Happy reading.....
Vote dan komennya ya....
🥑🥑🥑🥑
Saat melihat siapa yang ia rawat dan tolong, Ang Xuan benar-benar terkejut. Memorinya berputar dan teringat akan masa lalunya. Dimana ia di jual sebagai budak dalam kondisi terluka. Orang itulah yang membuat luka-luka di tubuh Ang Xuan semakin parah, bahkan wajah Ang Xuan menjadi rusak. Ang Xuan ingin membunuh orang itu segera, tetapi teringat akan kata-kata Xian gege, agar tidak mengotori tangannya. Jarum akupuntur sudah siap Ang Xuan tancapkan di titip saraf yang membuat orang itu mati segera. Akhirnya ia mengurungkan niatnya, lalu merawat orang itu kembali.
Ang Xuan selesai mengobati orang itu. Lalu selanjutnya perawat yang melakukan tugasnya. Ang Xuan berjalan keluar dari ruang perawatan, lututnya rasanya lemah sekali, dan ia pun akhirnya jatuh terkulai dan tubuhnya bersandar di dinding, dadanya terasa sesak, ia memegangi dadanya sambil meneteskan air matanya.
"Xian gege, Xian gege... Kau dimana, aku ingin bertemu dengan mu. Xian gege...." Isak Ang Xuan sambil menyebut nama Ang Xian dalam hati.
Tidak lama kemudian, Ang Xian datang, ia melihat bahu Ang Xuan bergetar. Ia pun berlutut memeluk tubuh Ang Xuan. Ang Xuan tahu betul itu adalah Xian gegenya. Ia menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Ang Xian.
"Sayangku, kenapa kau menangis? Siapa yang menyakitimu?" seru Ang Xian.
"Orang itu, salah satu orang yang menghancurkan ku. Dia ada di dalam," suara Ang Xuan terdengar lirih. "A-aku mengobatinya, merawatnya. Aku bahkan sangat ingin membunuhnya, dan membalaskan perbuatannya yang telah ia lakukan padaku,"
"Ssssttt, jangan menangis sayang, aku mohon. Biarkan dia hidup, tanpa harus melakukannya, dan tanpa aku yang membunuhnya, mereka akan mati. Tunggu sampai yang lain bertemu deganmu. Aku akan tinggal disini, untuk menjagamu, agar kau tidak sedih saat mereka datang atau semacamnya," gumam Ang Xian menenangkan.
"Aku takut, aku tidak sanggup." Ang Xuan masih meneteskan air matanya.
"Jangan takut... Aku selalu bersamamu," ujar Ang Xian.
Ang Xian mengangkat tubuh Ang Xuan ala bridal style, lalu menuju ke kediaman Ang Xuan. Mereka sampai, lalu Ang Xian duduk di sebuah kursi sambil memangku Ang Xuan. Tingkah manjah Ang Xuan saat berada di dekat Ang Xian sungguh membuat rajanya tidak tahan. Ang Xuan sesekali menggoda Ang Xian, setelahnya mencium bibir Ang Xian. Hal itu yang selalu membuat Ang Xian merindukannya.
"Xian gege, aku sudah tidak apa-apa. Kalau Xian gege mau kembali ke istana juga tidak apa kok. Aku khawatir, istana akan kacau balau tanpamu." gumam Ang Xuan.
"Baiklah kalau begitu. Tetapi, jika kau kenapa-kenapa panggil aku segera dalam hatimu. Aku akan muncul saat itu juga," balas Ang Xian sambil memeluk Ang Xuannya. Lalu Xian gege pergi kembali ke istana.
Ang Xuan kini sudah tidak merasa sedih lagi, ia pun kembali merawat orang itu. Kalau bukan karena ia ingin membalaskan dendamnya, ia tak akan mau merawat orang itu. Sebenarnya, bisa saja Ang Xuan melupakan segala luka lamanya. Tetapi itu terlampau sakit, sehingga ia tak mampu lagi untuk menahan amarah yang selalu berkecamuk dalam hatinya. Setelah beberapa minggu, orang itu pun akhirnya mulai membaik, Ang Xuan selalu merawat orang itu.
"Terimakasih, kau sudah mau merawatku." seru Orang itu. "Pengobatanmu sangat terkenal, aku bahkan berniat ingin bertemu denganmu. Tetapi, saat perjalanan menuju kemari, aku mengalami kecelakaan." sambungnya.
"Tidak perlu berterimakasih, sudah kewajiban ku sebagai tabib untuk menolong dan merawat seseorang yang sakit," balas Ang Xuan.
"Oh, perkenalkan, namaku Lie Huang." ujar orang itu memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]-The Legend Of Ang Xuan (CERPEN)
Short Story"Aku di buang, aku di tinggalkan oleh keluargaku sendiri. Bahkan, satu-satunya sahabat yang aku miliki menendangku, dan lebih memilih percaya dengan orang yang ia kenal." Ang Xuan, pemuda tampan yang penuh dengan sejuta pesona, periang, penyayang...