¤II~ Izin

51 4 0
                                    

Aku bisa apa?
hanya bisa menatap
Tanpa bisa menggenggam
Salah hati yang terlalu jauh berharap
salah rasa yang terlalu cepat berlabuh.

¤¤¤¤

Kebiasan jelek ku yang pelupa ini memang kadang muncul diwaktu yang tidak tepat. Aku lupa memberi kabar pada Abi tentang keterlambatan ku pulang sekolah hari ini, Akibatnya aku membuat Abi menunggu didepan gerbang sekolah sedikit lebih lama.

Aku memang belum di izinkan naik motor sendiri ke sekolah, Kata Abi 'Masih kecil, belum punya SIM juga' dan kata bang Azka 'badan kecil gitu mau naik motor sendiri? yakin kaki nya bakal sampai?' Alasan Abi sih dapat ku terima dengan lapang dada. tapi untuk alasan bang Azka? whatever lah~

"Maaf ka, boleh pulang duluan ngga? Sudah ditunggu Abi digerbang depan" tanyaku pada salah satu anggota Osis yang berdiri tidak jauh dari tempatku  duduk.

"Oh, sudah dijemput? boleh de, tapi harus izin sama bagian keamanan atau ketua Osis langsung" jawabnya dengan tangan menunjuk ke tempat bagian keamanan lalu berpindah kearah pintu yang sedang disandari oleh-

"nah kebetulan tuh, si Ammar yang jaga depan pintu. Langsung izin sama dia aja!" hah? duh mati aku. Bunuh diri ini namanya!!!

Izin-ngga-izin-ngga-izin, kalau bukan karena Abi, tanpa pikir panjang aku akan memilih untuk segera kembali duduk tenang, pura-pura memperhatikan walau dengan pikiran yang melayang jauh berharap acara ini cepat selesai.

Aku ngga mungkin tega biarin abi nunggu lama. tapi untuk izin sama dia? Ya Allah, iman hamba tak sekuat itu~ dan lebih parah lagi, gimana kalau ka Ammar ingat muka ku dan kejadian siang tadi? tak bisa dibayangkan malunya aku~

Tapi demi Abi, Bismillah kuatkan hamba dalam menghadapi cobaan ini Ya Allah. Dengan ragu ku langkahkan kaki kecil ku kearah pintu, tempat dia berdiri.

"Hmmm kka, boleh pulang duluan?" tanya ku dengan kepala menunduk dan kaki yang gemetar.

"Kenapa?"

"Sudah ditunggu Abi didepan" jawabku dengan masih setia menatap lantai.

"Ada kepentingan lain diluar sekolah?"

"Ngga ada ka, cuman lupa ngabarin hari ini pulangnya telat. jadi Abi jemput sesuai jam pulang sekolah"

"Oke, lain kali jangan sampai lupa"

"I iya ka makasih. Duluan ka, Assalamualaikum" ucapku dan memberanikan diri menatapnya.

"Wa'alaikumsalam" jawabnya dengan senyum manis yang mengundang siapa saja untuk ikut tersenyum ketika melihatnya.

Segera kubalikkan tubuhku sebelum segala kemungkinan yang sempat ku pikirkan tadi terjadi, seperti-

"Fii 'amanillah Aisyah"

Dia tau nama ku?

Itu artinya . . .

Masya Allah, ku ingin lenyap saja rasanya~

▪▪▪▪▪

Hai Hai Hai
Assalamualaikum manteman:)
pendek ya? huhu maaf yaa:(
Maaf juga lama update nya:(
dan untuk kalian yang masih mau baca cerita abal-abal ini,
Terima Kasih:)

Salam sayang,
@ra-azmi

Banjarmasin,
1 April 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menanti Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang