak percaya dengan apa yang ku ucapkan

"Apa anda serius Keisha?"

"Ya,ada apa mbok??" Tanya ku

"Tak apa" jawabnya sambil tersenyum ramah kepadaku

~

Ia mengantarkan ku menuju kamar ku,aku segera membuka knop pintu dan terkejut dengan isi yang ada di dalam ruangan ini.
Kasur yang sangat kecil,hanya cukup untuk satu orang. Tak memiliki kipas bahkan lampunya yang sangat kecil hanya bisa untuk 1 ruangan. Menurutku ukuran untuk kamar ini sekitar 3×2 meter. Bahkan kamar maid di rumahku lebih bagus dari ini.

"Apa sebaiknya anda tidur di kamar saya saja"

"Tak perlu mbok,ini sudah cukup nyaman buat saya" jawab ku bohong

Ia tersenyum canggung seakan-akan tau bahwa aku sedang berbohong

"Baiklah,saya permisi dulu. Masih banyak pekerjaan dapur yang belum saya selesaikan"

"Baiklah silahkan" jawabku

Aku segera mengemas barang-barangku dan membersihkan tubuhku. Selesai aku memakai piyamaku aku memutuskan untuk membantu mbok siti mengurus dapur.

"Ada yang bisa saya bantu mbok"

"Eh,tak usah nyonya . Anda cukup menunggu saja di ruang makan"

"Saya sudah bilang jangan panggil saya nyonya" ucapku sebal

my broken lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang