Sabtu siang ini Jong In berhasil menghubungi Jae Mi dan menyuruhnya untuk segera datang kesebuah taman di tengah kota. Jae Mi hanya menurut, pasalnya hari ini Sean tengah di ajak pergi oleh kakaknya, Jae Han.
Tak lama saat sampai ditaman, Jae Mi dapat melihat langsung Jong In dan seorang anak kecil yang tengah duduk di sebuah kursi yang tak jauh darinya.
“Kyaa!! Kau membawa gadis kecil genit ini?” tanya Jae Mi saat ia telah berada disamping Jong In yang tengah menemani anak semata wayangnya itu.
“Ahjumma!!” ucap gadis kecil yang baru saja berusia 9 tahun itu seraya melirik Jae Mi tajam.
Jae Mi hanya tertawa kecil melihat jelemaan Jong In yang berwujud seorang gadis kecil itu.
“Ahh, aku pusing!! Silahkan bertengkar!” ucap Jong In memasang wajah masamnya.
“Jadi kau menyuruhku kesini untuk bertengkar dengan anakmu?” tanya Jae Mi.
“Tolong temani Na Young, Jae Mi.. Rapat yang ku pimpin harus diundur karna dia tak mau aku pergi!” ucap Jong In yang kini memeluk tangan Jae Mi, memohonnya agar sang wanita mau menuruti permintaan pria berkulit Tan ini. Jika memang sudah meminta suatu hal pada Jae Mi, Jong In selalu lupa diri bahwa seharusnya ia tetap terlihat cool dihadapan anaknya sendiri.
Jae Mi sedikit memperlihatkan wajah jijiknya karna kelakuan Jong In yang sama sekali tak berubah, namun ternyata pelukan Jong In masih sangat erat hingga ia kesulitan untuk melepaskannya. “Dimana Soo Jung? Harusnya Na Young ditemani olehnya, bukan aku!” ucap Jae Mi.
“Aku frustasi.. Soo Jung sedang marah padaku, di malah kabur ke Mall dengan membawa semua kartu ATM ku, sekarang dia..” ucap Jong In menunjuk kearah Na Young yang masih asik menyantap puding coklat ditangannya.
“Sedari tadi aku membujuknya untuk ikut denganku kekantor, dia malah tak mau! Rapat yang ku pimpin harus aku undur Jae Mi, padahal hari ini laporan hasil rapatnya harus ku serahkan pada Ayah!! Dia juga tak mau ditemani pengasuhnya, jadi aku menghubungimu!! Tolong bantu aku!!” ucap Jong In yang kini semakin mengeratkan pelukannya pada tangan Jae Mi.
“Kya.. kau ini sama sekali tak berubah! Lepaskan tanganku!”ucap Jae Mi yang berusaha melepaskan tangannya dari pelukan Jong In. Dan untuk kali ini ia berhasil mendapatkan kembali hak tangannya.
“Sudah sana pergi! Biar aku yang menemani Na Young!”ucap Jae Mi seraya berjalan menghampiri Na Young yang tengah memperlihatkan pandangan jijik pada sang Ayah yang terlihat manja pada sahabatnya sendiri, -Jae Mi.
“Ahh, sudah kau disini!! Jangan nakal dan coba kabur!” ucap Jong In yang kini kembali memperlihatkan image cool nya dihadapan sang anak.
“Kya, Appa!!” keluh Na Young melihat wajah Jong In.
Jong In langsung mencium pipi kanan dari putri kecilnya dan sebuat cubitan yang ia tinggalkan dipipi Jae Mi.
“Kyaa!!”teriak Jae Mi yang hampir menyusul langkah Jong In.
“Jaga anakku dengan baik!!” ucap Jong In yang langsung berlari menjauh dari Jae Mi dan Na Young.
“Appa mu menjengkelkan!!” ucap Jae Mi pada Na Young yang kini telah kehabisan semangkuk puding ditangannya.
Dari jauh Jong In masih melemparkan pandangannya pada Jae Mi, wanita itu memang selalu dapat ia andalkan disituasi yang menjepit seperti ini.
“Jika boleh jujur, sebenarnya aku masih mencintaimu, Jae Mi!!”, ucap Jong In dalam hati.
Ya, pria ini memang mengakui bahwa sudah sejak dulu ia jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Namun langkahnya kurang cepat dengan Sehun yang berhasil mengikat Jae Mi dengan janji suci. Pria itu mengalah. Meskipun bisa saja dulu saat pastor berbicara siapa yang keberatan dengan pernikahan mereka berdua, ia dapat mengangkat tangannya tinggi-tinggi, namun nyatanya Jong In terlalu ragu untuk melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Wedding
FanfictionSemua yang terjadi adalah tentang rasa takut. Sehun yang takut tak bisa bersikap adil, Hye Ra yang takut untuk terlupakan, dan Jae Mi yang terlalu takut untuk tak diterima.