Enam [Sudah Direvisi]

2.5K 474 537
                                    

Author POV


Waktu keluar dari kamar siang ini, Ara yang masih berbalutkan piyama tidur terkejut melihat beberapa orang perempuan berseragam asisten rumah tangga tengah sibuk membersihkan rumah. Mereka membungkuk waktu melihat Ara keluar dari kamar.

Di tangga, bahkan di lantai bawah pun masih ada beberapa orang yang sibuk menyapu, mengelap kaca, dan lain sebagainya.

Ara tak sempat berkata apapun karena bingung. Bagaimana bisa sang Papa mempekerjakan asisten rumah tangga tanpa berdiskusi dulu dengannya? pikir Ara.

Subin dan Raon juga terlihat menuruni anak tangga tak lama setelah Ara. Mereka berdiri di samping kanan dan kiri Ara yang sejak beberapa saat lalu berdiri terpaku di bawah tangga.

Dari luar, Hyunsuk muncul bersama perempuan lanjut usia berpakaian rapi yang seluruh rambutnya telah memutih, badannya sedikit bungkuk dan berjalan sambil memegang tongkat bercat cokelat tua.

"Baru pada bangun, ya?"

Hyunsuk tersenyum saat menyadari ketiga anaknya telah turun masih dengan berbalutkan piyama tidur. Hari ini bukan hari minggu, tapi sekolah libur karena para guru memiliki acara penting di Pulau Jeju.

"Kenalkan, beliau adalah seseorang yang udah merawat Papa sejak Papa masih kecil. Kalian bisa panggil beliau Nenek Hwang." Hyunsuk memperkenalkan Bibi Hwang yang sengaja dimintanya kembali ke rumah ini untuk sementara waktu.

Subin, Ara dan Raon segera membungkuk 90° saat Bibi Hwang membungkuk pada mereka.

Bibi Hwang menatap ketiganya satu per satu. Matanya terlihat berkaca-kaca saat beliau menoleh untuk menatap Hyunsuk.

"Bibi masih nggak nyangka anak-anak Den Hyunsuk dan Non Chae sudah sebesar ini. Rasanya kaya baru kemarin Bibi menuntun Den Hyunsuk yang baru lancar berjalan."

Hyunsuk tersenyum dengan mata berkaca-kaca juga—merasa terharu. Digenggamnya tangan Bibi Hwang dengan kedua tangan.

"Waktu berjalan cepat banget ya, Bi. Dan segala hal juga berubah dengan cepat. Rasanya kaya baru kemarin Chaeri datang ke rumah ini sebagai istri Hyunsuk, tapi sekarang udah hampir genap tiga tahun dia gak pulang."

Bibi Hwang balas menggenggam tangan Hyunsuk, saat dilihatnya Hyunsuk mulai menitikan air mata. Sementara Subin, Raon dan Ara yang masih mendiamkan Hyunsuk terlihat berkaca-kaca seketika.

"Kita jangan pernah lelah untuk berdoa setiap harinya ya, Den. Supaya Non Chae bisa secepatnya pulang ke rumah ini dan berkumpul lagi dengan Den Hyunsuk dan anak-anak."

Hyunsuk mengangguk sambil tersenyum, lalu menyeka pipinya yang basah.

"Sudah siang, sebaiknya kalian makan. Hidangan sudah siap," ujar Bibi Hwang.

"Ah iya, yuk makan." Hyunsuk memang belum sarapan sejak pagi. Dia sengaja menunggu anak-anak bangun agar bisa makan bersama.

Mereka segera menuju ruang makan untuk sarapan. Subin sempat menoleh ke sana ke mari mencari keberadaan Arin, namun sama sekali tak dia temukan.

"Mba Arin udah pulang ya, Pa?"

"Belum kok. Barang-barangnya masih di sini. Dia berangkat ke perusahaan sejak pagi buta. Ada rapat," ujar Hyunsuk.

Decision || Choi Hyunsuk✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang