Author POV
Satu hari setelah Hyunsuk jatuh sakit, Ara juga jatuh sakit. Dia demam tinggi dan lemas tak bertenaga sampai tak bisa beranjak dari tempat tidur sendiri.Hampir satu minggu berdiam diri di rumah membuat Ara bosan setengah mati. Selain itu, Ara juga merasa tak enak karena Hyunsuk dan Subin harus mengerjakan segala macam pekerjaan rumah selama dirinya sakit.
Hyunsuk melarang Ara mengerjakan apapun setelah Dokter Kim mengatakan bahwa Ara jatuh sakit karena kelelahan.
Raesung, Somi, Noa dan Doyeon datang memantau kondisi Ara bergantian. Haru dan Eunjin juga datang beberapa kali. Aron jangan ditanya, setiap pagi dan sore, sebelum berangkat dan sepulang sekolah laki-laki itu selalu datang untuk mengecek kondisi Ara.
Teman-teman Ara di sekolah pun datang menjenguk ramai-ramai. Mulai dari teman yang satu kelas dengannya saat kelas 10, kelas 11, bahkan saat ini.
Namun satu-satunya orang yang Ara harapkan untuk datang menjenguk nyatanya sama sekali tak datang. Karena itu, Ara terus menerus menyesali waktu orang itu mengantarnya pulang dan mengajaknya ke mcd tapi Ara tak bisa.
Iya, orang itu adalah Park Jihoon.
Ara tak lagi bisa mengelak. Dia berharap Jihoon datang menjenguknya. Bahkan berharap laki-laki itu mengiriminya pesan. Namun nyatanya tidak. Jihoon tak ada menghubunginya sama sekali."Ngarepin apa sih bodoh! Lo itu cuma satu dari sekian banyak cewe yang suka dia godain." Ara bicara sendiri sambil menatap langit-langit kamar.
Merasa tiba-tiba sesak, Ara berganti pakaian dan memutuskan untuk berjalan-jalan keluar. Setelah berpikir akan ke mana, Ara memilih restoran milik Chaeri sebagai tempat yang akan ditujunya. Dia ingin makan steak.
Sementara itu,
"Kamu tau, kan, lusa saya harus ke New York untuk suatu urusan?"
Hyunsuk sedang makan siang dengan Arin di restoran milik Chaeri. Bukan sekedar makan siang, Hyunsuk mengajak Arin makan bersama sebagai ungkapan terima kasih sekaligus ingin meminta bantuan.
"Iya, Pak Bos. Saya harus ikut, kan?" Arin balik bertanya.
"Seharusnya begitu. Tapi saya memutuskan akan membawa karyawan lain untuk menggantikan kamu."
Arin terkejut sampai menghentikan sesi makannya. "Apa saya membuat kesalahan?"
Hyunsuk menggeleng. "Justru saya perlu bantuan kamu. Tapi hal ini pasti akan membuat kamu repot."
"Maaf sebelumnya, kalau boleh tau bantuan apa?"
"Putri saya sakit sejak satu minggu yang lalu. Walau sekarang kondisinya udah membaik, saya gak bisa pergi dengan tenang kalau gak ada orang dewasa yang tinggal di rumah untuk memantau keadaan dia."
"Jadi saya harus tinggal di rumah Pak Bos selama Bapak pergi ke New York?"
"Iya. Saya sama sekali gak memaksa. Saya mengerti kalau hal ini terlalu berat untuk kamu-"
"Saya bersedia," ucap Arin penuh kesungguhan, "tapi kenapa Pak Bos berpikir saya orang yang tepat untuk melakukan ini? Maksud saya ... saya bahkan belum lama menjadi asisten sementara Pak Bos."
Arin cukup terkejut mendengar permintaan Hyunsuk. Mana pernah dia membayangkan akan dimintai tolong untuk memantau anak bosnya? Bukankah itu artinya Hyunsuk sangat mempercayai Arin?
"Saya gak terpikir orang lain selain kamu. Maaf ya, Arin, lagi-lagi saya merepotkan kamu. Saya punya beberapa sahabat dekat yang memang akrab dengan anak-anak saya, tapi berhubung saya udah terlalu banyak merepotkan mereka, jadi sungkan untuk minta tolong soal ini. Sementara orang tua saya tinggal di Jeju, keluarga istri saya telah wafat sejak lama dan kakak-kakak saya menetap di luar negeri." Hyunsuk menjelaskan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision || Choi Hyunsuk✔
Fanfiction[Sequel of You and I from the beginning] Hyunsuk harus memilih antara penantian tak berujung atau melepas cintanya pergi. 2019, Millenniums12.