Meski yang baca cerita ini sedikit, karena aku suka cerita ini, ya udah aku buat aja terus.
Jangan lupa vote dan komennya ya....
Selamat membaca....
🍇🍇🍇🍇
Sosok itu adalah pria yang sangat tampan dan rupawan, ia membawa Ang Xuan ke istana miliknya. Istana yang begitu indah, semua di dominasi dengan warna merah dan emas. Lelaki itu membaringkan tubuh Ang Xuan di atas pembaringan yang sangat besar. Lalu lelaki itu membuka seluruh pakaian Ang Xuan dan menggantikan pakaian dengan yang baru. Saat melihat tubuh Ang Xuan yang penuh dengan luka dan sayatan, hatinya sangat sedih.
"Maaf kan aku yang tidak dapat melindungimu, maaf kan aku yang tidak dapat menjagamu dengan baik. Aku berjanji setelah ini, akan selalu menjaga dan melindungimu. Luka yang kau alamai, juga aku alami di tubuhku. Inikah yang terjadi kepadamu? Apa yang kau alami sayang? Aku ingin kau berbagi kepadaku nanti. Berbagi rasa sakit yang kau rasakan." ujar Lelaki itu. Lalu ia menggigit bibirnya sendiri lalu menghisap darahnya dan mengumpulkan darahnya, lalu mencium bibir Ang Xuan dan memberikan darah itu ke Ang Xuan.
Perlahan, luka itu hilang dan tak berbekas. Raut wajah Ang Xuan yang pucat pasih, kini kembali merona, kembali cerah, bibirnya kembali merah semerah Cerry. Rambutnya hitam legam dan berkilauan, kulitnya putih seputih salju. Perlahan suhu tubuh Ang Xuan kembali menghangat. Dengan pelan, Ang Xuan membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya dan kemudian ia duduk di tepi tempat tidur. Melihat sekeliling, kamar yang begitu indah dan megah.
"Apakah ini surga? Indah sekali," gumam Ang Xuan. Ia kemudian berjalan ke arah cermin, ia melihat dirinya di cermin.
"Aku... Aku masih hidup, aku kembali seperti semula. Tapi ini dimana?" gumam Ang Xuan. Lalu ia melihat sosok yang sangat sangat sangat tampan di cermin dengan senyuman manis sekali. Ang Xuan berbalik dan melihat sosok itu menghampirinya.
"Kau sudah bangun? Syukurlah, aku sangat mengkhawatirkanmu." ujar Lelaki itu.
"K-kau siapa? Dan aku... Aku dimana?" sahut Ang Xuan.
"Kau berada di istanaku yang juga berarti adalah istanamu juga. Perkenalkan aku Ang Xian," ujar lelaki itu yang bernama Ang Xian.
"T-tapi bagaimana kau bisa mengatakan kalau ini adalah istanaku juga? Aku... Aku bahkan belum pernah mengenalmu sama sekali, Aku..." ujar Ang Xuan.
"Ang Xuan, Milikku... Tanda yang ada di lengan kirimu, adalah tanda dariku. Aku sudah mengawasimu sejak lama." sahut Ang Xian, lalu ia melanjutkan. "Saat kau merenung di tepi danau, aku melihatmu. Tetapi kau tidak dapat melihatku. Tubuhmu tanpa sengaja menabrakku hingga kau pingsan, saat kau pingsan aku menolongmu dan memberi tanda itu untukmu."
"Lalu, kau juga yang menolongku saat aku menceburkan diri di danau kematian?" tanya Ang Xuan.
"Kau benar," balas Ang Xian, ia pun menjelaskan. "Bahkan, saat tubuhmu terluka, aku juga merasakan hal yang sama. Bekas luka akan hilang di tubuhmu, tetapi di tubuhku tidak. Ini adalah tanda cintaku padamu. Apapun yang kau alami, aku akan mengalaminya. Saat kau di siksa oleh hewan buas milik Ming Qian, aku sangat kesakitan,"
"Lalu, kau juga yang menolongku saat itu?" ujar Ang Xuan. Ang Xian mengangguk, lalu Ang Xuan menghampiri pria itu.
Ang Xuan mendekat dan melepaskan ikatan baju milik Ang Xian, ia ingin melihat bekas-bekas luka itu. Saat ia melihat itu, hatinya sangat sakit bagaikan teriris. Ia merasa sangat terharu, ada seseorang yang mencintainya begitu besar dan dalam. Sementara ia pernah mencintai Ming Qian, tetapi ia akhirnya tersadar dia tidak bisa memiliki Ming Qian. Tapi kini, ia tahu, ada seseorang yang mencintainya begitu teramat sangat. Bahkan rela terluka demi dirinya. Ang Xuan memeluk tubuh Ang Xian. Erat sangat erat, Ang Xian pun membalas pelukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]-The Legend Of Ang Xuan (CERPEN)
Short Story"Aku di buang, aku di tinggalkan oleh keluargaku sendiri. Bahkan, satu-satunya sahabat yang aku miliki menendangku, dan lebih memilih percaya dengan orang yang ia kenal." Ang Xuan, pemuda tampan yang penuh dengan sejuta pesona, periang, penyayang...