Bab 2

3.6K 310 55
                                    

Hai aku lgsung up bab dua aja ya, mumpung lagi semangat-semangatnya...

Ayo dukung aku dengan cara VOTE DAN KOMEN di setiap babnya ya....

Selamat membaca....

🍒🍒🍒


Kereta kuda itu akhirnya sampai di sebuah gerbang kota. Kota Yang begitu indah nan megah, penuh dengan kemewahan. Orang-orang disana berpakaian indah dan bagus. Dan banyak juga para pedagang kaki lima disana. Kota itu bernama Guang Zhao. Kota yang sangat ramai dan padat penduduknya, orang-orang biasa dan bangsawan jelas terlihat berbeda. Dari cara berpakaian mereka saja sudah jelas terlihat.

Kereta kuda itu akhirnya sampai di sebuah istana yang sangat besar. Istana Guang Zhao. Yang di pimpin oleh kaisar Ling Shian, setelah kepergian ayah dan ibunya. Ling Shian menggantikan poisi ayahnya. Ang Xuan dan Luminjang sangat kagum dan terkesima kala melihat istana yang begitu megahnya. Karpet merah terhampar di depan pintu kereta sampai masuk kedalam istana. Lalu tampak seorang anak kecil berlari dan memanggil nama Ling Shian.

"Kak Ah-Shian... Kakak," seru Anak itu.

"Adikku, Ming Qian." sahut Ling Shian. "Ah-Qian, ini adalah teman-temanku. Perkenalkan ini adalah tabib Luminjang dan adiknya Ang Xuan. Mulai dari sekarang mereka akan tinggal disini bersama kita."

"Salam... Aku Ming Qian," seru Anak kecil itu bernama Ming Qian.

"Hai, senang bertemu denganmu anak manis," sahut Luminjang.

"Hai, aku Ang Xuan..." sahut Ang Xuan. Dia bersalaman dengan Ming Qian.

Ming Qian sangat senang, akhirnya dia punya teman bermain. Mereka masuk kedalam istana. Lalu Ming Qian mengantarkan Ang Xuan ke kamar milik Ang Xuan. Kamar yang begitu megah itu lengkap dengan semua fasilitas yang ada. Lemari pakaian yang besar penuh dengan pakai-pakaian yang sudah tersedia disana. Ang Xuan sangat senang, begitu melihat kamar itu. Ming Qian pun sangat senang saat melihat Ang Xuan tersenyum.

"Kakak, Ming Qian. Terimakasih," seru Ang Xuan.

"Sama-sama, aku senang karena akhirnya aku punya teman di istana ini. Kau mandilah, nanti kita makan bersama." ujar Ming Qian.

Ang Xuan pergi mandi dan Ming Qian pergi keluar kamar dan menunggu di luar. Ang Xuan sudah selesai mandi dan menggunakan pakaian barunya berputar di depan cermin. Sangat tampan. Lalu, Ang Xuan pergi keluar dari kamar. Saat keluar, ia melihat Ming Qian menunggu di luar, lalu mereka pergi bersama ke meja makan. Aktivitas makan makan pun berlangsung, mereka mengobrol dan lain-lain. Aktivitas makan itu selesai. Lalu Ming Qian mengajak Ang Xuan ke arena pelatihan bermain pedang.

CLANG CLANG
KRES KRES
WUUUSSSHHH

Suara hantaman pedang terdengar begitu keras, Ming Qian dan Ang Xuan pun langsung memakai baju zirah mereka untuk berlatih pedang. Hari demi hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun mereka tumbuh bersama, menikmati masa remaja mereka dengan berburu di hutan bersama.

CLANG CLANG

WUUUUUSSSH

KRES KREK

SRUT SRUT

"Permainan pedangmu sangat mengagumkan," seru seorang pria dewasa yang sangat berwibawa.

"Tuan, Ling Shian. Terimakasih, ini semua berkat anda yang mengajari saya." sahut Ang Xuan.

"Aku juga tidak menyangka, kau akan tumbuh secepat ini, kau juga sangat pintar dalam mengatur strategi. Oh iya, Luminjang mencarimu, sudah lama sejak kau ikut membantuku dalam perperangan, kau belum pernah kembali. Kembalilah, Ming Qian juga merindukanmu, mungkin." seru Ling Shian.

[BL]-The Legend Of Ang Xuan (CERPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang