Aku tidak tau harus berbuat seperti apa, hatiku begitu bergemuruh bahkan untuk ditanyakan kabarnya pun tak terarah.
Tuhan, apa yang kurasakan saat ini tak menentu. Aku bingung, azabkah ini ataukah sebuah ujian?
Aku tak ingin berburuk sangka padaMu. Sejak awal akulah yang salah, mungkin "Dosaku" melebihi apapun.
Tak mengapa jika seperti itu, namun dadaku terasa sakit setiap kali menatap wajah kedua orang tuaku. Apalagi jika harus menatap manik matanya yang sendu itu.
Aku seperti manusia yang tak berguna, hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun.
Kemanakah aku akan berlabu?!?disaat keadaan yang tak kuharap memacu untuk dikejar.
Akhir-akhir ini aku selalu marah pada diriku yang tak jelas ini, aku memakinya dalam hati tak perlu orang lain tau tentang itu.
Orang bilang kebahagiaan pasti akan datang, ya aku percaya itu. Kesedihanku ini tak lebih dari orang yang mudah menyerah, serapuh apapun hati jika tak berusaha diobati maka tetap saja akan seperti ini.
Kubilang aku tak usah merajuk pada diriku lagi, lagian yang kulalui ini mungkin hanya masalah yang kecil. Terbesit penyesalan juga dalam pikiranku.
Kukira ini tak perlu berlarut-larut, kuyakinkan saja pada diriku semoga ini bisa kulalui tanpa harus mengeluh apalagi menyerah.
Pelangi terbit setelah hujan yang menderas, dan kebahagiaan datang setelah masalah hidup mencaci maki sebuah keadaan seseorang.
_AutumnJ🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Non-FictionAku mencoba mengais kisah dalam setiap rasa, tak ada keinginan untuk merangkainya hanya saja hatiku tergerak untuk mengungkapkan. Meski tak secara langsung, aku perlu melerainya dalam tulisan ini untuk sekedar dibaca maupun dipahami. Jangan salahkan...
